N o w P l a y i n g
To the Bone - PamungkasSelamat mengikuti kisah si dingin Keenan!
BAB Dua Puluh Sembilan|Pertengkaran dengan Juned
"Lo kenapa tegang banget, sih? Kayak habis dikejar setan."
❄️❄️❄️
Keenan membelah keramaian di lapangan. Semua siswa-siswi berhamburan pergi setelah upacara selesai. Ada yang langsung ke kelas, juga ada yang mampir lebih dulu ke kantin.
Tatapan Keenan lurus ke depan, kedua tangannya yang dimasukkan ke dalam saku celana membuatnya terkesan dingin di mata siswa-siswi.
Keenan memberhentikan langkah kakinya kala mendengar ada seseorang yang memanggilnya. Ia menoleh ke belakang, melihat Jasmine berlari ke arahnya.
"Kak!" panggil Jasmine. Ia menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga saat sudah sampai di hadapan Keenan.
Jasmine mengeluarkan sapu tangan dari saku roknya. Ia lalu mengulurkan benda tersebut kepada Keenan. "Ini, Kak."
Keenan gugup, ia terdiam sesaat sebelum tangannya ditarik Jasmine karena ia tidak menerima sapu tangan miliknya yang dipinjamkan.
"Makasih ya, Kak!" Jasmine tersenyum, lebih tepatnya memaksakan senyumannya.
"Sama-sama." Keenan membalas senyuman Jasmine tipis.
Sapu tangannya yang dipinjamkan kepada Jasmine tadi masih berada di genggamannya. "Saya ... duluan ya?"
Jasmine menganggukkan kepalanya singkat disertai lengkungan senyum lebar walau hatinya masih tersisa luka; menyadari bahwa Keenan telah memiliki kekasih.
Keenan kemudian melangkahkan kaki pergi. Baru beberapa langkah berjalan, seseorang memanggil namanya membuat ia berhenti.
"Keenan!"
Keenan menoleh ke kanan dan kiri, mencari orang yang memanggilnya dari arah belakang. Begitu melihat Kenzie datang dengan napas yang memburu karena berlari, ia menenangkannya. "Ada apa?"
"Kita dipanggil sama Pak Rio."
Alis Keenan naik sebelah, ia bertanya, "Sekarang?"
Kenzie mengangguk dengan semangat. "Iya."
"Memangnya nggak apa-apa? Takut ada guru masuk."
"Kita udah diizinin sama beliau. Hari ini kita bimbingan terjadwal sampai hari olimpiade nanti," tutur Kenzie menjelaskan. Tanpa pikir panjang karena takut memakan waktu, ia menarik pergelangan tangan Keenan. "Nggak usah kebanyakan mikir, ayo."
KAMU SEDANG MEMBACA
TLS [2] - Keenan, Kenzie, dan Kenangan
Teen Fiction[HIATUS] The Lunatic Series [2] : Cerita klasik tentang Keenan yang irit bicara kepada dunia. Tentang Keenan yang pandai menyembunyikan rasa dari semesta. Tentang Keenan yang tertarik kepada seorang perempuan untuk dijadikan kenangan dalam hidupnya...