Afgan yang terlihat sudah rapi di pagi itu terlihat sedang memandangi dirinya. "Pacarnya Ocha tampan sekali pagi ini" ujarnya di hadapan kaca. Ya, memang sedang memuji dirinya sendiri. Ingin sebenarnya ia menghubungi gadisnya itu, namun sepertinya Rossa belum bangun jam segini.
"Sayang, anter aku ya, jam 8 pagi mau fitting baju buat wisuda. Bisa gak?"
Afgan baru saja membaca pesan yang dikirim Rossa pukul 6 pagi tadi. Sedangkan lima menit lagi sudah jam delapan, pasti Rossa sudah menunggu. Akhirnya Afgan segera menghidupkan motor dan melajukannya dengan kecepatan tinggi.
.
.
.
M. Rossa: Eh ada kamu, sini Afgan masuk
Afgan: Iya tante makasih hehe
M. Rossa: Ocha nya masih tidur, ke atas aja bangunin. Kalau belum sarapan makan disini aja ya. Tante mau kerja dulu Gan, titip Ocha (pergi)Afgan segera menuju kamar Rossa. Benar saja, Rossa masih terlelap dengan pulas. Ia mendekatkan wajahnya, lalu membelai pipinya. Sangat cantik. Betapa beruntungnya seseorang yang bisa mendapatkan hatinya.
Perlahan Rossa membuka matanya. Namun langsung kaget ketika mengetahui Afgan ada di sebelahnya. Ia langsung terduduk dan merapikan rambutnya.
Rossa: Kok ada disini Gan?
Afgan: Tadi pagi kamu chat aku, katanya jam 8 kita mau pergi, terus tadi mama suruh aku buat naik ke atas bangunin kamu
Rossa: Oh hehe, maaf tadi habis chat kamu aku ketiduran
Afgan: Ya udah, mandi sana. Kamu bau nanti aku gak suka
Rossa: Bentar lagi lah, aku mager parah
Afgan: Kamu gak berubah ya dari duluAfgan langsung menggendong Rossa menuju kamar mandi. Sedangkan Rossa sudah meronta untuk dilepaskan.
Rossa: Iya Gan iya aku mandi
Afgan: Aku tunggu di bawah ya
Rossa: Ga usah, pulang aja. Kamu nyebelin
Afgan: Pulang kehatimuuuu ahahahaAfgan hanya tertawa sembari menjulurkan lidahnya kepada Rossa, sebenarnya sih menggemaskan, namun bikin kesel. Setelah itu ia langsung pergi saja dari kamar Rossa.
Rossa: Aduh kenapa sih harus dia yang kesini. Gimana dong kalau tadi bangun tidur aku gak cantik karena belum mandi belum dandan, nanti bisa bisa aku diputusin huuaaa 😭😭
.
.
Afgan: Satu jam. Kamu ngapain aja?
Rossa: Mandi lah
Afgan: Biar cantik ya kalau sebelahan sama aku, di pelaminan hehehe
Rossa: Ooh jadi udah bisa gombal sekarang.. Siapa yang ajarin?
Afgan: Mbah google
Rossa: Terserah. Ayo pergi sekarang
Afgan: Ayo. Oh iya, kamu kira kira selesai jam berapa?
Rossa: Fitting doang gak lama sih. Kenapa?
Afgan: Aku harus ke konveksi kaos, ada yang pesan pakai desain
Rossa: Wait. Sejak kapan kamu jualan baju kayak gitu?
Afgan: Sejak kamu menghilang. Karena waktu itu aku gak ada kerjaan selain mikirin kamu
Rossa: HmmmSetelah sampai di tempat penyewaan kebaya. Rossa mulai memilih dengan sangat selektif, mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang mau menikah.
Rossa: Gan, bagusan mana? Yang pink atau biru muda?
Afgan: Yang pink saja, kamu cantik sekali pakai itu tadi
Rossa: Jadi kalau aku pake yang biru gak cantik gitu?
Afgan: Engga hahaha
Rossa: Ni anak lama gak ketemu tambah nyebelin ya. Teh, yang ini aja jadinya, buat minggu depan bisa kan?
Teh Ani: Oh iya neng, kemarin udah transfer DP ya
Rossa: Iya teh, sisanya 800ribu lagi kan, cash aja nih
Teh Ani: Oke neng, lunas ya. Tulis alamat rumahnya neng, biar kita yang ke rumah buat make up dan hair do
Rossa: Oh iya teh siap
.
.
.
Rossa: Jadi selama ini kamu bisnis kaos kayak gini? Terus yang ngajarin kamu nge desain siapa?
Afgan: Aku cuma memasarkan, yang men desain itu Gio
Rossa: Oohh si Gio. Apa kabar anak itu
Afgan: Baik. Tapi playboy nya masih tetep. Kiri Cha, itu tempatnya
Rossa: OkeAfgan masuk terlebih dahulu ke dalam toko pakaian itu. Rossa melihat kini Afgan sangat dekat dengan teman temannya, tidak seperti dulu ketika mengajar.
Afgan: Hey bro, kemana aja lu. Nih cewek gue yang mau gue kenalin ke kalian semua, cantik kan?
Kevin: Lho, Rossa?
Rossa: Kevin?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kunci Hati
FanfictionYa, aku seorang gadis cantik yang populer, dan tidak bisa diam, katanya. Lalu bagaimana jika aku harus bersanding dengan seorang pria yang pendiam dan kaku? Yang lebih membuat kalian tak percaya, aku mengaguminya. Apa aku mencintainya?