Gak selamanya cewe polos itu bodoh, camkan itu!-Agatha
Gara buru-buru pergi menuju ke markas geng Kanssas. Ia melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.
Selang beberapa waktu, ia sudah sampai di depan markasnya sendiri. Kemudian ia sedikit berlari dan langsung masuk.
Belum sempat Gara berbicara, Dio pun memberikan kabar yang sama pada Gara.
"Gar, tadi di jalan gue lihat ada cewe persia kayak yang foto lo kasih, disitu gue langsung mikir kalo cewe itu adalah cewe lo." ucap Dio panjang lebar tapi masih setengah jalan.
"Nah yauda gue ikutin, tapi makin kesana makin sepi jalanannya. Eh sekitaran dua puluh menitan, mereka berhenti tuh di gudang. Pas gue amati gudang apa ternyata itu markas Titan. Yakali gue nolongin sendirian" ucap Dio panjang pake mampus.
"Cabut ke markas Titan sekarang!" perintah Gara lalu semua anggota geng Kanssas langsung keluar dari markas dan menaiki motor mereka masing-masing.
***
Kini sudah pukul sebelas malam, sudah larut malam dan anggota geng Triyal masih sigap menjaga Aria.
Aria masih bersikeras memikirkan jalan keluar agar ia bisa pergi dari tempat ini tanpa harus melihat Gara datang dan menghajar habis mereka.
"Psst, gue kebelet nih" ucap Aria pura-pura kebelet pipis agar ia bisa kabur dari gudang tersebut.
"Eh woi itu dia kebelet, sana lo"
"Kok jadi gue, lo ajalah"
Terjadi aksi adu mulut dari kedua anggota geng Triyal tersebut. Bukan, bukan ini yang Aria mau tapi ia ingin kabur dari gudang, itu saja.
"DIAM!" teriak Titan yang baru saja masuk gudang bersamaan dengan Agatha.
"Lo pikir gue bodoh? Gak selamanya cewe polos itu bodoh, camkan itu!" ucap Agatha sadis.
"Kalo lo mau pipis, pipis aja disitu!" ucap Titan tak kalah sadisnya.
Aria terdiam dengan kata-kata yang Titan dan Agatha lontarkan. Ada benarnya kata Agatha, harusnya ia lebih berhati-hati untuk memilih teman.
"Yuhu Aria pasti lo laper kan, nih gue bawain makanan" ucap Rega datang membawa plastik berisi makanan dan minuman.
"Heh gak ada, gak ada!" ucap Agatha lalu ia mengambil plastik yang Rega bawa.
"Begini ya Agatha Yolanda Swert, lo kalo mau nyulik orang mikir-mikir dulu. Kalo dia mati kelaperan bisa habis lo di tangan Gara" ucapan Rega ada benarnya juga.
Agatha pun menyerahkan plastik makanannya kepada Aria. Saat Aria ingin memakannnya tiba-tiba saja terjadi kekacauan di luar.
"Siapin senjata, itu pasti Gara!" perintah Titan pada Rega dan Agatha karena mereka lah yang berpengalaman.
Aria yang mendengar Titan akan memakai senjatanya pun ketakutan setengah mati, ia tak mau terjadi apa-apa pada Gara dan teman-temannya.
"Gue mohon jangan bunuh Gara!" teriak Aria sambil mengeluarkan air matanya.
Tapi nahas Titan, Rega maupun Agatha tak menjawab ucapan Aria.
Pintu gudang terbuka, menampakkan sosok Gara dan ke enam temannya, sisanya mereka bersembunyi dari titik tertentu yang sudah disusun strategi tadi.
"Lihat semua, jagoan kita datang!" teriak Titan kepada anggotanya.
Gara tak menanggapi ucapan ataupun hinaan Titan, sekarang yang ia ingin lihat adalah keadaan Aria.
"Lo mau lihat Aria?" tanya Agatha yang tahu maksud kedatangan Gara.
Agatha menggeserkan tubuhnya dan menampakkan sosok Aria yang buruk. Rambut yang sudah tak terurus.
"BANGSAT!" Gara emosi melihat keadaan Aria.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
GARA [Completed]
Teen Fiction#2 Penghianat [28-07-18] #3 Gara [27-09-18] #1 Gara [02-11-18] #2 Teenlit [02-01-19] #4 SMA [15-03-19] #1 Penghianat [25-07-19] Anggara Julian Astrada yang biasa dikenal dengan Gara. Gara memiliki geng yang gak kalah kerennya dari geng sekolah...