N o w P l a y i n g
Dandelions - Ruth B.Selamat mengikuti kisah si dingin Keenan!
BAB Tiga Puluh Satu|Antara Jasmine, Lily dan Firlan
"Sekarang, aku sadar kalau cinta nggak bisa dipaksa."
❄️❄️❄️
Lily ingin membeli minuman tapi sayangnya, ia cukup kesulitan membuka kulkas karena membawa piring dan sebungkus cilok. Sembari memasukkan sebungkus cilok itu ke dalam saku rok, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang membukakan pintu kulkas tersebut.
"Mau ambil yang mana, Ly?" tanya Firlan disertai senyuman.
Lily jelas canggung, lantas ia tetap menjawab dengan cepat. "Air mineral." Lalu Firlan membayarkan air mineral itu kepada penjual. Keduanya kemudian pergi ke tempat duduk yang kosong.
"Tumben sendiri?" tanya Firlan membuka pembicaraan.
"Iya." Wajah Lily berubah cemberut. "Oh iya ini uang air mineralnya, Ka." Ia memberikan pecahan uang senilai air mineral yang dibelikan Firlan tadi.
"Nggak usah. Kayak sama siapa aja." Firlan menggenggam tangan Lily, menutup telapak tangannya. Keduanya terlibat kontak mata cukup lama sampai Lily memilih menarik tangannya dan memasukkan uang itu lagi. "Makasih, Kak. Aku duluan ya?"
Firlan dengan cepat menahan Lily. Ia bangkit berdiri dan menghadang perempuan itu. "Lagi ada masalah sama Jasmine?"
Lily tak membalas tatapan Firlan. Ia sungguh kesal sekali. Apa kakak kelasnya itu tidak peka sama sekali? Jelas-jelas jawabannya iya. Terlebih lagi penyebabnya adalah laki-laki itu. Tidakkah ia sadar? Ia lalu memilih bungkam dan menggelengkan kepala. "Jasmine masih ulangan."
Firlan yang tak kunjung mendapat jawaban terus bertanya. "Masalah apa?"
"Kak, aku duluan ya? Takut ada guru masuk." Lily berjalan menghindari tubuh Firlan. Tapi baru beberapa langkah, pergelangan tangannya berhasil diraih laki-laki itu.
"Ly tunggu. Saya udah denger semuanya dari Jasmine."
Lily terdiam di tempatnya. Saat itu juga Firlan menarik Lily untuk duduk kembali lalu ia lanjut bicara. "Saya tau saya salah. Saya minta maaf."
Lusa kemarin...
Firlan hendak naik ke atas motor sebelum Jasmine tiba-tiba menghampirinya. Ia pun menghentikan kegiatannya.
"Jasmine? Kenapa?"
Jasmine mengulum bibirnya gugup. "Aku mau minta maaf. Aku udah tau dari Lily kalau Kakak suka sama aku. Tapi aku minta maaf, Kak. Aku nggak bisa. Perasaan aku cuma buat Kak Keenan. Tentang semua chatan antara kita, lupain aja, Kak. Karena tujuan chat itu bukan buat Kakak, tapi buat Kak Keenan. Maaf kalau selama ini buat Kakak berharap banyak."
KAMU SEDANG MEMBACA
TLS [2] - Keenan, Kenzie, dan Kenangan
Teen Fiction[HIATUS] The Lunatic Series [2] : Cerita klasik tentang Keenan yang irit bicara kepada dunia. Tentang Keenan yang pandai menyembunyikan rasa dari semesta. Tentang Keenan yang tertarik kepada seorang perempuan untuk dijadikan kenangan dalam hidupnya...