N o w P l a y i n g
Know Me To Well - New Hope ClubSelamat mengikuti kisah si dingin Keenan!
BAB Tiga Puluh|Realita atau Kebohongan?
"Ada atau nggak adanya bukti, realita nggak akan bisa dibohongi dan ditutupi."
❄️❄️❄️
Tadi pagi...
Juned menempelkan sebuah kertas selebaran di MADING yang berisikan surat pengangkatan Keenan di panti asuhan Kenangan. Sontak kertas itu langsung dikerubungi siswa-siswi yang penasaran dengan apa yang laki-laki itu tempelkan di sana.
Sedangkan Ghivaren yang kebetulan hendak pergi ke kantin penasaran sebab MADING yang biasanya tidak pernah seramai itu mendadak penuh. "Minggir, minggir, liat apa lo semua?"
Ghivaren terkejut bukan main saat melihat sebuah kertas fotocopy yang menyebutkan bahwa adalah salah satu anak dari panti asuhan. Ia dengan cepat langsung mencabut kertas tersebut, pikirannya langsung berkelana kepada Keenan yang pasti belum tahu berita ini. "SIAPA YANG BERANI TARUH KERTAS INI?!"
Usai mendapatkan jawaban singkat dari salah seorang di sana, Ghivaren dengan cepat melangkah pergi ke kantin. Tempat di mana terakhir kali orang-orang melihat Juned pergi. Ia meremas kertas tersebut. Bersamaan dengan amarah yang memuncak ia pergi menyusul Juned.
"MAKSUD LO APA NYEBAR BERITA BEGINI?!" Ghivaren menunjukkan kertas tersebut kepada Juned.
"BUKAN URUSAN KAMU!" Juned pergi hengkang dari hadapan Ghivaren sebelum laki-laki itu mencengkeram tangannya.
"Lo ada masalah sama dia? Itu berarti lo berurusan juga sama gue." Ghivaren menarik sebelah sudut bibirnya. "Sebelum lo habis gue hajar, lo bisa jelasin ke gue biar gue sampein ke Keenan baik-baik dan nggak begini caranya."
"Nggak!" Juned menyentak tangan Ghivaren. Ia melangkah pergi untuk memesan makan tanpa merasa bersalah sama sekali. Seolah hal yang dilakukan sebuah hukuman yang setimpal untuk Keenan.
Ghivaren sempat menyerah dan hendak membicarakan hal ini langsung dengan Keenan. Tapi saat yang bersamaan, Edgar memanggilnya dari belakang. Ia menoleh, mendapati Edgar yang membawa berita bahwa ada kertas serupa yang ia cabut dari papan MADING lain. Itu berarti Juned tidak memasangnya di satu papan. "Apa lo bilang?" Ghivaren tidak main-main saat ia mengatakan kepada Edgar bahwa ia akan menghajar Juned.
"Lo itu harusnya bersyukur diajak Keenan masuk tim olimpiade! Nggak tau diri!" maki Ghivaren beberapa detik sebelum melayangkan pukulan.
"Buat apa? Keenan itu busuk! Sama seperti mamanya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
TLS [2] - Keenan, Kenzie, dan Kenangan
Fiksi Remaja[HIATUS] The Lunatic Series [2] : Cerita klasik tentang Keenan yang irit bicara kepada dunia. Tentang Keenan yang pandai menyembunyikan rasa dari semesta. Tentang Keenan yang tertarik kepada seorang perempuan untuk dijadikan kenangan dalam hidupnya...