Epilog - Part 5 (End)

5.3K 395 66
                                    

오늘따라 네가 너무
보고 싶다 생각했는데,
다시 생각해보니까
너는 항상 보고 싶었다
(Hari ini kupikir aku sangat merindukanmu, tapi setelah kupikir lagi aku memang selalu merindukanmu)
🌿🌿🌿

Selamat membaca, guys
🍁🍁🍁

Selanjutnya adalah hari-hari yang paling kosong dalam hidup Won Woo. Kepindahan Min Hee yang terbilang mendadak, apalagi mengingat hubungan Min Hee dan ayahnya membuat Won Woo merasa gusar tiap kali memikirkan alasannya. Gadis itu juga jadi sulit untuk dihubungi. Semua pesannya bahkan tidak dibaca satu pun.

Tidak hanya itu, saat Won Woo berusaha menemuinya di kampus, Min Hee selalu saja berhasil menghindarinya, misalnya saja karena kerja kelompok atau lainnya. Tapi ia merasa bahwa Min Hee memang sengaja menjauhinya.

Setiap hari, bahkan setiap waktu, matanya selalu saja mencuri pandang ke arah kediaman keluarga Cha. Kenangan tentang kebersamaannya dengan Min Hee terus memanggil dan menghantuinya siang malam. Ia merindukan gadis itu.

Won Woo tidak pernah membayangkan bahwa hidup tanpa mendengar suara Min Hee akan menjadi sesepi ini. Ia juga cukup terkejut bahwa senyum Min Hee telah memberi warna di hari-harinya, dan tanpanya bahkan mentari pun tidak berarti apa-apa.

Situasi yang tidak jelas ini justru malah semakin memburuk setelah liburan semester datang. Won Woo benar-benar hilang asa untuk bertemu Min Hee, karena tiba-tiba gadis itu serasa tidak ada dimanapun.

Dalam sebuah kesempatan, Won Woo berhasil membujuk Min Jae untuk bertemu di sebuah rumah makan yang biasa mereka kunjungi.

Karena bukan ahlinya, Won Woo pun tidak pandai berbasa-basi.

“Akhir-akhir ini kakakmu jadi sangat sulit untuk ditemui. Apa sesuatu terjadi padanya?” tanya Won Woo tak sabaran.

Min Jae mengusap tengkuknya canggung. “Kau tidak tahu?” tanya Min Jae mengawali. “Min Hee Noona mengambil cuti semester tahun ini dan akan menghabiskan waktu liburnya di Jepang.”

Won Woo terkejut mendengar berita itu.

“Tiba-tiba?” tanya Won Woo.

“Untuk ukuran orang yang sudah mempersiapkan segalanya sepertinya tidak tiba-tiba,” jawab Min Jae penuh pertimbangan. “Aku juga merasa ada sesuatu yang berbeda padanya. Tapi kali ini dia tidak bicara apapun padaku. Aku minta maaf, Hyung.”

“Tidak apa-apa, ini bukan salahmu,” ucap Won Woo.

Untuk beberapa saat, keheningan mengambil alih suasana.

Tapi kemudian Won Woo bertanya. “Apa ada nomor kakakmu yang bisa kuhubungi?”

“Tapi nomornya masih sama,” jawab Min Jae.

Won Woo semakin kalut dan bingung harus bagaimana, penyakit kerinduan ini sama sekali tidak memberinya izin untuk tidur. Dan semua malam terasa semakin lama menemui pagi.

Tidak bisa ditunda lagi.

Untuk bisa sembuh, satu-satunya obat adalah sebuah pertemuan dengan Min Hee.

Won Woo kembali mengatur jadwal agar bisa berangkat ke Jepang. Saat menemukan hari yang pas, ia pun memesan tiket pesawat dan bersiap-siap pergi.

Sebelumnya ia telah menerima alamat apartemen yang ditinggali Min Hee di Jepang dari Tuan Cha, karena Min Jae tidak mau memberi tahunya.

Hanya butuh waktu sekitar dua jam untuk bisa menginjakkan kaki di Kota Tokyo, Jepang. Ia segera mencari alamat yang tertera di kertas kecil di tangannya. Untunglah ia cukup bisa berbahasa Jepang walau tidak fasih!

Tell Me We're Not Friend || Jeon Won Woo || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang