00. [Prologue]

2K 139 14
                                    

BETWEEN YOU AND ME [Prologue]

Warning: Cerita ini murni berasal dari pemikiran saya sendiri, apabila terdapat kesamaan dengan cerita lain, itu sebuah ketidak sengajaan! Mohon maaf bila cerita ini masih kurang jelas atau tidak menarik. Saya hanyalah penulis pemula yang memanfaatkan waktu sebaik mungkin HAHA. Enjoy and Happy reading!

-o0o-

Rabu, 29 Desember 2012

Hari ini cuaca terlihat sangat cerah. Matahari sudah muncul dari persembunyiannya, suara burung-burung berkicau diluar jendela terdengar nyaring sampai ke dasar telinga. Dedaunan melambai-lambai kesana-kemari mengikuti arah angin.

Mungkin sebagian orang diluar sana akan memanfaatkan waktu ini dengan berjalan-jalan bersama keluarganya. Bercanda ria menikmati moment bersama, pergi piknik mungkin salah satu kegiatan yang langsung terlintas di benak mereka.

Wanita itu tersenyum miris, setetes air mata turun dipipi mulusnya. Seluruh penglihatannya lama-kelamaan buram akibat air mata yang sudah memenuhi kelopak matanya, ditambah angin yang semakin lihai menerpa wajahnya, membuat kedua mata indah itu perih.

Tapi, itu semua belum seberapa. Kejadian dua minggu yang lalu, justru lebih menyakitkan dari apapun. Melihat orang yang kita cintai, sedang bersanding mesra dengan orang lain. Adakah yang lebih menyakitkan dari itu? Apakah satu cinta saja tidak cukup untuk satu orang pria?

Semua pria sama saja.

Tangan Kim Yoora Ji terkepal kuat disamping rok yang Ia kenakan, Ia selalu kesal jika mengingat kejadian itu. Namun, seharusnya wanita itu membenci pria yang sudah mengkhianatinya, melupakan semua moment yang terjadi diantara mereka, dan—berhenti mencintainya.

Dia sudah menyakitimu, sadarlah Yoora.

Batin Yoora berteriak memperingatkan wanita itu berkali-kali, tapi tetap saja. Rasa cinta itu masih membara didalam hati Yoora, Ia tidak mungkin bisa melupakan pria yang sudah menjalin hubungan selama tiga tahun hingga sampai ke jenjang pernikahan selama satu tahun.

Mereka sudah bersama selama empat tahun.

Dan mungkin hari ini adalah hari terakhir mereka bersama. Hari dimana mereka harus berpisah sesuai dengan jalur hukum yang ada, dimana mereka akan sama-sama melepas status pernikahan mereka.

“Yoora?” Suara lelaki yang sangat Yoora kenal menggema dikamarnya. Pria itu masuk, tidak mengetuk pintu karena memang pintu kamar Yoora sengaja terbuka.

Derap langkah kaki semakin lama semakin mendekat. Yoora bisa menebak jika lelaki itu sudah berada dibelakangnya.

“Yoora, kau baik-baik saja?” sebuah genggaman berhasil menyentuh bahu Yoora. Sontak membuat si pemiliki itu menoleh dengan tatapan sendu. “Apa kau baik-baik saja, sayang?”

Yoora membuang nafasnya perlahan, menundukan kepala menatap sepatu heels yang Ia kenakan, lantas mengangguk pelan. Ia tak berani menatap kedua mata kakaknya jika Ia sedang sedih. Itu akan membuat kakaknya khawatir.

“Aku tau ini sulit, tapi ini adalah jalan terbaik, sayang. Kau tidak bisa mempertahankan pria yang sudah menyakitimu, apalagi dia berselingkuh di belakangmu dengan wanita yang—Astaga, aku bahkan jijik mengatakannya.”

Yoora hanya terdiam, tangannya menggenggam satu sama lain. Benar, apa yang dikatakan Hasung, kakak Yoora. Ia tidak mungkin harus mempertahankannya lagi, sekali Ia berkhianat—maka akan seterusnya.

“Dengar, kita tidak punya banyak waktu. Sidang perceraian akan dimulai jam sepuluh, Aku tidak akan membiarkan persidangan ini tertunda. Jika pria brengsek itu tidak datang, aku akan mencarinya sampai ketemu.”

BETWEEN YOU AND ME [US] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang