Ehm, mohon maaf bila ada code name yang sama. Jujur saya lupa mencatat code name masing-masing peran. Jadi jikalau di bab ini ada code name yang berubah mohon maaf.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Mark! Kau masih disana kan?" tanya Donghyuk. "Ya. Cepatlah. Kau lama sekali" jawab Mark. "Sabar Mark. Oh ya, magazine mu masih ada?" tanya Donghyuk. "Ada, tapi tinggal 2." jawab Mark. "Pistol apa yang kamu pakai?" tanya Donghyuk lagi. "FN 57. Kenapa memangnya?" ucap Mark. "Aku bawakan magazine cadangan untukmu. Oh ya, kau bisa menggunakan pedang atau panah?" tanya Donghyuk. "Pedang saja" jawab Mark. "Tunggu ya. Apapun itu bertahanlah" pesan Jaebum. "Hn" jawab Mark. "Gimana?" tanya Jisoo. Donghyuk mengangguk dan mengatakan pada Jisoo pistol yang di pakai oleh Mark. "FN 57" jawab Donghyuk. Lisa memberikan tas kecil yang bisa ditaruh pada pinggang sebelah kanan ataupun kiri. "Taruh barang-barang yang kalian butuhkan disitu. Jangan banyak banyak karena akan merepotkan. Ingat, isi yang diperlukan saja. Lalu untuk peralatan P3K kalian taruh disini" ucap Lisa sambil menyerahkan tas kecil lagi bewarna merah.Setelah obat dan perban serta peralatan yang dibutuhkan sudah masuk kedalam tas mereka menuju ke posisi dimana Mark berada. "Woi! Jangan lama-lama elah! Aku lumutan nih nunggu kalian. Mana hawanya dingin lagi" protes Mark. "Berisik ibab" kesal Jackson. "Sudah ayo kita berangkat. Oh ya bilang ke Mark alat komunikasinya tolong di matikan dan dimasukkan ke saku celana. Nanti kita komunikasi pakai kekuatannya Afrodit. Dan jangan lupa panggil kita sesuai code name masing-masing." perintah Jennie. Donghyuk mengangguk dan menyampaikan ke Mark sesuai dengan perkataan Jennie. 'Kenapa musuh bisa tau kalau kami sedang menjalankan latihan?' pikir Rose. Tiba-tiba ditengah perjalanan telepon genggam Lisa berbunyi. Serentak mereka berhenti dan menoleh kearah Lisa. Lisa merogoh kantung baju tempat dimana telepon genggam itu berada. Tertera nama orang yang meneleponnya. Jeon Jungkook calling's... "Yeoboseo?" sapanya. "Lisa, kalian masih disanakan?" tanya Jungkook. Lisa mengernyitkan dahi mendengar suara Jungkook yang terdengar khawatir. "Iya. Kenapa Kuki?" ucap Lisa bingung. "Tunggu kami datang! Hati-hati ya. Kami sebentar lagi sampai. Ingat berhati-hatilah Lis. Jangan sampai kamu terluka ya" ucap Jungkook. "Iya. Hati-hati. Annyeong" jawab Lisa. "Annyeong" balas Jungkook dan sambungan telepon itu terputus. "Ada apa Artemis?" tanya Jennie. "Itu Poseidon bertanya apa kita masih disini. Kujawab iya. Tapi aneh" jawab Lisa. "Apanya yang aneh?" tanya Rose. "Suara Poseidon terdengar khawatir. Dia juga meminta kita menunggu mereka." jawab Lisa. "Gimana Athena?" tanya Jisoo. "Kita-" ucapan Jennie terpotong dengan suara pintu terbuka dengan kasar. Brak... Seketika mereka mengambil senjata masing-masing dan mengarahkan ke pintu. Begitu melihat siapa yang datang senjata mereka turunkan.
Lisa POV
Brak... Kuarahkan senjataku ke pintu yang terbuka dengan kasar. Melihat siapa yang datang senjata kuturunkan dan anak panah kuletakkan ditempat semula. Kulihat Jungkook berlari kearah ku sambil menampakkan wajah bersyukur. Tiba-tiba saja Jungkook memelukku erat. Erat sekali. Aku bingung ada apa sama dia. Tapi jujur aku merasa nyaman dan aman berada didekapan Jungkook. "Syukurlah... Syukurlah... Syukurlah kamu baik-baik saja" gumamnya. Aku heran, memangnya dia pikir aku kenapa-napa? Kulirik kearah Agent-X yang lain. Posisi mereka tidak berbeda jauh denganku. Jennie sedang dipeluk sama Suga, Jisoo sedang dipeluk dan memeluk Jin dengan erat, Rose sedang dipeluk sama Jimin. Ada apa ini? Kulirik dimana Namjoon, Taehyung dan Jhope berada. Mereka juga menampakkan ekspresi wajah yang tampak lega. "Ada apa Kuki?" tanyaku lembut. "Syukurlah kamu baik-baik saja." jawabnya. Aku semakin heran, ada apa dengan mereka. Jungkook melepaskan pelukannya dan melepaskan topeng diwajahku dan wajahnya lalu dia mendekatkan wajahnya padaku. Aku tidak bisa mengelak karena pinggang dan leherku sudah ditahan oleh tangan Jungkook yang entah sejak kapan berada disana. Kulihat dia sedikit memiringkan kepalanya dan cup. Dia menciumku. Ciuman yang lembut. Setelah menciumku dia menempelkan dahinya ke dahiku. "Aku tak bisa kehilangan orang yang kusayangi. Aku tak bisa kehilangan kamu orang kusayangi setelah orangtua ku. Saranghae" ucap Jungkook lirih. Aku mendengar semuanya dengan jelas. Sangat jelas. "Aku juga sayang sama Kuki. Tapi untuk sekarang kita perlu menyelamatkan Mark. Nado saranghae. Tapi kita selamatkan Mark dulu ya?" jawabku. Jungkook mengangguk dan memelukku lagi setelah itu dia melepaskan pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGENT-X [T A M A T]
Fantasyberawal dari data penting negara yang dicuri, agent-x yang berisi empat wanita cantik namun berbahaya harus bekerja sama dengan 7 agen tampan yang menamai grup mereka dengan BTS. perjalanan menangkap pencuri ini diwarnai dengan pembunuhan, pertikaia...