N o w P l a y i n g
Katakan Cinta - Salshabila AdrianiSelamat mengikuti kisah si dingin Keenan!
BAB Tiga belas|Rumah Kenzie
"Jangan memulai kalau nggak bisa dipertanggungjawabkan. Tapi jangan ragu juga untuk melangkah."
❄️❄️❄️
Keenan sesekali mencuri pandangan kepada Kenzie yang sedang mencatat kesimpulan materi. Perempuan itu jauh terlihat lebih serius saat belajar.
"Nggak usah liatin gue. Bukannya risi, tapi kalo nanti lo suka, bisa tanggung jawabnya?"
Pertanyaan Kenzie yang terlontar membuat Keenan menelan ludahnya dengan susah payah. Pandangannya dialihkan ke buku yang berada di meja. "Nggak."
Kenzie menoleh, menyelipkan anak rambut ke belakang telinganya. "Apa yang nggak?"
"Nggak bisa," ungkap Keenan bingung sendiri. Ia menggaruk tengkuknya canggung.
"Jangan memulai kalau nggak bisa dipertanggungjawabkan. Tapi jangan ragu juga untuk melangkah."
Keenan tak mengerti maksud pembicaraan Kenzie. Perempuan itu melanjutkan kegiatannya lagi saat ia menoleh. Benar kata Ashytar, berurusan dengan perempuan itu ribet.
"Lo pernah nggak sih, kepikiran buat jadi orang bodoh?" tanya Kenzie mengalihkan pembicaraan.
Alis Keenan bertaut, tidak mengerti atas pertanyaan tersebut. "Maksudnya?"
Kenzie meletakkan pulpennya di atas buku. Memberikan perhatian sepenuhnya kepada Keenan. "Iya. Jadi lo pernah nggak sih ada keinginan buat jadi orang bodoh daripada harus jadi orang pinter yang selalu dituntut menjadi nomor satu?"
"Eum ... nggak sih."
"Kenapa nggak? Lo nyaman dengan begini?" tanya Kenzie penasaran. Ia hanya ingin mendapatkan opini orang lain tentang pertanyaan yang selalu berkecamuk di pikirannya tiap malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
TLS [2] - Keenan, Kenzie, dan Kenangan
Teen Fiction[HIATUS] The Lunatic Series [2] : Cerita klasik tentang Keenan yang irit bicara kepada dunia. Tentang Keenan yang pandai menyembunyikan rasa dari semesta. Tentang Keenan yang tertarik kepada seorang perempuan untuk dijadikan kenangan dalam hidupnya...