Part14

20K 987 1
                                    


Segalak-galaknya harimau tapi dia masih punya hati kepada orang yang dia cintai maupun orang lain.

-Aria

Aria yang mendengar jawaban dari Gara kini hatinya merasa tersobek-sobek. Ia tau bahwa sekarang Gara benar-benar marah kepadanya. Berarti kesalahan yang Aria buat sangat fatal bagi Gara.

"Gak mungkin gue gak maafin" ucap Gara pelan.

Rasanya sekarang Aria adalah gadis yang paling beruntung di dunia ini. Karena Gara jantungnya sekarang suka berdebar kencang gak jelas.

"Napas Ya, nanti lo mati" bisik Gara lalu memeluk Aria.

Hembusan napas Gara merasuki ke telinga Aria. Tegang, sekarang yang Aria rasakan tegang karena Gara bisa sebaik ini.

Satu hal yang Aria sukai dari Gara adalah segalak-galaknya harimau tapi ia masih punya hati kepada orang yang ia cintai maupun orang lain.

"Ehm Gara? Kita udah terlambat" ucap Aria membuyarkan lamunang Gara.

Sebenarnya Aria ingin berlama-lama di atas rooftop bersama Gara dalam pelukan Gara. Tapi apa daya tujuan ia ke sekolah kan bukan untuk berpacaran, melainkan belajar.

Gara kemudian melepaskan pelukannya dan berjalan keluar sambil menggandeng tangan Aria.

"Gara, tangannya.." ucap Aria yang kini sudah tiba dekat dengan kelasnya.

"Lo kan pacar gue, salah?" tanya Gara yang langsung membuat Aria blushing.

"E-engga sih cuma malu diliatin orang" ucap Aria alasan.

Tanpa membalas Gara pun melepaskan tangan Aria dan menggandeng tangan adek kelasnya yang barusan lewat. Aria yang melihatnya rasanya ingin membuang Gara sejauh mungkin.

"Lho kok?" tanya Tito yang binggung tangannya di gandeng.

"Cewe gue gak suka di gandeng jadi gue gandeng lo aja" ucap Gara santai kayak di pantai.

"Tapi Kak.." ucap Tito tak bisa melepas genggaman tangan Gara sedangkan Aria cengengesan sendiri.

"Kok lo ketawa gitu, bukannya cemburu?" tanya Gara aneh melihat Aria yang tak berhenti ketawa.

Saat Gara melihat kearah samping, ternyata yang ia gandeng tangannya adalah Tito dan dengan segera Gara melepaskan tangannya.

"Ciee Gara suka sama Tito" ucap Aria meledek dan masih menertawakan Gara.

"Gapapa gue dipermaluin yang penting itu bisa buat lo tertawa" ucap Gara sambil mencubit pipi Aria.

Selesai berbincang-bincang tidak penting, Aria baru teringat satu hal. Hadiah pemberian Agatha. Lalu segera ia keluarkan dan memberikannya kepada Gara.

"Nih, tadi sih Agatha ngasih ini" ucap Aria mengeluarkan hadiah nya dari dalam tas.

"Apaan nih? Buat gue?" tanya Gara ragu karena warna plastiknya ke cewean banget.

"Tau dah, buka di rumah katanya" ucap Aria masih dengan keadaan muka kusutnya.

"Kenapa gak lo aja yang buka?" tanya Gara.

"Dia ngasihnya ke lo, Gara" ucap Aria.

"Biasanya juga lo yang bukain hadiah-hadiah dari mereka" ucap Gara meledek Aria, tapi sih faktanya memang Aria lah yang slalu membuka pemberian kado dari fans-fansnya Gara.

"Lo kok gitu banget sih" kesal Aria lalu pergi masuk ke dalam kelasnya. Aria pikir Gara akan menahannya tapi salah, Gara justru pergi entah kemana.

Sekarang adalah pelajaran yang paling membosankan sedunia, yaitu belajar sejarah. Menghafal sih hobinya author tapi bukan untuk Aria.

Saat Bu Surti sedang menjelaskan pelajarannya tiba-tiba saja, ada seseorang yang masuk tanpa mengetok pintu lebih dulu.

Dan ternyata ia Gara, pacar Aria. Apa yang akan Gara lakukan di kelas Aria? Bu Surti yang kaget akan kehadiran Gara pun berhenti menjelaskan pelajaran.

"Ngapain?" tanya Bu Surti sambil membenarkan kacamatanya.

"Mau ngasih ini Bu ke Aria" ucap Gara woles.

Aria yang merasa namanya di panggil pun menoleh dan melihat ke arah Gara. Apa yang Gara lakuin sekarang membuat seisi kelas melihat Gara aneh. Tapi untungnya mereka tak berani melawan Gara.

"Ciee Aria, pacarnya tuh datang"

"Duh yang jomblo bisa apa?"

"Acelah babang Gara bisa aja"

"Baper deh lo Ya"

"Tiw, blushing dia haha"

***

GARA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang