[22] - Pertanyaan Mama

6.8K 338 2
                                    

Hari yang panas, matahari bersinar begitu teriknya hari ini. Aku melangkahkan kaki mendekati kulkas, siapa tahu ada es krim yang tersisa di sana.

"Rin."

"Iya ma."

"Cowok yang kesini tadi pagi namanya siapa?"

"Pian."

Aku menggigit es krim yang kutemukan. Hanya terisa satu setelah aku membelinya selusin kemarin.

"Lucu ya namanya, anak mana?"

"Anak krang tuanya lah," jawabku lalu tertawa kecil di akhir kalimat.

Mama menoleh ke arahku.

"Garing sekali kamu, Rin."

Aku hanya tersenyum menanggapinya.

"Pacar kamu ya?"

Seketika aku tersedak es krim yang sedang kumakan. Apakah terlihat seperti itu? Mama tersenyum aneh ketika melihatku. Pian memang mampu membuatnya terasa seperti bukan seperti biasa. Melainkan luar biasa.

"Bukan, temen biasa."

"Ah masa cuma temenan, gak mungkin lah."

"Emang wajah Erin kelihatan bercanda, ma?"

Kali ini mama menatapku sebentar lalu kembali terfokus pada serial drama India di televisi.

"Yah mama agak kecewa deh dengernya, mana kira kamu pacaran sama dia."

"Iya udah deh, temenan otw pacaran."

"Tuh kan mama bener."

"Iya, mama itu selalu benar deh muah."

Biarlah orang tua berbahagia, asal jangan sengsara karena kita. Dan faktanya memang mama selalu benar.

Emergency Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang