End

27.4K 1K 11
                                    


Hidup gue bagaikan kopi tanpa gula, pahit. Karena manis yang gue dapatkan hanya sesaat, tak berlangsung lama.

-Gara

"Lo Aria kan?" Tiara yang kaget identitasnya akan segera diketahui pun berusaha lari. Namun tetap saja, ia kalah cepat oleh Gara.

"Maaf, lo salah orang" ucap Tiara berusaha mengelak.

"Ga-gak, gak mungkin gue salah orang. Lo pasti Aria kan. Dan ini semua rekayasa lo kan?" ucap Gara yang masih tak menyangka bahwa Aria masih hidup.

"Tapi gue bukan Aria, gue Tiara" ucap Tiara memperkenalkan namanya.

"Apaansih lo, lo amnesia? Nama lo itu Aria dan sekarang itu anniv kita yang ke 2 tahun Ya. Lo lupa? Segitu gampangnya lo ngelupain hubungan kita?" tanya Gara sambil berusaha memeluk Tiara.

"Gue bukan Aria, gue Tiara saudara kembarnya Aria" ucap Tiara yang membuat Gara kaget.

Setahu Gara, Aria tidak memiliki saudara kembar. Yang ia tahu Aria hanya anak tunggal yang memiliki satu abang tiri yaitu Davi.

Gara hanya bisa diam tak berkutik sedikit pun. Ia binggung dengan alur cerita kehidupannya. Hidupnya bagaikan kopi tanpa gula, pahit. Karena manis yang ia dapatkan hanya sesaat, tak berlangsung lama.

"Lo lama-lama mirip sama Pak Rasiap, bercanda lo garing" ucap Gara sambil tertawa.

Tiara yang betul-betul lelah dengan sikap keras kepala Gara, pun langsung memberikan kotak hadiah dari Aria.

Gara binggung mengapa dia beri hadiah, padahal hari ini bukan hari ulang tahunnya.
Lalu perlahan Gara membuka kotak tersebut. Didalamnya terdapat surat berwarna pink dan satu buku yang sepertinya itu milik Aria.

Sebelum ia mengambil bukunya, ia lebih dulu membaca suratnya.

Dear Gara

Hai Gara, ini gue Aria. Lo pasti binggung kan kenapa gue ada dua. Jadi gue itu punya kembaran cuma gue gak mau semua orang tau. Lo tau gak Gar? Haha pasti gatau kan. Sebenarnya gue ketakutan waktu diculik Titan, gue pengin meluk lo. Tapi pas lo lebih mentingin Nadya, disitu gue tau lo tulus sayang sama dia. Gue tau lo nolongin Nadya karena jiwa prikemanusian lo, tapi gue yang ngeliatnya itu bukan cuma jiwa kemanusian aja tapi lo juga suka sama dia. Lo tau kenapa gue pergi untuk selamanya? Karena gue gak mau sakit hati Gar. Hati gue hancur Gar. Gue kira lo beda dari cowo-cowo lainnya, tapi lo sama aja. Gak bisa ngejaga perasaan setiap cewe. Lo suka tebar pesona ke cewe-cewe lain, meskipun lo gak sadar lo ngelakuin itu. Gue yang ngeliat lo kayak gitu itu sakit Gar. Lo masih inget, waktu lo bentak gue? Disitu gue langsung mikir kalo lo gak lebih dari cowo bangsat. Lo ngebentak gue di depan Nadya, sahabat lo dan Rega. Kalo gue harus milih, gue bakalan milih Rega. Karena seburuk-buruknya orang pasti mereka masih ada hati. Rega gak seburuk yang lo pikir Gar. Kemarin dia nganterin gue pulang, tapi gue minta dia untuk nganter gue ke rumah sakit. Pas gue udah di lorong rumah sakit, gue denger pembicaraan lo sama teman-teman lo di rumah sakit. Disitu niatnya gue mau ngejenguk Nadya, tapi lo jahat. Lo udah ngebagi dua hati lo Gar. Gue tau gue egois, tapi setidaknya luangkan waktu lo untuk datang ke gue Gar. Jaga baik-baik Nadya ya Gar, jantung gue ada di dia. Gue mau lo jaga baik-baik perasaan Nadya ya. Maaf kalau gue harus memilih untuk pergi, gue sayang banget sama lo. Happy Anniversarry yang ke 2 tahun Gara!

Love,
Aria

Gara benci sangat benci sama apa yang ia lakukan. Bolehkan ia memutar waktunya kembali

Setelah ia membaca suratnya kemudian ia melihat apa isi buku tersebut. Baru membuka halaman pertama, Gara melihat fotonya bersama dengan Aria yang dihiasi dengan hiasan gambar yang indah.

Ia membuka semua halamannya. Ternyata itu adalah buku kenangan Aria untuk Gara. Semua yang terjadi dalam hidup mereka, ia tulis di dalam buku tersebut.

Saat Gara selesai membaca, ia menatap ke sekeliling dan mendapati Tiara sudah tidak ada. Lalu Gara berjalan pergi meninggalkan Aria sendiri dalam ke gelapan.

Gara menghampiri Davi yang sedari tadi menunggunya di dalam mobil. Davi sempat binggung mengapa Gara membawa barang, tapi sebelum Davi menanyakan pertanyaannnya, Gara lebih dulu menjelaskannya.

"Dari Aria, Tiara yang kasih" ucapan Gara membuat Davi membelalak.

"Tiara, lo tau?" tanya Davi binggung, lalu ia menatap ke arah Gara.

"Iya tau, saudara kembar Aria" ucap Gara lalu ia menyuruh Davi pergi menuju ke sekolahan.

Tuhan maha adil. Mungkin ia lebih mencintai dia makannya Tuhan memanggilnya. Rencana Tuhan gak ada yang pernah tahu. Hanya Tuhan sendirilah yang tahu. Dan kisah cinta Gara harus berakhir dengan perpisahan.

GARA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang