[25] :: Khawatir

107 8 86
                                    

N o w  P l a y i n g
Hurt So Good - Astrid S.

Selamat mengikuti kisah si dingin Keenan!

Selamat mengikuti kisah si dingin Keenan!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAB Dua Puluh Lima|Khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAB Dua Puluh Lima|Khawatir

"Kalau kamu serius sama Kenzie, kamu nggak akan sakiti dia. Tapi kalo saya tau Kenzie nggak terlihat bahagia lagi, kamu orang pertama yang saya cari."

❄️❄️❄️

Keenan tengah sibuk memakai atributnya di kamar sebelum tiba-tiba bundanya memanggilnya dari luar. "Kenapa Bun?" Ia membuka pintu, melihat bundanya sedang memperhatikannya dari atas ke bawah.

"Kamu mau jemput Kenzie lagi hari ini?" tanya Namira langsung.

Keenan menganggukkan kepalanya selagi memasang dasi. "Iya Bun."

"Kemarin-kemarin kok Bunda liat kamu pergi sama dia pake mobil?"

Selesai dengan urusannya, Keenan memberikan perhatian sepenuhnya kepada bundanya. "Iya."

"Iya apa? Kok gitu?" tanya Namira lagi.

"Kenzie dari keluarga terpandang Bun. Dari kecil Kenzie udah diawasi banget," jelas Keenan. Ia berbalik, mengambil kunci motor.

Namira tentu sudah tahu keluarga Kenzie. Ia sempat berhubungan untuk urusan hak asuh Keenan. "Kamu kurang-kurangin main ke rumah Kenzie, ya?"

Keenan mengernyit. "Kenapa?"

Namira mencari-cari alasan. Ia takut kalau rahasia yang ia simpan selama ini diketahui anak angkatnya. "Pokoknya kurangi. Kamu harus fokuskan belajarmu, apalagi mau ikut lomba, kan?"

"Tapi, Bun—"

"Bunda mau yang terbaik untukmu. Kurang-kurangi bermainnya ya? Bunda cuma takut Kenzie merasa nggak setara sama keluarga kita."

TLS [2] - Keenan, Kenzie, dan Kenangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang