2.9

2.1K 179 0
                                    

Mereka berempat berdiskusi siapa yang akan menjadi otak mereka. "Waktu habis, jadi siapa yang akan menjadi otak disini?" tanya Lisa. "Aku" jawab Donghyuk. Jennie mengangguk dan clap tempat mereka berempat sudah turun kembali seperti semula. "Selain otak, tidak boleh masuk ke dalam lingkaran kecil ini. Dan, selamat bersenang-senang." ucap Jennie smirk. Keempat pria itu merinding melihat senyum Jennie yang lebih mirip dengan senyum malaikat pencabut nyawa. Clap... Tempat Donghyuk menjadi sejajar dengan Agent-X. "Gunakan senjata kalian untuk membuat gorgon kembali tidur." pesan Jisoo. Clap... Jatuhlah alat komunikasi untuk empat orang pria. "Kalian akan berkomunikasi dengan alat komunikasi ini" kata Rose. "Artemis on position! Step 2. Welcome to the gates of life and death" ucap Lisa smirk. 'Oh ayolah, setelah malaikat kematian sekarang dewi kematian.' batin pria-pria itu. "1...2...3... Hide and Clap" ucap Rose, seketika itu ketiga pria yang dibawah segera lari masuk ke dalam labirin. "Kalian ambil jalur mana?" tanya Jackson kepada Mark dan Jaebum. "Aku kiri" jawab Jaebum. "Kanan" ucap Mark. "Hhh... Aku tengah. Sampai bertemu dan hati-hatilah" pesan Jackson. Mark dan Jaebum mengangguk.
Jaebum POV
'Ini seperti ujian bertahan hidup dimana siapapun tidak akan ada yang kembali hidup-hidup.' batinku. Mataku terus mengawasi sekelilingku. "Jae, hati-hati, sepertinya musuh juga berada di dalam labirin ini. Ini bukan labirin biasa." ucap Donghyuk yang terdengar pada alat komunikasi ditelingaku. "Hm" jawabku. Kulihat sekelebat bayangan, 'Sepertinya itu musuh' batinku. Kewaspadaanku meningkat. 'Jelas meningkat siapa juga yang mau mati disini' kesalku dalam hati. Pistol sudah kuarahkan kedepan. Jujur saja ini kali pertamanya aku memegang pistol. Perasaan gugup, khawatir, cemas, dan lain sebagainya bercampur jadi satu. Bulir keringat mengalir di pelipisku. Dorr.. Aku melepaskan tembakan pada sekelebat bayangan. Anehnya dia bisa menghindari peluruku. "Sh*t!!!" umpatku. "Jae, tiarap." perintah Donghyuk. Aku segera melakukan perintahnya. Tepat setelah aku tiarap pisau melayang tepat diatasku. "Jae, segera sembunyi. Sebisa mungkin jangan menembak. Hindari musuh, karena sepertinya kemampuan dia berada diatasmu. Apapun itu, hindari dia dan jangan menembak. Kau bisa membuat gorgon menuju padamu!" ucap Donghyuk. Aku pun segera merangkak menuju kesebuah kaca yang tebal dan bersembunyi dibalik kaca. Kaca disini lebih mirip seperti es yang membeku. "Apa yang sebenarnya terjadi" tanyaku pada diriku sendiri. "Jae, berjuanglah, karena tidak cuma kamu saja yang bingung tapi kami juga." balas Mark. "Jae, segera berdiri. Dia mendekat." ucap Donghyuk. Aku segera berdiri dari posisi duduk. Jujur saja aku mulai capek. "Jae, lari!!! Apapun yang terjadi segera lari dan cari kaca yang tebal untuk bersembunyi" perintah Donghyuk. Aku segera lari menuju ke dalam labirin. Semakin dalam dan suasana semakin mencekam. 'Seseorang, tolong gantikan aku' batinku. Kudengar langkah kaki dibelakangku, kutolehkan kepalaku kearah suara dan hopla, dia -kembaranku yang diciptakan oleh labirin ini- ikut berlari menuju kearahku. 'Ada cara untuk bisa mengalahkan kembaran kalian. Caranya kalian harus segera membuat gorgon kembali tidur. Semakin lama maka musuh kalian semakin banyak dan semakin kuat' ucap Rose. 'Lalu jika kami terlalu lama? Apa konsekuensi nya?' tanya ku. 'Kematian itu konsekuensi paling parah, paling ringan ya kalian menjadi gila' jawab Jisoo. Gila yang benar saja. Aku tak ingin mati dan tak ingin gila, lebih baik aku melawan saja kembaran sialan ini. 'Kalau kami melawan bagaimana?' tanyaku. 'Boleh, kalian bisa melawannya. Tapi tekat kalian harus mantab. Karena setiap kembaran yang diciptakan oleh gorgon memiliki kemampuan masing-masing' jawab Jennie. Baiklah, saatnya melawan.
Normal POV
Jaebum segera melawan kembarannya. Perkelahian dan adu tembakan tidak bisa dielakkan. Duel mereka memang ditunggu-tunggu oleh Agent-X yang ingin melihat kekuatan apa yang mereka miliki dan tekad seperti apa yang mereka miliki. "Sepertinya perkelahian sudah dimulai" ucap Rose. "Hn" jawab Lisa yang melihat kearah labirin. "Sepertinya ini akan menarik." ucap Jisoo. "Kita lihat, apakah tekad yang dimiliki Jaebum cocok dengan Urea. Tapi Urea memilih Jaebum, yah lihat saja bagaimana usaha Jaebum untuk bisa mendapatkan Urea(Bukan air seni)." kata Jennie. Agent-X yang lain mengangguk sambil melihat kearah labirin. 'Hwaiting ne' batin Agent-X menyemangati mereka.

AGENT-X [T A M A T]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang