[26] :: Salah Sangka

90 9 38
                                    

N o w  P l a y i n g
Love Is Gone - SLANDER ft. Dylan Matthew

Selamat mengikuti kisah si dingin Keenan!

Selamat mengikuti kisah si dingin Keenan!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAB Dua Puluh Enam|Salah Sangka

"Sebenernya aku udah jadi pengagum rahasia Kakak sejak lama. Aku sadar aku suka sama Kakak lebih dari kagum beberapa hari ini."

❄️❄️❄️

Keenan memberhentikan kendaraannya mendadak di pinggir jalanan. Kenzie yang tengah menikmati pemandangan sontak memeluk Keenan dari belakang semakin erat. Helm mereka saling berbenturan, ia memukul pelan lengan kekasihnya marah. "Ih sengaja banget!"

Helm yang dikenakannya dilepas. Keenan turun dari atas motor. "Tunggu sebentar."

"Keenan! Mau kemana?" Kenzie mengikuti ke mana Keenan pergi. Tidak jauh darinya memang, jadi ia tidak perlu khawatir ada apa-apa. Ia ikut turun dari atas motor, melepas helmnya. Hatinya tersentuh kala kekasihnya memberikan sebuah roti dan beberapa uang kepada anak kecil yang kurang beruntung.

Keenan kembali lagi beberapa menit kemudian, menatap Kenzie heran. "Kenapa?"

"Lo suka anak kecil?"

Keenan beralih menatap beberapa anak kecil tadi yang tampak kesenangan. "Suka."

Kenzie menunggu penjelasan Keenan berikutnya. "Pengin banget punya adik."

"Serius?" tanya Kenzie skeptis.

Keenan menganggukkan kepala, menatap Kenzie lekat. "Iya. Udah yuk!" Ia mulai naik ke atas motor lagi, memasang helmnya.

Kenzie ikut naik ke atas motor setelah dipersilakan. Ia jadi kepikiran, kalau ia mengajak Keenan ke panti asuhan milik keluarganya ... apa kekasihnya itu akan senang ya?

Selama perjalanan keduanya tidak mengobrol. Kenzie sibuk memikirkan untuk mengajak Keenan ke panti asuhan miliknya, sedang Keenan berusaha fokus mengendarai karena takut terjadi apa-apa. Keduanya pun akhirnya sampai dengan selamat.

"Makasih...," ujar Kenzie melepas helm yang dikenakannya.

Keenan mengambil, meletakkannya di pijakan kaki. "Sama-sama."

Keduanya saling diam. Saling menatap tanpa suara. Sebelum akhirnya Kenzie angkat bicara. "Nan, lo mau nggak ketemu banyak anak kecil?"

Mata Keenan sedikit berbinar, tentu saja mau. "Mau," jawabnya singkat.

"Besok ... kita ke panti asuhan punya keluarga gue mau?"

"Keluarga kamu?"

Kenzie mengangguk semangat. "Iya, permintaan mama yang terakhir sebelum pergi. Dulu gue sering ke sana, tapi beberapa tahun ke belakang jarang. Terakhir gue ke sana minggu lalu sih, dan gue lupa cara bermain sama anak kecil. Canggung aja gitu."

TLS [2] - Keenan, Kenzie, dan Kenangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang