Prolog

1.1K 98 136
                                    

hai hai!!

Sama kayak kita terus pegang barang yang sama selama beberapa dekade, kita bakalan bosen. Dan gue kira dengan terus ngusekk sama cerita yang sama bikin bosen juga. Maaf yahh gue orangnya emang gampang bosen.

tapi bosen sama pasangan mah enggak yaa... kalau urusan itu gue setia kok

But, tenang aja. Angel bakalan gue lanjutin kok gak bakalan digantung hehe


ini cerita gue yang ke empat di wattpad, semoga suka. Sebenernya cerita ini udah ada dari tahun lalu, tapi ya karena Angel belum tamat gue belum berani post. Dan sekarang karena gue ngerasa agak bosen sama Angel gue mau refreshing dulu dengan cerita ini


sekali lagi... Semoga suka!!!


Jangan lupa vote sama komen di cerita ini ya...


***

"Gue suka sama lo." Fay menatap datar pria yang saat ini berdiri di samping bangkunya.

"Gue suka sama lo." ucap Kai untuk yang kedua kalinya dengan suara yang lebih keras dari sebelumnya. Membuat perhatian teman sekelas Fay langsung tertuju padanya.

Menjadi pusat perhatian.

Akan tetapi, semuanya diam.

"Lo mau 'kan jadi pacar gue?" tanya Kai yang masih berdiri diposisinya semula.

"Hm." hanya itu yang keluar dari mulut Fay sebelum gadis itu keluar dari dalam kelas. Meninggalkan Kai yang saat ini sedang melongo dan tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan gadis yang dia tembak itu.

"Dia nolak lo 'kan?" tanya Jevero sambil lalu. Pria yang duduk di bangku paling pojok dan sedang bermain game.

"Gue fikir dia juga suka sama lo." ujar Vero matanya masih fokus ke layar gadgetnya. "Maksud gue dia suka sama semua cowok keren di sekolah ini." tambah Vero.

"Maksud lo?" alis Kai saling bertautan.

"Iya. Fay hampir suka sama semua cowok keren di sekolah ini. Tidak terkecuali elo." ungkap Vero.

Kai menggigit bibir bawahnya. Ia merasa malu sekarang. Menyadari semua pasang mata mengarah padanya. Sungguh sangat malu.

Ponselnya berbunyi.

Setelah membaca whatsapp yang masuk ia pun segera pergi ke kantin untuk menemui seorang gadis disana.

"Gue terima." ucap Fay saat Kai sampai dihadapannya. Diucapkannya dengan nada dingin dan tanpa minat sama sekali.

Barusan adalah Fayina Vicky gadis yang lima menit lalu Kai tembak lalu pergi begitu saja mengirim pesan menyuruh Kai untuk menemuinya di kantin sekolah.

"Ha?" hanya reaksi itu saja yang dikeluarkan Kai saat Fay tiba-tiba mengatakan menerimanya.

"Gue terima lo jadi pacar gue. Walaupun gue tahu lo nembak gue karena lo taruhan sama Alvin." ujar Fay kemudian tersenyum. Kai terlihat syok sekali dengan apa yang dikatakan Fay padanya. Bagaimana bisa Fay tahu tentang hal itu?

"Darimana lo tahu?"

"Jevero." kata Fay. "Vero yang ngasih tahu gue. Tapi tenang aja, gue gak marah kok karena lo nembak gue karena taruhan sama Alvin. Justru gue seneng karena lo cowok pertama yang nembak gue. Dan itupun lo lakuin di depan temen sekelas gue. Gue salut, karena walaupun lo lakuin itu karena taruhan, gue suka cara jentel lo nembak gue tadi. Gue hargain keberanian lo nembak gue di depan temen-temen. Maka dari itu gue terima lo."

Unfairness (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang