바빴다는 건
이유였을까
핑계였을까
(Sibuk itu alasan? Atau cuma dalih saja?
🍂🍂🍂Selamat membaca, guys
🍁🍁🍁Matahari sudah mulai meninggi, Min Hee dan Min Jae baru saja selesai sarapan. Saat pendengaran Min Hee tiba-tiba mendengar bunyi klakson mobil di depan rumahnya. Ia pikir awalnya begitu, tapi ternyata mobil sedan itu terparkir tepat di depan rumah Won Woo.
Min Hee yang tahu kalau itu bukan tamunya kembali masuk ke kamarnya. Ia mengintip lewat jendela kamarnya yang ada di lantai dua.
Seorang wanita cantik turun dari mobil sedan itu. Dia terlihat berpendidikan, modis dan menawan. Min Hee sampai iri melihatnya. Jika Min Hee saja sudah begitu, bagaimana jika laki-laki yang melihatnya, bagaimana jika Won Woo yang melihat wanita itu, tanyanya dalam hati. Hatinya jadi risau.
Nyonya Lee menyambut hangat kedatangan wanita itu dan mengajaknya masuk ke dalam rumah.
Seingat Min Hee, ia belum pernah melihat wanita itu dalam keluarga Jeon sebelumnya.
“Noona, sedang apa kau di situ?” tanya Min Jae tiba-tiba. Ia melihat kakaknya tengah menempel di tembok sambil menyipitkan matanya menatap lurus ke rumah sebelah.
Min Hee terkejut dan jadi salah tingkah karena tertangkap basah, tapi sepertinya Min Jae tidak paham. “Aku sedang memeriksa dinding bagian sini, kukira ada retakan di sebelah sini, tapi ternyata tidak ada. Kenapa, Min Jae-ya?”
“Aku mau main dulu,” jawab Min Jae tak memperpanjang masalah sebelumnya.
“Oh iya. Pastikan kau sudah pulang sebelum matahari terbenam,” kata Min Hee.
“Oke,” kata Min Jae lalu menghilang di balik pintu kamar kakaknya.
Sayangnya, Min Hee tidak bisa mengintip apa yang terjadi di rumah seberang, apalagi menguping percakapan tamu cantik itu dengan keluarga Jeon. Siapa sih, Min Hee penasaran setengah mati.
Nyonya Lee membuka pintu kamar Won Woo yang sedang duduk di kursi belajarnya. Mereka berbincang sebentar kemudian wanita paruh baya itu keluar.
Min Hee melambaikan tangannya minta perhatian laki-laki di seberang sana, yang syukurnya langsung ditanggapi oleh lawannya.
“Kapan kau punya waktu?” teriak Min Hee. “Kau bilang kita akan membicarakan masalahku,” lanjutnya sedikit masam.
Won Woo berpikir sejenak. “Aku ada urusan,” jawab laki-laki itu akhirnya.
“Tapi aku butuh kau sekarang,” ujar Min Hee jadi semakin rewel.
Min Hee harap sepenting apapun urusan Won Woo sekarang, laki-laki itu akan lebih memilihnya. Ia sangat membutuhkan Won Woo untuk menjadi pendengarnya dan menjadi sandarannya. Kumohon, pinta Min Hee dalam hatinya.
“Nanti aku akan ke rumahmu,” ujar Won Woo hanya karena tidak ingin mendengar kerewelan teman kecilnya.
“Kapan?” tanya Min Hee. “Kemarin saja kau sudah bohong padaku. Kau selalu mengiyakan kataku hanya agar aku diam, kan?”
Won Woo tidak sempat menjawab Min Hee karena tamu cantik itu datang ke kamarnya. Keduanya berbincang suatu hal yang tidak bisa Min Hee dengar dari kejauhan.
Wanita itu menaruh tangannya di pundak Won Woo.
Karenanya, pipi Min Hee memanas dan hidungnya kembang kempis saking emosinya. Ia mengepalkan tangan ingin meninju sesuatu, atau mungkin akan lebih bagus jika seseorang.
Cemburu. Orang bilang emosi yang kita keluarkan saat rasa tak senang melihat yang kita miliki dan ingin kita pertahankan direbut perhatiannya oleh orang lain. Setelah wanita itu selesai dengan urusannya ia pergi keluar.
Won Woo berbalik melihat ke arahnya, dan sesegera mungkin ia mengubah ekspresi cemburunya dengan senyuman paling konyol yang bisa kau temui di dunia ini.
Min Hee menunggu dengan sabar laki-laki itu bicara padanya. Tapi alih-alih membuka mulut, Won Woo malah terlihat memainkan ponselnya. Lalu menunjuk ke arah Min Hee.
Cukup lama bagi Min Hee untuk mengerti, tapi tangannya langsung mengecek ponselnya yang ternyata benar ada pesan dari laki-laki di seberang. Isi pesan Won Woo: Nanti kita bicarakan lagi.
Min Hee mengalihkan tatapannya pada Won Woo yang masih memperhatikannya. Kemudian ia mengetik sesuatu di ponselnya. Balasan Min Hee: Pembohong.
Ia menutup tirai kamarnya sebagai tamparan jauh untuk Won Woo karena sudah membuatnya kesal. Laki-laki itu punya kebiasaan buruk, berjanji tanpa niat menepati, pikir Min Hee.
***
TBC
Jangan lupa vomentnya yaa
😉😉😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me We're Not Friend || Jeon Won Woo || ✔
Fanfic[Romance] Mencintai adalah salah satu kreatifitas hati, tapi bagaimana jika karya agung itu sama sekali tidak diindahkan, malah terbengkalai dan berdebu di suatu tempat yang tak terjamah? 31 Mei 2018 - 31 Agustus 2018