PART 1

869 37 1
                                    

Pagi yang cerah di salah satu sekolah menengah atas ternama di Bandung. Kali ini mereka kedatangan banyak calon pengajar muda, yang merupakan mahasiswa Praktik Pekerjaan Langsung.

Satu wanita cantik menjadi pusat perhatian saat itu. Ia memasuki ruang guru seperti mencari seseorang.

Rossa: Permisi, saya cari Ibu Rissa, ada?
Guru: Bu Rissa

Sesosok wanita berbaju biru yang umurnya tak beda jauh dengan Rossa. Sangat modis, apalagi badannya yang tinggi semampai itu membuatnya "good looking". Ia tersenyum ramah kepada Rossa.

Rissa: Sini neng duduk

Mereka duduk di kursi samping ruang guru.

Rissa: Cuma satu buat yang kelas XI?
Rossa: Iya bu
Rissa: Oh iya kenalan dulu, namanya siapa neng cantik?
Rossa: Rossa bu, panggil saja Ocha
Rissa: Rossa dan Rissa, kok bisa ya hahaha
Rossa: Apa jangan jangan ibu juga panggilannya Icha?
Rissa: Ohaha kalau itu engga sih. Oh iya, ini jadwal saya mengajar, kita akan mengajar lima kelas tapi tidak tiap hari ya, karena hari kamis kita dua kelas, so hari jumat kita bisa libur
Rossa: Oh siap bu
Rissa: Saya santai kok kalau lagi ngajar, sama murid pun dekat. Yang terpenting ketika saya mengajar mereka enjoy, gak ada yang ngantuk or bosen. Jadi, saya siapin metode pembelajaran yang berbeda setiap minggunya
Rossa: Oh ya? Bagus dong bu, anak anak itu harus dideketin, biar kalau ada apa apa bisa langsung cerita sama kita
Rissa: Yes, benar sekali kamu. Oh iya, sekarang udah jam 9.45, 15 menit lagi kita masuk ke kelas XI IPS 3 ya
Rossa: Kelasnya sebelah mana ya bu?
Rissa: Untuk kelas XI lokasinya sebelah timur, dekat air mancur. Saya antar ayo
.
.
Ketua Kelas: Beri salam
Siswa: Assalamualaikum wr. wb.
Rissa: Waalaikum salam. Hari ini ibu mau kenalin guru baru kalian yang akan mengajar selama enam bulan kedepan, gurunya cantik kan? Sok atuh neng, kenalin diri dulu aja
Rossa: Halo adik adik, kenalin nama Ibu Rossa Roslaina, boleh panggil Rossa atau Ocha, kalau di sekolah panggil ibu, tapi kalau diluar boleh panggil kakak ya
Rissa: Ada yang mau ditanyain lagi mungkin?

"Bu, rumahnya dimana?"
"Bu udah punya pacar belum?"
"Bu orang mana?"
"Bu boleh gak aku yang jadi pacar ibu?"
"Bu kenapa pengen jadi guru?"

Masih banyak pertanyaan lainnya yang sebenarnya kurang penting. Lebih tepatnya, murid lelaki banyak yang menggoda Rossa.

Masuk ke materi pembelajaran, Rossa mengeluarkan beberapa metode mengajarnya yang dinilai asik dan seru oleh para siswa. Ternyata cara mengajarnya pun tidak beda jauh dengan Bu Rissa, namun Rossa lebih lembut dan anggun dalam menjelaskan materi, mungkin karena belum kenal.

Setelah selesai mengajar, Rossa berniat langsung pulang. Ia menghubungi Deva, kakaknya yang biasa menjemputnya, namun tidak bisa katanya. Akhirnya ia meng-order ojek online.

Rissa: Eh belum pulang kamu?
Rossa: Hehehe belum bu
Rissa: Daerah mana rumah?
Rossa: Soetta bu
Rissa: Lah? Sama dong
Rossa: Jangan jangan kita tetanggaan?
Rissa: Sini, naik motor aku aja
Rossa: Helm?
Rissa: Gampang, aku ada jalan pintas biar gak ketahuan polisi. Udah, cancel dulu grab nya

Rossa tersenyum, untung saja ia mendapat partner mengajar yang ramah, tidak seperti teman temannya yang harus bekerja sama dengan guru guru senior yang killer dan tugasnya segudang.

Rissa: Dimana rumahnya Cha?
Rossa: Lurus terus bu, ada taman sebelah kiri
Rissa: Oke

Rissa melajukan motornya menuju rumah Rossa. Lali berhenti tepat di depan rumah yang mereka tuju.

Rissa: Oohh disini, rumah aku beda blok sih, masih harus kesana lagi, ngelewatin supermarket
Rossa: Hmmm gitu, makasih ya Bu Rissa udah anterin Ocha
Rissa: Sama sama
Rossa: Mau masuk dulu bu?
Rissa: Langsung aja deh kayaknya, anak menunggu di rumah hehehe
Rossa: Oh, kalau gitu hati hati ya bu
Rissa: Siap Ocha, ayoo (pergi)

Rossa memasuki rumahnya, terdapat Deva yang sedang memasak sesuatu, wanginya sangat menggugah selera.

Rossa: Kak Devaaaa kenapa tadi gak jemput Ocha?
Deva: Ya gimana, tadi kamu chat aku pas lagi nganterin Reva
Rossa: Kak Reva aja dijemput dianter, Ocha engga gitu?

Deva hanya menahan tawa melihat adiknya yang bete karenanya.

Deva: Makanya punya pacar, jadi bisa dianter jemput
Rossa: Hih kesel!
Deva: Emang ada yang mau sama kamu? Udah jelek cerewet lagi
Rossa: Tau ah terserah!
Deva: Ya udah, mending sini, aku tadi habis beli susu, sini minum
Rossa: Gak, Ocha gak suka susu
Deva: Yah elah, tinggal minum doang napa, biar tinggi kayak aku hahahaha
Rossa: Kakaaaa! Udah ah Ocha capek mau tidur!

Rossa naik ke atas menuju kamarnya. Mood nya naik turun hari ini.

Kunci HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang