"Lo mau gak ke Korea bareng gue?"
Elin menoleh ke arahku lalu kembali fokus ke depan. Apakah dia tidak mau? Mungkin dia mulai tak nyaman dengan sikapku sehingga dia berlaku cuek seperti ini.
Tak lama setelah bel istirahat berbunyi, Elin menepuk pundakku dan sekarang ia tersenyum lebar ke arahku.
"Serius ke Korea? Ini bukan hoax kan?"
"Iya ke Korea masa bohong."
"Mau dong."
"Ya udah liburan bulan depan oke?"
"Siap bosku!"
Berhasil, akhirnya punya temen juga ke Korea. Sekarang aku akan menemui Pian dan mengajaknya.
Aku melangkahkan kakiku ke kelas Pian.
"Piannya ada?"
"Lagi main basket di lapangan, ada apa?"
"Eh nggak, ya udah makasih."
Ternyata dia sedang menghitamkan kulit sepertinya. Omong-omong soal itu Pian lebih berkarisma saat dia melemparkan bola basket ke dalam ring. Ah apa mungkin aku mulai menyukainya?
"Erin!"
Aku mendengarnya memanggilku dari tengah lapangan. Ia pun segera berlari ke arahku. Untung saja sebelum kesini aku sudah membelikannya air mineral.
"Ada apa?"
"Lihat baju kamu itu, basah kuyup kena keringat."
"Tapi kamu suka kan? Sini sini Pian peluk dulu," ucapnya seraya mendekat ke arahku, namun aku segera menghindar darinya. Meski dia keren dan ganteng, keringat tetaplah keringat. Bau ya tetap bau.
"Eh? Bentar bentar."
"Ada apa?"
"Berhenti dulu, aku mau ngomong sesuatu sama kamu."
"Iya, ngomong aja."
"Kamu mau ikut liburan gak?"
"Kemana?"
"Korea."
"Sama siapa?"
"Aku lah."
"Berdua?" aku mengerjapkan mataku berulang-ulang. Pikiranku bahkan telah melanglang buana mendengar pertanyaan itu dari Pian.
"Mau honeymoon apa gimana?"
"Ya enggak lah," jawabku seraya tertawa diakhir kalimat. Canggung sekali.
"Oh aku kira beneran, terus sama siapa?"
"Bertiga, aku, Elin sama kamu, kalo kamunya mau."
"Ya mau lah, nanti kalau aku nggak ikut yang jaga kamu siapa?"
"Bias aku dong yang jaga."
"Oh jadi bias kamu lebih ganteng dari aku nih? Oke nanti kamu minta temenin bias kamu aja ya."
Aku pun tertawa melihat Pian mengerucutkan bibirnya seperti itu. Mungkin inilah rasa yang Pian rasakan ketika aku melakukan hal yang sama. Begitu menyenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Emergency Boyfriend [END]
Short Story"Jomblo dan gak punya teman adalah perpaduan rasa yang pas." - Erinda Copyright2018 by renata sayidatul