30. Kabar Gembira

530 32 1
                                    

Nuga berlari sangat kencang menuju ruangan musik. Senyumnya terus mengembang, tidak peduli berapa banyak orang yang ia tabrak tanpa sengaja. Nuga benar-benar bahagia.

Sesampainya di ruang musik ia langsung membuka pintu kencang membuat orang-orang di sana menatapnya kaget.

"WOI! GUE PUNYA KABAR BAGUS!!" Nuga berlari menghampiri mereka. "ANJIR! SUMPAH GUE SENENG BANGET WOI!"

"Apaan sih Nug, kenapa?" tanya Ibra heran melihat Nuga begitu bersemangat.

"Gila-gila-gila! Sumpah ini gila banget!" pekiknya masih tersenyum bahagia.

"Tarik napas Nug, abis itu nggak usah lu hembusin," celetuk Alvin yang langsung dihadiahi toyoran oleh Nuga.

"Apa Nug, ada apa?" kali ini Geo yang bertanya.

Nuga menetralkan napasnya. Ia mencoba untuk menjelaskan. "Lo ingat gak waktu kita pernah manggung di kafe deket kompleks gue itu?"

Yang lain mengangguk. Gavin pun mengetahui karena ia mengantar Gisca menonton Geo.

"Ternyata waktu itu ada produser yang lagi nyari band baru untuk diajak rekaman. Nah, pemilik kafe-nya baru ngabarin gue hari ini. YA ALLAH GUE SENENG BANGET WOI!" jelas Nuga diakhiri dengan teriakannya di akhir.

Yang lain cengo.

Semua cengo.

Hampir semuanya menganga lebar.

"Kaget kan lo semua!" Nuga melompat bahagia.

"Nuga," panggil Ibra membuat Nuga menatapnya aneh. "Lo baru tahu? Kita kira lo udah tahu,"

"Ha? Maksud lo?"

"Duduk dulu deh Nug," celetuk Gavin yang disetujui oleh semuanya. Lalu Nuga pun duduk diam ingin mendengarkan Ibra.

"Jadi, kemarin pas gue main ke kafe itu sama Alvin, kita langsung dikasih tahu hal itu. Dan tadi gue udah kasih tahu Geo dan Gavin. Kita sengaja ngajak kumpul karena mau ngasih tahu lo. Tapi, tau-tau lo udah kegirangan begini," jelas Ibra.

Nuga yang sekarang menganga. "Anjir, dada gue merosot gitu. Tadinya senang jadi hancur,"

Alvin langsung tertawa ngakak membuat semuanya menoleh kecuali Nuga.

"Vin!" tegur Geo.

Alvin hanya memutar bola matanya tidak peduli. "Udah lah Nug, daripada lo sedih, mending pikirin nama yang bagus untuk band kita," usulnya membuat yang lain setuju.

"Tumben lo bener," sahut Ibra.

Gavin dan Geo hanya terkekeh.

Lalu akhirnya mereka membicarakan nama apa yang cocok untuk band mereka.

***

"Gi!" Gisca langsung menoleh ketika mendapati Acong dan Ghea yang sedang berlari ke arahnya.

"Kenapa, sih?" Gisca menutup bukunya lalu beralih pada kedua sahabatnya itu.

"Coolzboy's lagi manggung dadakan!" pekik Acong membuat Gisca kembali mengerutkan keningnya.

"Nama band barunya Geo dan kawan-kawan Gi!" sahut Ghea menjawab isi kepala Gisca.

Gisca langsung bangkit dari bangkunya. "Serius lo? Ayo-ayo kita ke sana!"

Sesampainya di lapangan benar-benar membuat Gisca merasa sesak. Ia kurang menyukai keadaan ramai, penuh seperti ini. Ghea dan Acong entahlah sudah ke mana. Gisca tidak bisa melihatnya. Untuk itu Gisca mundur dan duduk saja di bangku koridor. Lagipula, masih bisa terdengar kok.

Fanzone vs Friendzone // [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang