Part7

23.7K 1.2K 1
                                    


Flashback on

Gara dan yang lainnya sedang berkumpul di tempat tongkrongan. Tiba-tiba saja ponsel Gara berdering, menandakan pesan masuk.

Saat Gara melihat isi pesannya, rasanya ia ingin meninju siapa saja yang ada di depannya. Emosinya memuncak. Ia sangat benci situasi seperti ini

"Aria dan cewe yang lo tolong bakalan mati bersamaan!" Itulah pesan yang Titan kirimkan kepada Gara.

Disatu sisi Gara sangat mencintai Aria tapi disisi lain ia tak tega kepada Agatha, karenanya Agatha ikut masuk ke dalam masalahnya.

Flashback off

Gara binggung harus gimana. Ia frustasi karena Titan, banyak temannya yang menjadi korban.

Ponsel Gara berdering. Ia melihat Titan mengirimkan sesuatu. Saat ia buka, ternyata itu foto Agatha yang sedang duduk sendirian di taman.

Tanpa lama pun Gara langsung mengambil jaket dan kunci motornya dan melajukannya dengan kecepatan tinggi.

Setibanya di taman, Gara melihat seseorang yang sedang duduk sendirian. Gara berfikir bahwa itu adalah Agatha. Ia langsung duduk di sebelahnya.

Agatha yang terkejut dengan kehadiran Gara pun langsung diam seribu bahasa. Di otaknya sekarang banyak banget pertanyaan yang ia ingin tanyakan.

Tapi tanpa mereka ketahui ada seseorang yang mengambil gambar mereka yang sedang berduaan di taman.

Tring

Ponsel milik Gara berdering. Ketika ia membuka pesannya ia melihat fotonya bersama Agatha sedang berduaan di taman.

"Lo bakalan kehilangan Aria tercinta lo!"

Bangsat lo, dasar setan! Batin Gara.

Setelah Gara membaca pesan itu segera mungkin ia pergi mengantarkan Agatha.

Agatha yang binggung hanya bisa mengikuti saja. Padahal Agatha baru saja ingin menanyakan mengapa Gara bisa ada disini dan ngapain. Itulah pertanyaan yang Agatha ingin sampaikan.

Agatha memberhentikan langkahnya yang membuat Gara menoleh.

"Pulang, gue anter" ucap Gara menariknya lagi untuk berjalan namun tetap saja Agatha masih diam.

"Gak usah takut, gue gak gigit" ucap Gara yang tahu maksud Agatha.

"Emang kakak tau rumah ku?" Akhirnya Agatha mengeluarkan suaranya.

"Gak" ucap Gara singkat jelas dan padat.

Agatha diam lagi. Padahal Gara pernah mengatarnya pulang, tetapi ke rumah sahabatnya Christof.

"Gak usah banyak bacot cepatan" ucap Gara seperti cenayang.

Kak Aria sabar banget ya jadi cewe Kak Gara Batin Agatha.

***

Pagi harinya Aria telah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Ia memasukkan buku-buku yang semalam ia keluarkan.

"Woi ketek kuda bangun lo!" teriak Davi abangnya. Davi adalah salah satu temannya Gara.

"Apaansih lo bang, laknat banget" ucap Aria turun dari tangga dan melihat Davi yang sedang sarapan di meja makan.

"Lo jadi cewe tega banget, cowo lo nungguin noh" ucap Davi yang membuat Aria kaget.

"Mabok lo, lagian Gara jam segini masih molor juga" Tanpa Aria sadari Gara sudah masuk dan berdiri di belakang Aria.

"Masa?" bisik Gara di telinga Aria. Kaget. Itu yang menggambarkan ekspresi muka Aria ketika ia melihat Gara ada di belakangnya.

Aria buru-buru mendorong tubuh Gara menjauh darinya. Karena jarak mereka sangat dekat.

"Ihh ngapain disini?" ucap Aria masih tak percaya.

"Ngapelin Davi" ucap Gara geram dengan tingkah laku Aria.

"Ohh yauda sana, gue hari ini berangkat bareng Dimas" ucap Aria ingin meledek Gara.

Gara yang tahu Aria ingin meledeknya pun ia balas. Ia mengambil ponselnya dan pura-pura berbicara.

"Kenapa Deb?" ucap Gara sambil menoleh ke arah Aria. Tapi ekspresi muka Aria masih biasa aja.

"Lo mau ke sekolah bareng gue?" ucap Gara yang sontak mendapat tatapan tajam dari Aria.

Aria yang tak tahan langsung merampas ponsel milik Gara dan mematikan sambungannya. Tapi saat ia ingin mematikannya ternyata layarnya mati.

"1-0" ucap Gara terkekeh melihat tingkah laku pacarnya tadi.

"Serah, gue berangkat bareng lo aja bang" ucap Aria sambil masuk ke dalam mobil Davi.

***

GARA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang