24

841 80 4
                                    

Ke esokannya di rumah keluarga Im.

pukul 6.30 PM

Rencananya pukul 7.30 malam ini keluarga Jinyoung akan datang ke rumah keluarga Nayeon. Song ahjuma dan Ny. Im tampak sedang sibuk menyiapkan makanan untuk perjamuan.

"Kemana anak itu? Kenapa tidak turun ke bawah" bingung Ny. Im yang tidak melihat Nayeon.

"Mungkin Non Nayeon sedang siap-siap" kata Song ahjuma menenangkan Ny. Im.

"Aku akan ke kamar Nayeon dulu. Ahjuma tolong lanjutkan memotong pudingnya ya" suruh Ny. Im pada Song ahjuma.

"Baik Nyonya" Song ahjuma.

Ketika Ny. Im membuka pintu kamar Nayeon. Alangkah terkejutnya beliau saat melihat Nayeon belum bersiap diri.

"Nayeon... Kenapa belum siap-siap?" Ny. Im menghampiri Nayeon yang tengah bermain game di ponselnya.

"Siap untuk apa?" Nayeon.

"Sebentar lagi keluarga Jinyoung akan datang ke sini, seharusnya sekarang kamu sudah merias diri" Ny. Im.

"Kan acaranya jam 7.30 pm. Untuk apa siap-siap sekarang. Lagipula aku sudah cantik tanpa make-up, jadi tidak perlu merias diri" PD Nayeon.

"Iya, Eomma sangat bersyukur memiliki anak yang cantik. Tapi kamu harus tetap merias diri. Karena bagaimanapun keluarga Jinyoung datang ke sini kan untuk membahas pernikahan kalian. Jadi kamu pasti akan menjadi sorotan" jelas Ny. Im.

"Baiklah aku akan bersiap-siap dan Eomma silahkan turun ke bawah. Song ahjuma pasti lelah menyiapkan makanan sendiri" Nayeon sedikit mendorong ibunya agar keluar dari kamarnya.

"Eomma akan menunggu di bawah" Teriak Ny. Im karena Nayeon sudah menutup pintu kamarnya lagi.

.
.
.
.
.

Pukul 7.50 PM (19.50)  di kediaman keluarga Nayeon

15 menit yang lalu (7.35) keluarga Jinyoung tiba di kediaman keluarga Nayeon. Mereka pun sekarang tengah duduk di ruang tamu yang sangat besar itu. Semua keluarga tampak saling membaur, Kecuali Nayeon. Perempuan itu sedari tadi belum menampakkan dirinya.

"Ngomong-ngomong Nayeon belum terlihat?" kata Ny. Park.

"Sepertinya Nayeon masih di kamarnya. Tunggu sebentar saya akan memanggilnya dulu" Ny. Im pun berjalan ke kamar Nayeon.

Sebelum Ny. Im masuk ke kamar Nayeon, Nayeon sudah keluar dari kamarnya dulu.

"Kenapa kamu lama sekali? Kamu tahu tidak, keluarga Jinyoung sudah menunggumu dari tadi" jelas Ny. Im.

"Maaf"

"Ya sudah sekarang kita turun dan menemui keluarga Jinyoung" Ny. Im.

Baru saja Nayeon sampai di tangga pertengahan, suara pujian sudah memenuhi ruangan itu.

Ketika sampai di bawah Nayeon langsung menghampiri keluarga Jinyoung.

"Tuan putrinya sudah turun" kata Ny. Park.

"Annyeonghaseyo" sapa Nayeon pada seluruh keluarga Jinyoung.

"Jadi ini yang namanya Nayeon. Cantik sekali" puji tante Jinyoung yang baru pertama kali melihat Nayeon.

"Gamsahabnida" Nayeon hanya tersenyum.

"Bagaimana kalau kita membicarakan pernikahan mereka sambil makan malam" usul Tn. Im.

"Ya ayo kita ke ruang makan" Ny. Im mempersilakan keluarga Jinyoung untuk menuju ruang makan.

Jinyoung dan Nayeon berjalan paling belakang. Mereka terus menautkan tangan mereka pada pasangannya.

"Kenapa tadi lama sekali?" tanya Jinyoung.

"Tadi aku berdandan agar terlihat cantik di depan keluargamu" Nayeon.

"Jadi bukan untukku? Lagi pula tidak ada bedanya" Jinyoung.

"Maksudmu aku masih terlihat biasa saja? Aku gagal dong" Nayeon cemberut mendengar perkataan Jinyoung.

"Bukan gagal, tapi kamu terlihat seperti biasanya. Selalu cantik" puji Jinyoung.

"Itu alasannya" Nayeon.

"Alasan apa?" Jinyoung kebingungan.

"Aku berdandan bukan untuk Oppa karena menurut Oppa aku selalu cantik. Jadi aku berdandan untuk keluargamu, karena mungkin  beberapa dari mereka baru kali ini melihatku jadi aku ingin terlihat lebih cantik" jelas Nayeon.

Melihat Nayeon dan Jinyoung berjalan dengan lambat Ny. Im pun menegurnya.

"Bisakah kalian jalan lebih cepat. Semuanya sudah duduk dari tadi" Ny. Im.

Nayeon dan Jinyoung pun berjalan lumayan cepat ke ruang makan.

Sambil makan malam, kedua keluarga itu membicarakan rencana pernikahan Nayeon dan Jinyoung.

"Bagaimana Nay, kamu sudah siap untuk menikah bukan? Sekarang kamu sudah selesai kuliah" tanya Ny. Tn. Park

"Iya Nay, mau akhir bulan ini atau bulan depan?" Tn. Im.

"Bagaimana kalau bukan keduanya?" perkataan Nayeon membuat semua orang kebingungan.

"Apa maksudmu?" tanya Ny. Im.

"Eomma, jujur saja aku belum siap untuk menikah. Umurku baru 23 tahun ini, bukankah itu terlalu dini untuk menikah?" Nayeon meminta pengertian.

"Nayeon-a... dulu Eomma juga menikah di umur 22 tahun, dan itu tidak apa-apa" Ny. Im.

"Tapi dulu dan sekarang itu berbeda Eomma" Nayeon.

"Kalau saat ini Nayeon belum siap tidak apa-apa. Kita hanya perlu menunggunya sebentar lagi" Ny. Park.

"Jika seperti itu kemauanmu, baiklah. Tapi kapan kamu akan siap?" tanya Ny. Im.

"Mungkin tahun depan" Nayeon.

----------------------------------------------------------

Maaf baru bisa Update...

Aku merasa bersalah banget, solanya buat kalian nungguin story ini yang nggak update"

Pasti udah pada males baca story ini ya?
(tolong jawab)
Kalau iya nggak apa-apa kok.

Aku cuma mau minta mau nggak mau tolong pencet bintangnya dong.

Soalnya aku nggak update juga karena liat hasil vote yang sedikit. Mungkin pada nggak nungguin.

Jadi intinya vote dari pembaca itu yang paling penting.
Karena vote dari pembaca bisa membuat pengarang yang males ngetik jadi rajin ngetik

Sekali lagi aku minta maaf

TERIMAKASIH
🙏

Flower 1.0 || 진연 Story✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang