[6] :: Kenzie dan Dunianya

271 52 743
                                    

N o w  P l a y i n g
Mengapa Kita #TerlanjurMencinta - Lyodra

Selamat mengikuti kisah si dingin Keenan!

Selamat mengikuti kisah si dingin Keenan!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAB Enam|Kenzie dan Dunianya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAB Enam|Kenzie dan Dunianya

"Mana berani gue kasih tau nama. Gue mau jadi secret admirer-nya Kak Keenan aja."

❄️❄️❄️

Kenzie memasukkan buku-buku pelajarannya ke dalam tas. Guru yang mengajarnya baru saja keluar kelas karena jam pelajaran telah usai. Sekarang, ia tidak tahu harus apa setelah selesai memasukkan semua bukunya.

Setelah ini adalah jam istirahat. Kenzie rindu sekali dengan perpustakaan yang akhir-akhir ini jarang ia kunjungi. Dan hari ini, ia akan pergi ke sana.

Buku-buku soal olimpiade Kenzie keluarkan dari tasnya, ia berniat untuk mempelajari itu agar bisa membanggakan sekolah dengan memenangkan lomba yang diikuti.

Kenzie beranjak pergi dari tempat duduknya. Berjalan menuju perpustakaan saat yang lain pergi ke kantin. Baginya, otak lebih penting daripada sekadar isi perut. Meski menurutnya, anak zaman sekarang memilih sebaliknya.

Kenzie mendorong pintu perpustakaan ke dalam. Udara dingin membawanya terlarut untuk masuk. Ia menutup pintu, mengisi daftar hadir. Ia bingung, perpustakaan senyaman ini mengapa bisa sepi pengunjung ya?

"Eh Kenzie, udah lama banget nggak ke perpustakaan?" tanya Bu Hana kepada Kenzie yang sedang mengisi buku daftar kehadiran.

Kenzie tersenyum seraya mendongakkan wajahnya setelah selesai menulis. "Banyak tugas Bu, nggak sempat."

Bu Hana membalas senyumannya. Ia hafal betul Kenzie seringkali ke perpustakaan saat jam istirahat tiba. "Mau belajar?"

"Iya," jawab Kenzie singkat.

"Ya udah, di sebelah sana kosong," jeda Bu Hana tertawa kecil, "memang selalu kosong sih, cuma kamu sama Keenan yang langganan ke perpustakaan."

Kenzie ikut tertawa kecil menanggapi Bu Hana. Tak menutup kemungkinan bahwa ia sempat memikirkan nama Keenan yang Bu Hana ucapkan. "Ya udah Bu, kalau begitu saya permisi."

TLS [2] - Keenan, Kenzie, dan Kenangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang