Part19

19.2K 883 3
                                    


Gue bakal pastiin Gara mati tanpa kita harus mengotori tangan kita sendiri

-Agatha

Sudah lebih dari satu minggu Aria dan Gara berantem atau bisa di bilang break sementara. Tak ada satu pun dari mereka yang mau mengalah ataupun sekedar meminta maaf duluan karena keduanya sama-sama memiliki gengsi yang tinggi.

Kabar berita ini pun sampai ke telinga Titan. Titan yang senang mendengar kabar baik ini pun berpikir rencananya akan berhasil seratus persen.

"Hebat lo Ga, gue salut" ucap Titan bangga kepada anggotanya, Rega.

"Dan sekarang tinggal lo yang ngejalanin rencananya" Titan menunjuk ke arah anggota barunya.

"Gue bakal pastiin Gara mati tanpa kita harus mengotori tangan kita sendiri" ucap Agatha.

Anggota baru geng Triyal adalah Agatha, karena Agatha adalah adeknya Christof. Ia tak terima abangnya mati di tangan rivalnya sendiri.

Itulah alasan Agatha bersekolah dan mencari perhatian saat tawuran kemarin lalu. Ia ingin melenyapkan Gara dengan membuat Gara harus memilih pilihan.

"Apapun rencana lo, intinya rencana gue harus berjalan lancar!" tegas Titan pada Agatha fan semua anggotanya.

***

Di sekolah SMA Rajawali, kini sekarang sudah waktunya pulang. Semua murid berhamburan menuju ke gerbang sekolah.

Tapi tidak dengan Aria, ia harus melaksanakan piketnya sendiri, karena semua murid yang berpiket hari Jumat ini mendapatkan jadwal pagi maupun siang. Hanya Aria lah yang mendapat jadwal sore.

Setelah lamanya ia membereskan kelasnya, Aria pun mengemasi barangnya. Baru saja Aria melangkah keluar dari kelas, ia dikagetkan oleh Rega.

Aria sudah menganggap Rega sebagai sahabatnya, karena setiap ia sedih ataupun senang Rega lah yang slalu ada belakangan ini.

"Yuhu, gue anter lo balik ya" ucap Rega sedikit memaksa.

"Boleh deh, tumpangan gratis" ucap Aria lalu kemudian mereka berdua berjalan ke arah parkiran sekolah.

Setibanya mereka di parkiran sekolah. Aria melihat Gara dan Agatha sedang ketawa-ketawa. Lalu setelah itu Gara memasangkan helmnya ke kepala Agatha. Agatha pun langsung duduk dijok belakang kursi motor Gara.

Aria kangen banget sama Gara, ia ingin semuanya kembali seperti awal, ketawa-ketawa bareng, bercanda bareng, tapi mau gimana pun ia masih kesal dibentak oleh Gara.

"Woi? Jadi balik gak nih?" ucap Rega membuyarkan lamunan Aria.

"Jadi lah" ucap Aria lalu kemudian ia menaiki motor sport milik Rega.

Setelah ia menaiki motor Rega, Rega melepas jaketnya dan memberikannya kepada Aria. Seperti deja vu, Aria jadi mengingat dulu betapa sikerasnya Gara menyuruhnya memakai jaketnya.

"Gausah Ga, gue bawa jaket" ucap Aria lalu mengeluarkan jaket dari dalam tasnya dan kemudian ia kenakan.

Jaket itu milik Gara. Meskipun jaket tersebut seperti jaket biasanya, namun Gara pernah bilang 'Biar orang lain tahu kalau lo itu cewe gue'. Itulah yang Gara slalu bilang padanya tentang jaket tersebut.

"Ohh yauda, tapi nanti mampir bentar gapapa kan?" tanya Rega yang membuat Aria binggung.

Mampir kemana? Mana udah sore lagi, Batin Aria.

"Iya gpp" ucap Aria lalu Rega menjalanlan motornya.

***

GARA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang