N o w P l a y i n g
All I Want - Alex PoratSelamat mengikuti kisah si dingin Keenan!
BAB Lima Belas|Ungkapan Perasaan
"Kalau udah sayang bilang ya?"
❄️❄️❄️
Kenzie menyapa papanya yang sudah lebih dulu duduk di atas meja makan. "Pagi, Pa!"
Papanya menoleh ke arahnya, mempersilakannya duduk. "Pagi juga, Zi. Ayo duduk."
Kenzie mengulas senyum cerianya lalu menarik kursi baru kemudian duduk di atas sana. Tangannya mengambil roti telah disiapkan di atas meja.
"Kenzie, kamu hari ini ada acara?"
Kenzie menurunkan roti yang baru saja ingin ia suapkan ke dalam mulutnya. Ia menggelengkan kepalanya dengan patah-patah.
"Ya sudah jangan kemana-mana, Papa hari ini pulang agak malem. Ya?"
"Iya Pa." Kenzie menyuapkan roti ke dalam mulutnya.
Suasana hening sesaat sebelum akhirnya Fero membuka pembicaraan antara keduanya. "Oh ya, Papa kepo sama temen kamu yang kemarin."
Dahi Kenzie mengerut. "Maksudnya?"
"Papa jadi kepikiran, nama Keenan itu seperti nama anak yang pernah diasuh di panti asuhan."
Alis Kenzie semakin menyatu menanggapi ucapan papanya. Ia menunggu penjelasan lebih lanjut cerita papanya.
"Jadi kemarin itu ada orang tua angkat yang asuh anak dari panti asuhan dateng untuk membicarakan hak asuh anak yang diangkatnya. Mereka nggak mau kalau anak yang diasuhnya dikembalikan ke orang tua kandung. Padahal perihal itu sudah ada surat perjanjiannya."
Kenzie hanya manggut-manggut merespons cerita papanya. Rumit sekali ternyata. Ia pikir, mengasuh anak dari panti asuhan tidak perlu memikirkan surat perjanjian segala macam, karena yang ada di pikirannya itu mengasuh anak yang kurang beruntung adalah perbuatan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
TLS [2] - Keenan, Kenzie, dan Kenangan
Teen Fiction[HIATUS] The Lunatic Series [2] : Cerita klasik tentang Keenan yang irit bicara kepada dunia. Tentang Keenan yang pandai menyembunyikan rasa dari semesta. Tentang Keenan yang tertarik kepada seorang perempuan untuk dijadikan kenangan dalam hidupnya...