3.1

2.1K 165 4
                                    

Setelah Jackson dan Jaebum menyelesaikan misi, tersisa tinggal Mark yang belum menyelesaikan misinya. 'Ayolah, kenapa tinggal hanya diriku ini. Benar-benar menyebalkan.' pikir Mark kesal. 'Berhentilah mengeluh. Selesaikan saja misi untuk menidurkan kembali gorgon. Karena setelah kau membuat Fanes menjadi milikmu, musuh sebenarnya akan muncul.' ucap Lisa. Para pria itu terkejut. 'What?! Aku bahkan belom istirahat dan kau bilang musuh sebenarnya? Kau gila?' balas Mark tajam. 'Lakukan saja. Atau kau mau kukirim ketempat musuh? Mungkin saja ketika sampai sana kau menjadi daging cincang.' timpal Jennie. 'Ogah. Tapi apa gak dapet keringanan?' tanya Mark melas. 'Ada kok, 15 menit apa 30 menit?' tanya Jisoo. 'Itu beneran nawarin 30 menit? Kok gak yakin' tanya balik Jaebum. 'Lah giliran dibaikin kagak percaya, giliran di suruh latihan kek gini terus kecapekan protes. Nyemplung aja lu nyed' kutuk Rose kesal. 'Udah-udah. Istirahat 30 menit' putus Jennie.
Mark POV
Daritadi, ketika memasuki labirin ini aku mendapati banyak tuas yang muncul di dinding labirin ini. Aneh, jika memang memasang jebakan maka tidak seharusnya dipasang terlihat oleh mata seperti ini. Setelah melewati lorong yang banyak tuas ini, aku mengambil belokan ke kiri. Baru beberapa langkah dari belokan aku mendapati kembaranku berdiri didepanku berjarak 3 meter. 'Sh*t! Apa yang harus kulakukan' pikirku. Bulir keringat dingin mengalir di dahi dan pelipisku. "Mark, mundur Mark! Lari! Cari tempat sembunyi Mark" perintah Donghyuk. Gimana caranya lari orang dia berada tepat didepanku dan melihat diriku. "Aku akan menghadapinya" balasku. Setelah mengatakan itu kutembakan peluru ke arah peniru. Peluru itu hanya menggores baju lengannya saja. Dia mengambil pistol nya dan mengarahkan kepadaku. Kuhindari hujan peluru darinya. Secepat apapun, selihai apapun aku menghindar akhirnya satu buah peluru menancap dibahuku. Sakit, tapi biarlah. Aku ingin segera menyelesaikan labirin ini. Aku menunggu pelurunya habis, dan hopla ini dia kesempatan untuk ku membalasnya. Aku tidak membalas dengan menembak, tapi aku membalas dengan menghajarnya. Tinjuanku berhasil dihindari tapi tendangan dari sampingku tidak bisa dia hindari. Kami adu pukulan. Pukulan demi pukulan kudapatkan memang benar aku yang lebih banyak dipukul tapi entah mengapa dia yang lebih banyak luka. Setelah membuatnya babak belur ini saatnya aku membuat Fanes kembali tidur. Aku mengambil pistol dan dorr, dorr kembaran aku pun menghilang. Tapi aneh, kenapa labirinnya tidak menghilang? "Mark! Apa yang terjadi kenapa labirinnya tidak hilang? Kau sudah membuat kembaranmu mati kan?" tanya Donghyuk. "Sudah. Kau sudah melihatnya kan? Pasti terlihat dari atas." jawabku. "Ya, tapi kenapa belom hilang labirinnya?!" kesal Donghyuk. "Mana aku tau, kampret" ketusku. Kenapa ini labirin belom hilang. Yakali si kembaran belom mati. Tapi kan gak mungkin, orang dia udah aku tembak bagian jantung dan kepala.
NORMAL POV
"Apa ini tidak aneh?" komentar Jisoo yang merasa ada kejanggalan pada labirin bagian Mark. "Ya, kurasa ini aneh" timpal Rose. "Aku merasa firasat buruk" sambung Lisa. "Sepertinya kita kedatangan tamu tak diundang." balas Jennie. "Suruh Mark tetap waspada!" perintah Jennie pada Donghyuk. Donghyuk mengangguk dan mengatakan pada Mark untuk tetap waspada. "Panggil juga Jackson dan Jaebum untuk kemari." titah Jisoo. Lagi-lagi Donghyuk hanya mengangguk dan melaksanakan perkataan Jisoo. Setelah Jackson dan Jaebum berada di tempat mereka, Jennie memulai diskusi. "Kita bagi kelompok. Karena disini ada 7 orang yang berada di luar labirin, maka kita harus bekerja sama. Kita kedatangan tamu tak diundang. Rose dan Donghyuk kalian akan bekerja sama, Jisoo dan Jackson kalian bekerja sama, terakhir aku, Lisa dan Jaebum akan bekerja sama. Aku mohon ego dan keras kepala harap dikurangi. Dan aku mohon kerjasama yang baik." ucap Jennie. Mereka mengangguk mengerti. "Memang siapa tamu tak diundang itu?" tanya Jackson. "Orang yang sama dengan yang menyerang sekolah disaat kami melakukan misi" jawab Lisa. Mereka mengangguk. "Magazine udah bawa dan udah diisi semua kan?" tanya Rose. "Ya" jawab Jaebum. "Siapkan mental ya. Ini, gunakan topeng kalian." ucap Jisoo sambil memberikan topeng kepada mereka bertiga. "Artemis, the normal position" ucap Lisa dan panah-panah itu kembali ke keadaan normal berada di balik dinding. Topeng burung pengicau diberikan pada Jackson (Aether), lalu topeng singa diberikan kepada Donghyuk (Dike), sedangkan Jaebum diberikan topeng lumba-lumba (Urea).

AGENT-X [T A M A T]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang