[7] :: Obrolan di Perpustakaan

273 48 828
                                    

N o w P l a y i n g
Mata-mata Harimu - Ziva Magnolya

Selamat mengikuti kisah si dingin Keenan!

Selamat mengikuti kisah si dingin Keenan!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAB Tujuh|Obrolan di Perpustakaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAB Tujuh|Obrolan di Perpustakaan

"Pulang sama saya mau?"

❄️❄️❄️

Langkah kaki Keenan berjalan keluar ruang guru. Pak Rio mengabarinya bahwa mereka sudah didaftarkan lomba hari ini. Beliau mengatakan agar mereka segera belajar soal-soal olimpiade supaya saat lomba nanti terasa lebih mudah. Keenan hanya mengangguk mengerti.

Keenan akhirnya memutuskan untuk pergi ke kelas Kenzie baru setelah itu ke kelas Juned untuk mengabari hal yang dikatakan Pak Rio. Tapi berhubung ia melihat Kenzie baru saja masuk ke ruang perpustakaan yang berada di lantai atas ia pun mengikuti perempuan itu.

Jarak antara kelasnya dan ruang perpustakaan cukup jauh. Memakan waktu cukup lama jika ia tidak niat untuk pergi. Keenan beralih masuk ke kelasnya lebih dulu untuk memberitahu teman sebangkunya jika ada guru masuk.

"Telepon saya kalau ada guru."

Firlan yang sedang bermain game itu hanya mengangguk paham. Setelah itu, Keenan pergi meninggalkan kelas setelah membawa alat tulis dan buku pembahasan soal pemberian Pak Rio tadi.

Di perjalanannya menuju perpustakaan Keenan melihat Juned sedang dijahili beberapa orang. Sepatu laki-laki itu dilempar kesana kemari membuat Juned kesusahan untuk mengambil.

Keenan hendak membantu, tapi ia bisa apa? Tidak mungkin ia berteriak tiba-tiba disaat yang lain tahu kalau ia selalu bersikap tenang. Akhirnya ia hanya diam memperhatikan.

Keenan melihat ada guru yang sedang berjalan ke arah mereka. Seketika mereka bubar membiarkan sepatu Juned melayang ke atas dan akhirnya jatuh ke bawah. Juned akhirnya memakai sepatunya, menganggap seolah kejadian tadi hanya angin lalu.

TLS [2] - Keenan, Kenzie, dan Kenangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang