25. Jatuh Kembali

550 34 0
                                    

Pulang sekolah Gavin diminta untuk datang ke ruang musik. Gavin pun mengajak Ghea. Dikarenakan Ghea pulang bersamanya karena tidak dijemput. Otomatis Ghea mengajak Gisca. Karena ia tidak mau menjadi satu-satunya perempuan di sana.

Sesampainya di ruang musik, Gavin, Gisca, dan Ghea disambut oleh Nuga, Alvin, dan Ibra. Sedangkan Geo membelakangi mereka karena sedang membenarkan senar gitarnya.

"Senangnya dalam hati... bila beristri duaaaa..." celetuk Alvin menyanyikan lagu itu untuk menyindir Gavin.

Geo yang mendengar suara Alvin segera menengok dan menemuka Gavin, Ghea, serta Gisca di sana. Mata Geo dan Gisca bertemu. Geo menghampiri Gisca.

"Hai, Gi,"

"Hai," sapa Gisca malu.

Geo malah terkekeh karena melihat pipi Gisca memerah. Perempuan itu benar-benar lucu.
"Langsung latihan aja," celetuk Gavin membuyarkan pandangan Geo pada Gisca. Mereka pun menyetujui dan latihan bersama.
Setelah satu jam menunggu akhirny mereka pun selesai. Saat Gisca sudah berpamitan Geo malah memanggilnya.

"Gi!"

Gisca pun menoleh dan menghampiri Geo.

"Kenapa, Yo?"

"Pulang sama aku ya?" katanya mengajak Gisca pulang bersama.

Gisca menoleh pada Gavin dan Ghea yang sedang menunggu jawabannya. Kalau ia pulang bersama dengan Geo, pasti Ghea akan senang karena Gisca tidak mengganggu dirinya dengan Gavin.

"Boleh?"

Geo terkekeh lagi-lagi perempuan di hadapannya ini bertingkah lucu. "Kan aku yang ngajak,"

Gisca pun tersenyum malu. Ia menoleh pada Gavin. "Gav, gue pulang sama Geo aja ya. Kalian hati-hati," ucapnya.

Ghea mengiyakan sedangkan Gavin hanya memberi tatapan datar. Lalu Gavin berbalik dan Gisca bisa lihat kalau Gavin menggandeng tangan Ghea erat.

Di dalam mobil keduanya diam sampai akhirnya Gisca buka suara.

"Kita mau ke mana Yo?"

"Suatu tempat," jawab Geo tersenyum kecil.

"Iya, ke mana?" tanya Gisca masih penasaran.

Geo menoleh pada Gisca lalu terkekeh. "Nanti juga kamu tahu,"

"Kamu sekarang mainnya rahasiaan nih! Gak seru, ah!" decaknya sebal seraya menyilangkan kedua tangannya di dada. Lalu memalingkan wajah melihay jalanan dari kaca mobil.

Sedangkan Geo hanya bisa terseyum simpul sambil berbicara di dalam hati.

Tuhan nggak salah ngasih perasaan ini Gi. Aku nggak salah menjatuhkan hati.

***

"

Yo, yang bener dong, jangan bercanda ah,"

"Iya, kita emang mau ke sini. Ayo,"Geo menggandeng tangan Gisca.

Tapi Gisca lagi-lagi menahan langkahnya. "Yo, pulang aja deh yuk, serem nih," ucapnya takut.

Geo tersenyum lalu tangannya berpindah merangkul Gisca. "Ada aku Gi, semuanya baik-baik aja,"

Akhirnya Gisca mau berjalan lagi. Keduanya berhenti ketika Geo sudah menemukan apa yang dicarinya.

"Di sini Gi," katanya menatap Gisca.

Gisca mengerutkan keningnya lalu ikut berjongkok di samping Geo. Mereka berada di sebuah kuburan. Awalnya Gisca tidak tahu apa maksud dan tujuan Geo mengajak ke sini. Tapi setelah melihat makam di hadapannya ini. Ia baru paham.

Fanzone vs Friendzone // [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang