[10] :: Sebuah Ajakan

211 40 428
                                    

N o w P l a y i n g
Cuek - Rizky Febian

Selamat mengikuti kisah si dingin Keenan!

Selamat mengikuti kisah si dingin Keenan!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Aldrich]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Aldrich]

BAB Sepuluh|Sebuah Ajakan

"Setiap anak akan beranjak dewasa Pa. Dia berhak atas dirinya. Sudah saatnya untuk menentukan pilihan dan kebahagiannya sendiri."

❄️❄️❄️

"Bunda mau ke mana?"

Namira—Ibunda Keenan terkejut saat putranya sadar kalau ia akan pergi. Ia terdiam sebentar sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Keenan. "Ke..., pasar...."

Keenan hanya membulatkan mulutnya. "Rapi banget?" tanya Keenan lagi. Ia penasaran karena pakaian bundanya sama sekali tidak terlihat seperti akan pergi ke pasar.

"Ah—nggak. Biasa aja." Namira melihat penampilannya dan memang benar seperti yang diucapkan Keenan. Ia bergumam hendak mencari alasan lain. "Udah ya, Bunda berangkat. Takut macet."

Dahi Keenan mengernyit. Kok gerak-gerik bundanya terlihat tidak meyakinkan ya?

"Serius Bun? Keenan antar ya?"

Namira mengangguk dengan semangat. "Eh, nggak. Nggak usah...," jeda Namira menggumam, "deket ini."

Keenan masih mengernyitkan keningnya. Serius. Bundanya terlihat aneh sekali. Tapi pada akhirnya, ia mengabaikan itu dan menceritakan tentang apa yang ingin ia lakukan hari ini.

"Bun?"

Namira panik ditatap datar oleh Keenan. Ia takut kepergiannya kali ini diketahui anaknya itu. "Kenapa?"

TLS [2] - Keenan, Kenzie, dan Kenangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang