Gara dan yang lainnya sudah bersiap-siap di kantin paling pojok milik Pak Tarjo. Sebelumnya Gara sudah memberitahu Aria bahwa ia akan mengikuti tawuran sepulang sekolah.Gara juga sudah menyuruh Felix dan yang lainnya untuk memastikan bahwa tidak ada satu murid yang masih berkeliaran di dalam sekolahan.
"Langsung Gar? Apa gimana?" tanya Aldo membuang puntung rokoknya.
"Jef, lo udah anter Aria kan?" tanya Gara tanpa menjawab pertanyaan Aldo.
Aldo yang merasa dikacangin pun hanya bisa pasrah dengan sikap bos besarnya.
"Udah, aman 100%" ucap Jefri lanjut meminum minumannya.
"Udah gak ada murid lagi kan?" tanya Gara pada Felix dan yang lainnya.
"Udah gada Gara ku sayang" ucap Dimas alay.
"Jadi gimana Gar?Langsung?" tanya Aldo lagi karena pertanyaan tidak dijawab-jawab.
Gak dijawab gue tonjok beneran lu Gar. Batin Aldo.
"Hm, cabut" ucap Gara menyuruh semuanya untuk bersiap-siap di depan jalanan.
"Singkat, jelas dan padat" ucap Aldo lalu menyusul mereka.
"Kasian bat idup lo tong" ucap Davi menepuk pundak Aldo sambil terkekeh.
***
Aksi tawuran dimulai sejak tadi. Geng Triyal membawa banyak senjata. Ada yang membawa pukulan baseball, batu bata, stick golf dan ada yang membawa pisau.
Gara yang melihat bahwa mereka membawa pisau pun menyuruh teman-temannya berhati-hati.
Meskipun geng Kanssas kalah jumlah tapi mereka masih bisa mengontrolnya. Gara menonjok Titan dengan sangat brutal.
Saat Gara berbalik melihat ke arah belakang, ia melihat seseorang keluar dari gerbang sekolah.
"Sial" ucap Gara lalu pergi menghampirinya. Setahu Gara tadi saat ia memastikan ulang sudah tidak ada murid yang berkeliaran.
"Lo ngapain disini?" teriak Gara karena memang terlalu berisik.
"A-aku tadi pi-piket kak" ucapnya gugup. Gara yang melihatnya ketakutan pun langsung menyeretnya pergi dari sini.
Belum juga mereka melarikan diri, Titan yang mengetahui bahwa Gara tidak ada di pertarungan itu pun pergi mencari Gara.
Titan yang melihat Gara sedang membawa kabur seorang cewe pun langsung mengejarnya dan menarik cewe tersebut.
Gara yang merasa tangan cewe tersebut tidak ia gengam pun langsung membalikan badannya. Cewe tersebut meronta-ronta karena Titan melingkarkan lengannya dileher cewe tersebut dengan pisau yang ingin ia tancapkan.
"To-tolongin a-aku kak" isak cewe tersebut sambil berusaha melepaskan dirinya.
"Lepasin dia" bentak Gara dengan setengah emosinya.
Gara memajukan langkahnya. "Lo maju selangkah lagi, cewe ini habis" ucap Titan sadis.
"Gue bilang Lepasin!" teriak Gara lagi, karena ia sudah emosi jiwa.
"Mendingan lo disitu diam lihat dia mati" ucap Titan.
Rasanya Gara ingin sekali menonjok muka Titan habis-habisan. Tapi apa boleh buat, jika Gara maju selangkah saja, cewe tersebut bisa mati.
Bugh
Felix memukul Titan dengan pemukul baseball. Titan jatuh dan cewe tersebut pun ikut terjatuh. Gara yang melihat muka pucat cewe tersebut pun langsung mengangkatnya dan membawanya ke dalam mobil sport miliknya.
Gara mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Akibat aksi tawurannya, seseorang terluka.
Sesampainya dirumah sakit, Gara langsung menyuruh suster untuk membawa ke dalam. Gara panik dan binggung jika cewe tersebut mati.
Ponsel Gara berdering. Ketika ia melihat siapa yang menelpon segera ia angkat.
"Halo"
"..."
"Iya gpp, gausah khawatir"
"..."
"Jangan lupa makan"
"..."
"Yang banyak biar gen.." ucapan Gara terpotong ketika melihat dokter keluar dari ruangannya.
"Gue telp lgi nanti" lalu Gara mematikan sambungannya dan menghampiri dokter tersebut.
"Gimana dok keadaannya?" tanya Gara menghampiri sang dokter.
"Kamu keluarganya?" tanya sang dokter.
"..."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
GARA [Completed]
Teen Fiction#2 Penghianat [28-07-18] #3 Gara [27-09-18] #1 Gara [02-11-18] #2 Teenlit [02-01-19] #4 SMA [15-03-19] #1 Penghianat [25-07-19] Anggara Julian Astrada yang biasa dikenal dengan Gara. Gara memiliki geng yang gak kalah kerennya dari geng sekolah...