PART 30

554 26 4
                                    

Afgan: Kalian udah saling kenal?
Kevin: Rossa, aku tahu kau amat sangat menolak perjodohan ini

Kevin berbicara dengan nada sedikit menantang. Mata Rossa sudah tajam.

Kevin: Dan orang tua kamu pun membatalkannya, betul?
Rossa: Ya. Sudah puas?
Kevin: Kau pikir hanya sampai disini ha? Ingat Rossa, pembalasan itu pasti ada

Kevin menepuk bahu Rossa. Setelah itu malah berlalu begitu saja.

Afgan: Ada apa?
Rossa: Gak usah dibahas. Aku mau pulang
.
.
Afgan: Ya, jadi Kevin itu adalah owner perusahaan distro aku
Rossa: Hmm
Afgan: Kamu ada masalah kalau aku kerja di sana?
Rossa: Kalau bisa sih pindah
Afgan: Oke, kalau itu mau kamu

Ekspresi Rossa berubah. Ia malah melamun terus semenjak itu.

Afgan: Mikirin Kevin?
Rossa: Hah? Engga
Afgan: Bohong. Aku tau kok
Rossa: Apaan sih ah
Afgan: Kalau kepikiran dia terus, jadian aja sama dia

Rossa memukul lengan Afgan. Mukanya sudah terlihat kesal.

Afgan: Hahahahaha
Rossa: Kok ketawa?
Afgan: Bercanda. Dasar baperan
Rossa: Terserah. Bete aku sama kamu
Afgan: Udah dong ah
Rossa: Ya jangan gitu bercanda nya, aku gak suka!!
Afgan: Kamu laper ya?
Rossa: Itu tau!
Afgan: Ayo kita makan. Pantes (gumamnya)
Rossa: Gak mau
Afgan: Lho?
Rossa: Gak mau kalau gak sama kamu hehehe
Afgan: Aku juga

"Hahahaha"
Tawa mereka bersatu. Ya, Afgan dan Rossa adalah dua orang yang sangat humoris, tak heran jika mereka selalu berisik dimanapun.
.
.
.
Afgan: Sayang?
Rossa: Iya?
Afgan: Kok makan nya gak habis?
Rossa: Kenyang
Afgan: Habisin dong

Handphone Rossa berdering. "Chiko?" gumamnya.
"Halo?"
"Eh iya baik alhamdulillah sehat hehe. Kamu gimana?"
"Oh iya? Aku lupa kamu ditempatin dimana sih Chik?"
"Iya ya, semenjak PPL kita gak ketemu lagi"
"Besok? Oh iya bisa bisa. Ayo deh, ajak anak anak yang lain ya"

Rossa semakin banyak berbicara. Sepertinya keceriaan itu sudah kembali. Inilah Rossa yang dulu, tanpa ada kesedihan sedikitpun di matanya.

Afgan: Siapa?
Rossa: Chiko. Temen kuliah
Afgan: Oh. Besok mau kemana?
Rossa: Mau main sama temen
Afgan: Aku ikut
Rossa: Eh, gak usah.. Gak usah ikut udah, nanti kamu dikacangin
Afgan: Cha

Afgan menatap lekat mata Rossa. Eye contact pertama kalinya, setelah berpisah beberapa bulan.

Rossa: Hahahahaha
Afgan: Are u okay?
Rossa: Kebalik. Harusnya aku yang tanya itu ke kamu. Eh gak usah nanya deng, karena aku tau jawabannya, aku tau kalau kamu itu cem-bu-ru
Afgan: Apaan sih
Rossa: Hihihi dasar ya kamu
Cup

Rossa mencium pipi Afgan secara tiba tiba. Sontak Afgan kaget akan perlakuan kekasihnya itu.

Afgan: Sayang, kan aku bilang kita belum boleh kayak tadi
Rossa: Ya maaf soalnya gemeeesss hehehe
Afgan: Ya udah, tapi janji jangan gitu lagi
Rossa: Terus bolehnya kapan?

Bibir Rossa mengerucut. Seolah tadi merupakan hal yang biasa saja. Dengan Gemas Afgan mencubit bibir Rossa.

Afgan: Nanti kalau udah nikah
Rossa: Iiihh jangan dicubit gituu
Afgan+Rossa: Hahahahha

Kunci HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang