"Siapakah yang akan membuatku melupakan dan menyingkirkan mu dari benakku? Aku bisa beredar dan mematahkan hati orang lain, kalau saja aku tidak patah hati gara-gara kamu" ---Kristry Mac Coll
❌❌
Cameron’s POVAku duduk di dalam ruangan kecil yang hangat dan bau nya manis. Kami duduk melingkar dengan meja bundar di tegah nya, diatas meja itu banyak sekali tumpukan buku-buku karya Stephenie Meyer. Klub ini berjalan cepat dan sangat serius, padahal aku menjadikan klub ini sebagai cadangan kalau-kalau tim football tidak menerima ku. Sepertinya akan sulit untuk mengajukan pengunduran diri.
“Kita harus membuat Stephenie kagum dengan kampus kita,” terang Ariana penuh semangat. “seolah kita semua, membaca semua karya nya. Jadi, aku minta siapapun disini yang pernah membaca karya nya angkat tangan dan sebut judul bukunya,”
Mereka semua angkat tangan, semua. Kecuali aku. Ini sedikit memalukan untuk klub cadangan. Ariana melirik ku karena sangat mencolok dengan tidak mengagkat tangan, lalu dia melirik pria di sebelah kanan nya, “mari dengar dari kau, lalu lanjut ke yang lain,”
“short story in Prom Nights from Hell,”
“bagus,” ujar Ariana tersenyum, lalu melirik gadis keriting disebelah pria itu.
“tentu saja aku baca semua bukunya,”
“keren!”
“aku hanya baca Twilight, selanjutnya tidak.”
“nggak apa, kok”
“Aku baca Twilight, New Moon, itu saja.”
“great,”
“Karena filmnya sudah keluar saat itu, aku hanya baca New moon dan Eclipse.”
“thankyou, Joe.”
“Aku baca Breaking Dawn.”
“oke,”
“The Host.”
Lalu Ariana melongkapi ku dari pria yang membaca The Host itu. Cewek berkacamata di kanan ku, cewek terakhir, langsung angkat bicara. “Twilight dan Newmoon.”
“Cameron,” panggilnya, aku mengangkat tangan ketika semua nya menurun kan tangan nya.
“ya?”
“kau belum baca sedikit pun tulisan nya?” ujar Ariana sedikit kecewa.
Dengan sangat canggung karena semua mata memandang ku, seolah aku ini cowok yang sangat aneh karena tidak membaca karya wanita 40 tahun itu. Aku menggeleng.
“Aku minta kau baca The Host.” sahut Ariana yang lalu menarik buku dengan cover mata seseorang dan meluncurkan nya kehadapan ku. “Aku minta lusa selesai, karena kita akan pergi pada hari minggu.”
“kemana?” spontan aku bertanya, membuat seisi ruangan berbisik-bisik dan tertawa kecil.
“tentu saja ke toko buku, meet and greet dari Stephenie,”
Aku menghela nafas, “akan kucoba.”
“Oke,” Ariana kembali memusatkan perhatian untuk semua nya, “kalian harus menulis apa yang kalian dapat dari buku yang sudah kalian baca, lusa kita akan sharing satu sama lain sehingga tanpa membaca nya, setidaknya, kita tau isi buku itu agar tidak terlihat bodoh di hadapan Stephenie, sampai jumpa lusa!”
-
“Lusa, adalah seleksi tim football!” Nash berjalan mondar-mandir di hadapan ku yang masih membaca The Host. “Seharusnya kau pergi keluar, dan latihan Cam! Waktu bebas kita disini cuma sedikit,”
KAMU SEDANG MEMBACA
Opposites 2 [c.d]
FanfictionErnest seharusnya berhutang budi pada Cameron, cowok yang menyelamatkan nya dipantai dan mati-matian melindungi nya. Bukan nya malah pergi dengan senyuman lebar dan meninggalkan Cameron dengan ancaman bahaya teror telfon yang mengubah diri nya sendi...