Aku mengurut beberapa makanan ringan yang tertata di sana dengan jari telunjukku. Persedian untuk minggu ini. Dan beberapa bahan pelengkap masak untuk mama.
Setelah membeli semuanya, aku pikir tambahan es krim akan lebih bagus. Aku pun mengambil beberapa es krim bermerk magnum yang begitu menggoda nafsu makan itu.
Lalu aku pergi ke kasir untuk membayarnya tapi saat aku ingin meletakkan barang belanjaanku ada seseorang yang menyerobot.
"Ngantri dong, bisanya cuma nyerobot orang aja, gak pernah sekolah?" ucapku dengan emosi, bagaimana tidak, antrean yang begitu panjang sudah menyita waktuku untuk menonton drama Korea dan orang itu dengan enaknya menambah waktuku yang terbuang. Sampah.
Dia diam saja. Aku pun akhirnya harus menunggunya selesai. Setelah orang itu selesai dia tidak mengatakan apapun, meminta maaf pun tidak. Menyebalkan.
Setelah selesai membayar aku segera pulang, udaranya begitu dingin dan langit terlihat muram hari ini. Tiba-tiba suara klakson mobil menginterupsiku. Dan lihat, itu orang yang menyerobotku tadi.
"Masuk! Gue anterin pulang."
"Lo ngomong sama gue?"
"Gue ngomong sama cewek yang gue serobot antreannya tadi."
"Lo tadi bilang apa?" dia tak menjawab yang dia lakukan adalah keluar dari mobil lalu membukakan pintu mobil untukku.
"Gue bilang mau nganterin lo pulang itung-itung permintamaafan gue buat yang tadi," aku mengangguk lalu tersenyum kecil. Berdoa saja dia tidak punya niat buruk.
"Rumah lo dimana?"
"Selisih lima rumah dari sini," kami pun tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Emergency Boyfriend [END]
Short Story"Jomblo dan gak punya teman adalah perpaduan rasa yang pas." - Erinda Copyright2018 by renata sayidatul