Jangan pernah tunjukin kelemahan kita pada lawan, karena apa? Karena mereka akan semakin kuat.-Mama
Saat Gara ingin maju dan menghajar habis Titan, ia teringat perkataan Mamanya, jangan pernah tunjukin kelemahan kita pada lawan, karena apa? Karena mereka akan semakin kuat.
"Mau lo apa?!" teriak Gara yang masih bisa mengontrol dirinya.
"Lo pasti tau apa mau gue" ucap Titan membalasnya dengan santai.
"Lo mau gue mati kan? Itu mau lo pada kan?! JAWAB!" Kini emosi Gara memuncak.
"Dan lo, selama ini drama yang lo mainkan sejauh ini memuaskan!" puji Gara kepada Agatha lalu ia menarik kasar gelang pemberian Agatha dan ia buang ke lantai.
"Gue ngelakuin ini karena, lo pembunuh!" teriak Agatha lalu ia mengeluarkan air matanya.
"Lo ngebunuh abang gue, Christof! Lo ingat itu?" ucap Agatha menyuruh Gara mengingat kejadian sewaktu mereka berantem.
Flashback on
Setelah Christof pergi dari rumah Nadya, ia melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi, tanpa memikirkan apa yang akan terjadi nanti.
"Dasar penghianat!" ucap Christof yang masih fokus menatap jalanan.
Ia semakin ugal-ugalan membawa kendaraannya. Ia menambah kecepatannya, lalu ia menerobos lampu merah.
Tanpa di duga sebuah truk bermuatan kontainer pun menabrak mobil milik Christof. Dan mobil Christof bergulung dan terseret sejauh 20 meter.
Kemudian salah satu dari mereka ada yang menelpon polisi dan ada yang menelpon ambulance.
Sekitar 20 puluh menit lamanya, akhirnya ambulance datang dan langsung membawa Christof masuk ke dalam mobil.
Sedangkan mobil Christof sudah lebih dulu di tangani pihak kepolisian. Lalu pihak kepolisian menghubungi pihak keluarga melalui identitas korban.
"Halo, Selamat siang apa benar ini keluarga dari Christof Swert?"
".."
"Saya dari pihak kepolisian mengabarkan bahwa saudara Christof mengalami kecelakan dan dilarikan ke Rumah Sakit Swedia Darma"
"..."
Lalu Agatha mematikan telponnya. Ternyata yang sedari tadi berbicara dengan polisi itu adalah Agatha.
Agatha yang mendengar berita itu pun langsung bergegas pergi mencari taxi.
Sesampainya di Rumah Sakit, ia menanyakan kamar pasien yang baru saja dilarikan kesini.
"Sus, korban yang tadi barusan di bawa dimana ya?" tanya Agatha.
"Namanya siapa ya mba?" tanya salah satu suster yang menjaga ke adminstrasian.
"Christof Swert" ucap Agatha menyebut nama abangnya.
"Di ruangan ICU mba" ucap sang suster yang membuat hati Agatha langsung sakit.
"Makasih ya sus" ucap Agatha lalu ia pergi berlari menuju ke ruang ICU.
Saat ia sudah tiba di ruang ICU, ia melihat dari kaca abangnya sedang terbaring lemah dengan menggunakan alat bantu bernapas.
Lalu Agatha mendorong pintu ICU, dan langsung menghampiri abangnya. Ia mengambil kursi dan duduk di sebelah abangnya.
"Bang, lo kenapa sih bisa kayak gini?" tanya Agatha sambil memegangi tangan abangnya.
"G-gue be-benci Ga-ra" Ternyata Christof sadar, namun sadar hanya sebentar lalu tubuhnya kejang-kejang.
Segera Agatha memencet tombol darurat, tapi karena terlalu lama ia pun keluar dari ruangan dan berteriak memanggil dokter dan suster.
Dokter dan suster pun segera datang dan memeriksa Christof. Sekitar 10 menit, Dokter dan suster keluar dari ruangan.
"Dok gimana keadaan abang saya? Dia gapapa kan dok?" tanya Agatha sambil menangis.
Sang dokter diam, ia tak tega memberikan kabar duka ini kepada Agatha.
"Mohon maaf, tapi saya dan pihak rumah sakit sudah berusaha semaksimal mungkin" ucap sang dokter.
"Gak, gak! Dokter bercanda kan. Gak lucu dok!" ucap Agatha yang masih menganggap perkataan dokter tak benar.
Lalu ia masuk ke dalam ruangan Christof dan mengguncangkan tubuh Christof. Sambil berteriak-teriak menyuruh Christof untuk bangun.
Hasilnya nihil, Christof abangnya benar-benar pergi untuk selamanya.
Gue bakalan balesin dendam lo ke Gara bang! Batin Agatha.
Flasback off
***
KAMU SEDANG MEMBACA
GARA [Completed]
Teen Fiction#2 Penghianat [28-07-18] #3 Gara [27-09-18] #1 Gara [02-11-18] #2 Teenlit [02-01-19] #4 SMA [15-03-19] #1 Penghianat [25-07-19] Anggara Julian Astrada yang biasa dikenal dengan Gara. Gara memiliki geng yang gak kalah kerennya dari geng sekolah...