Bu Tuti sedang menerangkan tentang pelajaran agama sekarang. Dan yang aku lakukan adalah berdiam diri seraya bergulat dengan pikiranku sendiri. Benar-benar bergulat dengan imajisi liar hingga aku membiarkan kedua mataku melihat kejadian langka ini.
Di tengah lapangan itu aku melihat Pian sedang olahraga, seragam olahraga yang ia kenakan sungguh pas hingga memperlihatkan dada bidangnya dengan sangat bagus. Aku baru tahu jika Pian bisa setampan ini.
Bagaimana bisa dulu aku bertemu dengannya, apalagi yang baru kutahu dia adalah salah satu pemain basket sekolah. Pemain basket terkenal memilki banyak fans dan super tampan dengan kantong tebal.
Jika dibandingkan denganku, itu sangat jauh. Aku hanyalah anak IPS yang acuh dan tidak punya teman. Untuk masalah uang aku tidak ingin bicara apapun, hanya saja punya teman terkenal itu sedikit membuatku aneh.
"Erin! Ibu tadi kan sudah bilang jangan ada yang melamun, kamu malah melakukan apa yang ibu larang."
Maafkan aku untuk tidak memperhatikan guru itu karena terlalu fokus pada Pian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Emergency Boyfriend [END]
Historia Corta"Jomblo dan gak punya teman adalah perpaduan rasa yang pas." - Erinda Copyright2018 by renata sayidatul