5.3

1.2K 99 31
                                    

Afrodite POV
Capek... Mereka benar-benar sialan, tau sekali cara menghabiskan tenaga kami. Andai aku punya kantong ajaib doraemon aku pastikan akan kubuat mereka berkuran mini dan kukirim ke blackhole melalui pintu kemana saja. "Anjing" umpatku. Kutebas leher nya dengan kekuatan telekinesis ku. "Makanya jangan main-main sama kami" ucapku. Tapi sialnya ninja tersebut membelah diri sebelum kupatahkan leher nya tadi. "Ck. Merepotkan saja" gerutuku. Ku hajar dia dan ku patahkan tangan kaki dan kepalanya tepat sebelum dia membelah diri dengan sempurna. Belahan dirinya pun ku patahkan lehernya dan kutusuk jantungnya. 'Sialan mereka mutan' ucap Hera. 'Tau darimana?' tanya Kratos. Serah Kratos bae lah lelah hayati menanggapi kelemotan Kratos yang kumat disaat yang gak tepat. 'Makanya perhatikan kalau lagi bertarung. Mereka mutan tidak heran mereka terus membelah diri' sahut Jiao. 'Sepertinya mereka dikendalikan oleh seseorang. Intinya kita harus menemukan siapa pengendalinya, dengan membunuh nya maka ninja-ninja ini tidak akan bisa membelah diri lagi' ucap Dike. 'Cerdas' sahut Ares. 'Artemis' perintah Athena. 'Hn' jawab Artemis mengerti perintah Athena. Nih anak dinginnya gak bisa di hilangin dulu apa? 'Ketemu. Tapi, aku harap tidak ada yang kaget.' ucap Artemis. 'Apa maksudmu?' tanya Hermes. 'Naeyon lah yang mengendalikan mereka. Tapi bukan Naeyon pengendali utamanya' jawab Artemis. 'Jadi maksudmu Naeyon hanya sebagai pengalih perhatian dari pengendali utama?' tanya Zeus. 'Ya, pengendali utamanya tidak bisa dilacak. Tapi jika kita membunuh Naeyon tetap saja para ninja ini akan membelah diri.' jawab Artemis. 'Temukan siapa pengendali utamanya' perintahku. 'Ciri-ciri dia mengendalikan bagaimana?' tanya Apollo. 'Gunakan kepekaan kalian pada sekitar dan itu bisa membuat kalian melihat sesuatu yang seperti..' ucapan Artemis terputus oleh pertanyaan Yue. 'Seperti memancarkan cahaya tipis berwarna abu-abu?' tanya Yue. 'Ya. Itulah orang yang mengendalikan mereka. Jika Naeyon berwarna cokelat, maka dia berwarna abu-abu' jawab Artemis. Abu-abu? Kepekaan keadaan sekitar? Kurasa aku paham maksudnya. Hmm... Dari beberapa ninja yang baru saja ku bunuh keluar sesuatu, bukan keluar lebih tepatnya menguap sesuatu yang berwarna abu-abu dan itu mengarah ke Saturnus. Mungkinkah? "Artemis" gumamku melirik Artemis yang terlihat tidak percaya akan apa yang dia lihat. Dia pasti bisa melihat itu terlebih dahulu bersamaan dengan Yue. 'Aku tak percaya dengan yang kulihat' ucap Hera sendu. "Aku pun begitu Hera" gumamku sedih. 'Apa maksudmu?' tanya Poseidon. "Maaf Poseidon, tapi kurasa baik Athena, Ares, Hemera, Dike dan Kranos tidak bisa berbuat apa-apa." ucapku sedih karena yang harus mengeksekusinya adalah Artemis. Dialah algojo dalam tim kami. 'Kurasa kau cukup cerdas untuk mengerti maksud perkataan Hera' ucap Dionisos. 'Maaf Poseidon. Aku juga tidak menyangka tentang ini' sahut Pontus. 'Kau pasti mengerti apa maksud perkataan Hera, Poseidon.' sambung Fanes. 'Maaf Poseidon, tapi aku harus melakukannya' ucap Artemis datar. Kulihat Artemis sudah menarik anak panahnya, membidik kearah Saturnus. "Artemis" gumamku lagi. Aku tahu berat baginya untuk mengeksekusi Saturnus karena dia sudah menganggap Saturnus itu keluarganya. Aku bisa merasakan emosinya. 'Maaf Poseidon, tapi misi harus tetap dilaksanakan' ucap Athena tegas. 'Athena... Maaf Poseidon, jika tidak dihentikan kita bisa kalah disini' ucapku. Kulihat airmata Poseidon turun dari kedua matanya. Maaf Poseidon ini yang terbaik.
Afrodite POV End

Artemis POV
Ninja-ninja sialan ini minta di bantai berapa kali pun ujung-ujungnya tetep aja kembali lagi. Dasar mutan sialan. Krak.. Klek.. Patah sudah lehernya, tapi sialnya dia berhasil membelah diri. Ninja tengik. Mereka cari masalah sama orang yang salah. Duak.. Plak.. Krak.. Brak.. Klek.. Patah lehernya tanpa sempat membelah diri. Ini tidak ada habisnya. 'Sialan mereka mutan' ucap Hera. 'Tau darimana?' tanya Kratos. Kratos minta dihajar rupanya. 'Makanya perhatikan kalau lagi bertarung. Mereka mutan tidak heran mereka terus membelah diri' sahut Jiao. 'Sepertinya mereka dikendalikan oleh seseorang. Intinya kita harus menemukan siapa pengendalinya, dengan membunuh nya maka ninja-ninja ini tidak akan bisa membelah diri lagi' ucap Dike. 'Cerdas' sahut Ares. 'Artemis' perintah Athena. 'Hn' jawabku mengerti perintah Athena. Kaget. Ya aku kaget, aku berhasil menemukannya tapi tidak percaya dengan yang kulihat, tapi ini berbeda, kenapa warna pada Naeyon berwarna coklat sedangkan yang menguap berwarna abu-abu. 'Ketemu. Tapi, aku harap tidak ada yang kaget.' ucapku. 'Apa maksudmu?' tanya Hermes. 'Naeyon lah yang mengendalikan mereka. Tapi bukan Naeyon pengendali utamanya' jawabku. 'Jadi maksudmu Naeyon hanya sebagai pengalih perhatian dari pengendali utama?' tanya Zeus. 'Ya, pengendali utamanya tidak bisa dilacak. Tapi jika kita membunuh Naeyon tetap saja para ninja ini akan membelah diri.' jawabku. 'Temukan siapa pengendali utamanya' perintah Afrodite. 'Ciri-ciri dia mengendalikan bagaimana?' tanya Apollo. Sudah kuduga, dia pasti paham maksudku. 'Gunakan kepekaan kalian pada sekitar dan itu bisa membuat kalian melihat sesuatu yang seperti..' ucapanku terputus oleh pertanyaan Yue. 'Seperti memancarkan cahaya tipis berwarna abu-abu?' tanya Yue. 'Ya. Itulah orang yang mengendalikan mereka. Jika Naeyon berwarna cokelat, maka dia berwarna abu-abu' jawabku. Aku sudah menemukan pengendali utamanya, tapi aku tidak percaya dengan apa yang kulihat. Aku berharap ini sebuah mimpi. Mimpi buruk dan aku berharap segera bangun dari mimpi ini. Tapi kurasa tidak mungkin. 'Aku tak percaya dengan yang kulihat' ucap Hera sendu. Ucapan Hera menyadarkanku bahwa ini bukan mimpi. Ini kenyataan. 'Apa maksudmu?' tanya Poseidon. Maaf Poseidon, sebagai algojo aku harus melakukannya walau kau mencintainya. Tapi cinta adalah satu pedang bermata dua, dimana setiap mata pedang itu mengandung resiko yang sama. Maaf Poseidon, aku tahu kau tidak akan bisa memaafkanku tapi tugas dan misi ini harus berjalan walau ada korban sekalipun. Maaf, kuharap kau mengerti Poseidon. "Maaf Poseidon, tapi kurasa baik Athena, Ares, Hemera, Dike dan Kranos akan berpikiran sama." ucapku sedih karena yang harus mengeksekusinya adalah diriku. Maaf Saturnus kuharap kau tidak membenciku. Aku tidak bisa mengelak ataupun melemparkan tugas ini kepada siapapun. 'Kurasa kau cukup cerdas untuk mengerti maksud perkataan Hera' ucap Dionisos. 'Maaf Poseidon. Aku juga tidak menyangka tentang ini' sahut Pontus. 'Kau pasti mengerti apa maksud perkataan Hera, Poseidon.' sambung Fanes. 'Maaf Poseidon, tapi aku harus melakukannya' ucapku datar. Datar? Haha, aku bahkan sudah tidak bisa membidik dengan benar. Tapi harus kulakukan. Aku harus melakukannya. Kulihat Athena, Afrodite dan Hera melirikku yang sudah menarik anak panah. Mencari posisi bidikan yang bagus.
Artemis POV End

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Zeus POV

Para ninja ini tidak berkurang sedikitpun. Rupanya musuh berniat membuat kami kehabisan tenaga untuk bisa bertarung dengan mereka. (Percakapan di otak sama dengan yang diatas, reaksinya kurang lebih sama seperti Hera. Aku tau kalo di tulis lagi kalian pasti nge skip bagian itu). Poseidon, aku juga tidak percaya dan tidak akan pernah menyangka jika Saturnus mengkhianati kita. Tapi tugas tetap harus berjalan dan kau tau itu. Artemis, kuharap apa yang akan terjadi kedepannya kamu tetap tegar menghadapinya. Suka atau tidak, misi harus berhasil.

Apollo POV
Ninja sialan ini, mau dibunuh berapa kalipun hasilnya tetap sama. Membelah dirinya tepat sebelum dibunuh. Argh.. Ninja tengik banyak gaya. Udah di bunuh aja masih aja bebal. Aku sedari tadi diam mendengarkan percakapan di otakku. Mutan. Jadi ini model mutan yang dulu pernah di bicarakan sama Agent-X. Hmm... Abu-abu? Kepekaan? Aku kira aku paham apa maksud perkataan Artemis. Sesuatu yang berwarna abu-abu itu menguap mengarah ke Saturnus. Artemis. Poseidon. Saturnus. Poseidon, aku tau kau masih mencintai Saturnus. Tapi kenapa kau menjadikan adikku sebagai kekasih mu? Pilihlah Poseidon, menjadikan Artemis kekasihmu, tapi kau sendiri masih mencintai Saturnus. Cinta itu pedang bermata dua kau tau kan Poseidon? Artemis, kau mencintai Poseidon tapi kau juga harus menerima sakit hatinya akibat mencintai. Hhh.. Lakukan tugasmu Artemis, lihat baik-baik apa yang harus kamu tembak. Kami percaya padamu.

AGENT-X [T A M A T]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang