Part20

19.2K 946 1
                                    


Semakin gue rusak, semakin lo tau seberapa besar cinta gue ke lo

-Gara

Setelah mengantar Agatha pulang, Gara berniatan datang ke rumah Aria untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungannya.

Ia kangen Aria, pikiran slalu Aria. Gara memang egois tapi ia masih memikirkan perasaannya. Tanpa Aria, hidup Gara bagai lukisan yang tak berwarna.

"Semakin gue rusak, semakin lo tau seberapa besar cinta gue ke lo" ucap Gara.

Kemudian ia melajukan motornya menuju rumah Aria. Sesampainya di depan rumah Aria, ia memparkirkan kendaraannya dan langsung mengetok pintu rumah Aria.

Tok tok tok

Selang beberapa detik pintu rumah Aria terbuka, Gara pikir Aria lah yang membukakan pintunya, ternyata adalah pembantunya.

"Eh aden kasep, ngapain kesini den?" tanya Bibi dengan logat sundanya.

"Arianya ada bi?" tanya Gara karena kalau dilihat-lihat suasana rumah Aria sepi.

"Lah bibi kira non Aria pulang sama aden, daritadi sore belum pulang den" ucap Bibi yang sekarang mulai khawatir termasuk Gara juga.

"Jangan bohong atuh bi, ntr cantiknya ilang" Gara masih belum percaya dengan perkataan Bi Linda.

"Gombal aja si aden, tapi bibi gak boong den" Bi Linda menunjukan dua jarinya yang membentuk huruf V.

Gara yang tahu Aria tadi pulang bareng siapa pun langsung izin pamit dan pergi mencari Aria.

Sial, awas lo Rega, Batin Gara

***

Sudah lebih dari dua jam Aria pergi bersama Rega. Saat ia melihat ke sekitar, ia begitu asing dengan jalan ini. Sepi dan hanya ada beberapa anak pang yang sedang merokok.

Aria masih binggung akan dibawa kemana oleh Rega. Karena seingatnya tadi Rega bilang dia ingin mampir ke suatu tempat. Tapi dimana?

Setelah sekitar dua puluh menit lamanya mereka di perjalanan, akhirnya mereka sampai di semua gudang terpelosok.

Aria yang kaget ia dibawa ke tempat seperti ini pun langsung pergi berlari tapi apa daya, ternyata sudah ada lebih dari lima anak buah Titan yang berkumpul.

Aria tahu betul bahwa ia sekarang berada di markas geng Triyal. Ia menyesal telah mempercayai sekaligus menganggap Rega sahabatnya.

"Kalian mau apa?!" ucap Aria sedikit berteriak, tapi sayangnya tempatnya terlalu sepi dan tak ada satu pun yang dapat mendengar suara teriakannya.

"Gue mau Gara mati!"

Aria langsung membalikkan badannya ketika mendengar suara tersebut. Ia tahu jelas itu suara Titan.

"Dasar psikopat!" teriak Aria lalu Titan menyuruh anggotanya untuk membawanya masuk dan mengikat tangan dan kakinya di kursi.

"Hai Aria masih inget gue?" tanya Agatha yang baru saja datang.

Aria benar-benar kaget, ia tak menyangka kalau Agatha sejahat ini. Ia pikir Agatha adalah cewe baik-baik dan polos.

"Mungkin lo belum kenal gue, kenalin nama gue Agatha Yolanda Swert adik dari Christof Swert!" ucap Agatha memperkenal dirinya kepada Aria.

"Kenapa? Lo kaget tau kalau gue adiknya Christof? Dan gue lebih kaget lagi waktu gue dengar yang bunuh abang gue itu adalah Gara, pacar lo!" ucap Agatha lalu menjambak rambut Aria.

"Gara enggak bunuh Christof, lo salah paham Tha" ucap Aria yang mulai menangis.

"Salah paham? Lo masih belain cowo pembunuh itu hah? Bajingan!" ucap Agatha kasar lalu menampar pipi Aria.

Terjadi keheningan setelah aksi Agatha menjambak dan menampar Aria. Tiba-tiba saja ponsel Aria berdering.

Agatha yang tahu itu pasti Gara pun mengambil ponselnya dan menjawab panggilan telponnya.

"Hallo Ya? Lo dimana?!" ucap Gara khawatir.

"Hai Gara" sapa Agatha dari ujung telpon.

Gara yang tahu itu suara Agatha pun kaget, mengapa bisa Agatha lah yang menjawab panggilannya, kenapa bukan Aria.

"Aria mana Tha? Sama lo ya?" tanya Gara yang masih berpikiran positif terhadap Agatha.

"Iya sama gue, dan sama yang lain" ucap Agatha.

"Maksud lo sama yang lain?" tanya Gara yang mulai binggung dengan perkataan Agatha.

"Geng Triyal"

***

GARA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang