19. Ada yang Ngambek

621 30 0
                                    

"Ceritanya udah nggak selek nih?" Acong menggoda Gavin yang baru saja masuk kelas dengan perempuan cantik di sampingnya.

"Sejak kapan kita selek Gi? Gak jaman selek-selekan mah," katanya belagu.

Acong menoyor kepala Gavin. "Belagu banget ya kamu Gavin. Inget kalo galau perginya ke siapa!"

"Gavin galau kenapa?" tanya Gisca penasaran.

"Dia galau karena---"

"Bohong! Acong tuh ngada-ngada aja. Udah jangan dipercaya, musyrik, sesat Acong mah," potongnya langsung.

Acong hanya geleng-geleng kepala sedangkan Gavin menutup telinga Gisca dengan kedua tangannya

Gisca duduk dibangkunya melirik ke sampingnya. Kosong. Biasanya Ghea selalu datang lebih dulu tapi kenapa hari ini tidak? Apa Ghea kesiangan? Peluangnya sangat kecil kalau Ghea benar kesiangan.

"Ghea belum dateng Cong?" tanya Gisca pada Acong.

Acong hanya mengedikkan bahu dan bertepatan dengan bunyi bel masuk.

-FFZONE-

Mana yang lebih bahagia saat kalian diberi janji oleh seseorang yang kalian sayangi? Kalian akan berpikir kalau janji itu ditepati itu berarti orang yang kalian sayang balik menyayangi kalian. Tapi, bagaimana jika kalian diberi janji oleh orang yang kalian sayang tapi tidak ditepati.

Sama halnya seperti Ghea yang baru berangkat sekolah pukul tujuh lewat duapuluh menit. Padahal sekolahnya masuk pukul tujuh kurang sepuluh menit. Tidak tahu jin apa yang merasuki Ghea, sampai bisa-bisanya ia menunggu laki-laki yang baru beberapa hari menjadi pacar gadungannya mengingkari janjinya.

"Makasih Bang," Ghea memberikan uang kepada tukang ojek itu lalu langsung berlari menuju gerbang sekolah. Dan ternyata sudah banyak warga sekolah yang ikut terlambat. Sepertinya mereka tidak bisa lewat jalan rahasia karena hari ini guru piketnya adalah Pak Narno.

Ghea duduk dan berpikir, sebenarnya kenapa Gavin tidak menjemputnya? Apa dia sakit? Atau kenapa sih? Kenapa kepala Ghea isinya hanya Gavin, Gavin, dan Gavin.

-FFZONE-

Band Taruma ini kembali melakukan aktivitas biasanya latihan band. Katanya band ini akan mendaftarkan diri sebagai bintang tamu di salah satu kafe yang baru akan dibuka tiga hari lagi.

"Keren-keren!!" seru Alvin kegirangan sedangkan yang lain hanya menatapnya aneh.

"Udah kan? Gue cabut,"

"Gav, Gigi ada?" baru ingin keluar Gavin malah diberi pertanyaan seperti itu.

Gavin menatap Geo dengan satu alis terangkat. "Kenapa?"

"Gue pengin bicara sama dia,"

"Tapi dia nggak ada waktu buat bicara sama lo."

"Tapi gue cuma--"

"Kalian berdua kenapa sih?" potong Ibra cepat melihat pertikaian yang sebentar lagi akan menjadi besar antara Gavin dan Geo.

Bukannya menjawab Geo malah berjalan keluar dengan pintu yang di banting. Melihat Geo pergi, Gavin pun ikut keluar mengejarnya. Sementara Ibra, Alvin, dan Nuga berpandangan satu sama lain.

"Semoga drama ini cepat kelar ya, gue pusing banget lihat mereka kayak begini," celetuk Alvin asal yang diaamiini oleh semuanya.

Ternyata Gavin berhasil mengejar Geo. Gavin langsung menarik kerah baju Geo.

"Mau lo tuh apa sih? Bukannya udah jelas kalau Gigi sekarang udah balik ke gue? Mau lo apa lagi sih?!" Gavin membentak tepat di depan wajah Geo.

Geo yang merasa dibentak seperti itu hanya menampilkan senyum miringnya. "Maksud lo juga apa pacaran sama Ghea?"

Tanpa sadar pegangan pada kerah baju Geo terlepas. Gavin mengepal kedua tangannya kuat-kuat. Bagaimana bisa Geo tahu?

"Kenapa? Lo takut?" katanya menantang Gavin. "Lo takut kalau gue akan bilang ke Gisca yang sebenarnya?"

"Iblis lo!"

"Harusnya lo mikir Gav. Di sini yang nyakitin hati Gisca sebenarnya siapa? Lo atau gue?" ucap Geo tajam. Lalu ia berbalik dan pergi meninggalkan Gavin yang masih mematung dengan ucapan Geo.

"Gav?!" seru seseorang yang menepuk pundaknya membuat Gavin terlonjak kaget.

"Ngangetin aja sih!" sahut Gavin merasa kesal.

Orang itu hanya terkekeh. "Udah selesai latihannya?" tanyanya.

"Kalau gue udah di luar, tandanya udah selesai dong?"

"Dasar nyebelin!"

Gavin tertawa renyah melihat ekspresi cewek gemas ini. Ia mengacak-ngacak rambutnya.

"Geo mana?"

Gerakannya mengacak rambut Gisca terhenti saat Gisca menanyai orang itu. Kenapa harus Geo sih!

"Au," jawab Gavin asal.

Gisca menatapnya aneh. "Kan lo tadi latihan bareng dia, kok nggak tahu?"

Bukannya menjawab, Gavin malah berjalan menuju kantin meninggalkan Gisca. Intinya, ia kesal kalau Gisca menyebut nama laki-laki rese itu. Gisca pun langsung ikut mengejar Gavin.

-Fanzone VS Friendzone-

"Lo kenapa sih Ghe? Tumben banget lo bisa telat," Acong masih saja bawel menanyakan hal itu pada Ghea. Padahal dari tadi Ghea sudah bilang kalau dirinya sedang tidak mood di intergasi oleh siapa pun. Mood-nya sangat tidak bagus hari ini. Jadi, dari pada ia mengomel lebih baik ia diam saja.

"Ghea! Sekali aja lo jawab pertanyaan gue! Gue janji nggak ngomong-ngomong lagi deh!" katanya sambil mengacungkan dua jari pertanda sumpah.

Ghea berdecak dan menatap Acong murka. "Gue nunggu orang tapi nggak datang-datang! Puas?!"

"Puas banget Ghe," sahut Acong sambil memutar bola matanya. Sebenarnya masih ada yang ingin Acong tanyakan. Siapa orang yang membuatnya menunggu, tapi Acong sudah berjanji tidak akan bertanya. Cowok sejati itu yang menepati janjinya. Itulah prinsipnya.

Acong akhirnya melanjutkan makannya bersama Ghea. Tidak lama kemudian, mereka kedatangan dua teman lainnya.

"Ternyata kalian udah ada di kantin," celetuk Gavin langsung menyeruput jus jeruk milik Acong.

"Buset dah nyerobot aja nih," balas Acong sengit melihat minumannya dirampas oleh Gavin.

Gicsa hanya terkekeh dan duduk di samping Ghea. "Lo ke mana aja Ghe? Nggak biasanya telat?" tanyanya penasaran.

Bukannya menjawab, Ghea menatap Gisca seklias lalu langsung bangkit dari tempatnya dan meninggalkan makanan yang masih tersisa. Gisca, Gavin, dan Acong yang melihat itu langsung saling pandang.

"Kok pergi? Ghea kenapa Cong?" tanya Gavin.

"Dari tadi sih emang udah bete," jawabnya seadanya.

"Bete? Karena apa?"

"Mungkin karna masih kesel gara-gara nunggu orang yang katanya mau jemput dia. Jadinya dia telat deh," jelas Acong.

Gisca mengerutkan keningnya. Jemput? Memangnya Ghea sedang dekat dengan siapa? Bukannya Ghea selalu diantarkan oleh kakaknya?

"Bukan--" Baru saja Gisca ingin berbicara, Gavin malah pergi meninggalkan keduanya dengan tangan yang dikepal kuat.

Eaaaa
HALOHAAAA
selamat membaca!!!
14/02/2018

Fanzone vs Friendzone // [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang