Part8

22.7K 1.2K 2
                                    


Gara langsung memasuki mobil milik Davi. Ia sempat bertukar kendaraan.

"Abang lo lama banget sih" ucap Aria yang masih menatap ponselnya.

Gara tahu bahwa Aria tak menatapnya sama sekali. Gara pun langsung melajukan mobilnya tanpa berbicara.

Di tengah perjalanan Aria baru sadar bahwa ia sedari tadi tidak berbicara apapun kepada abangnya.

"Bang" ucap Aria sambil masih menatap ponselnya.

"Kalo ngomong tuh natap mata lawan" ucap Gara yang mengejutkan Aria.

"Loh kok?!" ucap Aria kaget sambil masih menekukan mukanya.

"Gausah BT gitu, lo jelek" ucap Gara masih fokus menyetir.

"Siapa yang BT, dan gue slalu cantik asal lo tau" ucap Aria tak terima.

"Semua cewe sama aja, dan lo jelek" ucap Gara.

"Gue beda, Dimas bilang gue cantik" ucap Aria membela dirinya.

"Apa?!" ucap Gara menoleh ke arah Aria.

"Mata Dimas katarak, gausah baper" ucap Gara yang masih ingin membuat Aria BT.

"Lo mah gak ada romantisnya gitu" ucap Aria sebel sekarang.

"Gausah mewek, gue bercanda. Lo slalu cantik di mata gue" ucap Gara sambil mengacak-ngacak rambut Aria.

Pasti muka gue udah jadi kepiting rebus, Ahh gila gue baper Gar, Batin Aria.

"Gausah baper, dulu Debi juga gue gituin" ucap Gara meledek Aria lagi.

"Yauda balikan aja sana sama Debi tercinta lo" ucap Aria. "Biar gue sama Dimas kalo gak Aldo" lanjutnya.

"Kalo gue balikan entar lo mewek" ucap Gara benar-benar songong.

"Lo ngeledek gue mulu" ucap Aria sambil menatap Gara.

"Udah sampe gue mau turun" Aria mengambil tasnya dan beranjak ingin keluar namun ditahan Gara.

"Maaf, abisnya lo lucu kalo lagi ngambek" Sehabis Gara mengucapkan kalimatnya ia mencium pipi Aria.

Blushing

"Pipi lo lucu, pink gitu" ucap Gara meledek lagi.

"Tau ah gue pergi dulu, dan lo jangan bolos" ucap Aria tegas kepada Gara.

"Siap Kapten" ucap Gara hormat kepada Aria.

***

Sebelum memasuki kelas, Gara pergi menuju tempat tongkrongannya.

"Gar, sini!" teriak Davi menyuruh Gara kesini karena ada perihal genting.

"Jadi gue sempet dengar kemarin di cafe, si Titan bakalan deketin Aria" ucap Sergio yang membuat tubuh Gara menegang.

"Hah? Woi demi apa? Bidadari gue" ucap Dimas alay.

"Masa depan gue itu woi" ucap Aldo menyodorkan kepala Dimas.

"Lo ngapa diam aja Gar? Ini Aria jadi korban" ucap Felix yang melihat Gara hanya diam saja.

Padahal dalam fikiran Gara banyak perasaan khawatir. Ia tidak ingin Aria disentuh oleh Titan dan teman-temannya.

"Gue bisa jaga Aria sendiri" ucap Gara bersikap laki.

"Gak bisa gitu, lo kan gak slalu 24 jam standby" kritik Aldo pada ucapan Gara.

"Gini aja, teman-teman kita kan pada beda sekolah nih. Nanti gue suruh mereka jagain juga, gimana?" tanya Aldo memberikan usul.

"Lo yakin? Gue takutnya mereka gatau muka Aria" ucap Sergio.

"Gue bakalan kasih foto Aria ke kalian, jadi kalian bisa tahu Aria" ucap Aldo lalu ia langsung ditatap oleh Gara.

"Gue ambil dari postingannya" ucap Aldo.

"Pokoknya bidadari gue gak boleh kenapa-napa" ucap Dimas khawatir tapi alay.

"Halah, princess gue mau lo ambil" ucap Aldo tak terima.

"Kelamaan jomblo gitu, punya bosnya mau diambil" ucap Felix meledek keduanya.

"Gue abangnya gak sudi adek gue sama lo pada" ucap Davi menunjuk ke arah Dimas dan Aldo.

"Trus cocoknya sama siapa?" tanya Jefri kepada Davi.

"Ya gue lah" ucap Sergio ingin membuat Gara marah.

"Gue tonjok lo pada" ucap Gara sambil menatap tajam teman-temannya.

"Lo sih, jadi bangun kan macannya" ucap Dimas menuduh Aldo.

"Gue lagi, gue lagi" ucap Aldo capek dituduh Dimas.

"Ui nak-anak ku, udah jam 7 gak masuk kelas?" ucap Pak Tarjo datang menghampiri mereka.

Gara dan yang lainnya pun menyalami Pak Tarjo dan pergi masuk menuju ke kelasnya masing-masing.

***

GARA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang