25. [Sorry Pt.2]

300 46 5
                                    

Sudah tiga hari ini, Yoora menghabiskan waktu bersama Jungkook. Dan selama tiga hari itu juga, Yoora tak bertemu Taehyung lagi. Yoora mengundurkan diri dari perusahaan Jungkook, sebab Ia tak ingin membuka luka lama lagi. Meskipun, Jungkook sudah mengusulkan agar Ia pindah lagi ke drama, tak menutup kemungkinan dirinya akan bertemu Taehyung.

Jadi, demi mencegah semua itu terjadi. Yoora berhenti bekerja disana, sekarang dirinya menjadi Sekretaris Seokjin diperusahaannya. Awalnya, Seokjin menolak. Dan tetap menyuruh Yoora untuk bekerja disana.

Padahal, dulu Seokjin pernah bilang kalau Yoora harus bekerja yang layak ketimbang menjadi Makeup and Hair artist, namun giliran Yoora ingin. Seokjin melarangnya. Tapi, bukan Yoora namanya kalau Ia tak bisa membuat Seokjin luluh. Ia memohon keras pada Seokjin. Hingga akhirnya, Pria itu luluh dan mengizinkan Yoora menjadi Sekretarus pribadinya.

Dan siang ini , Yoora sedang memiliki waktu luang. Ia pun memutuskan untuk menemui Jungkool di Kantornya, saat berjalan menelusuri koridor. Banyak sekali, pegawai yang menyapa Yoora dan menanyakan kenapa dia bisa keluar dari perusahaan itu. Ya, Yoora hanya menjawabnya dengan simple, Ia mendapatkan tawaran dipekerjaan lain yang lebih dekat dan tak perlu melelahkan. Tak sedikit juga mereka yang percaya, hampir semuanya percaya dan mendoakan agar Yoora bisa sukses seterusnya.

Saat dirinya ingin menaiki lift, seseorang Pria tak asing tengah berdiri sendirian menunggu pintu lift terbuka.

“Jimin?” panggil Yoora saat tubuhnya sudah berada dekat dengan Pria itu.

Jimin menoleh. “Ya?—Oh, Yoora!” matanya berbinar melihat kehadiran Yoora. Pria itu segera memeluk, melepaskan rasa rindunya. “Yaampun, akhirnya kita bertemu juga.” Katanya setelah melepaskan pelukan.

Yoora terkekeh pelan. “Bagaimana kabarmu?”

“Baik, sangat baik. Apalagi setelah melihatmu, Yatuhan.” Jimin menggoda dengan tatapan jahilnya.

Untung saja, Yoora tidak mudah baper. Wanita itu hanya menggeleng sembari memutar bolamatanya jengah.

“Mau ku beritahu Jungkook, hm?”

Jimin berdesis. “Aish. Aku hanya bercanda!” kata Jimin nampak menyesal. “Tunggu, mau apa kau kesini? Ah—pasti mau ketemu pacarmu itu ‘kan?”

Yoora tersenyum malu, hingga pipinya memerah.

“Ku akui Jungkook memang tampan, tapi tidakkah kau lihat aku lebih mempesona?” Jimin mengibas rambutnya kebelakang, memperlihatkan ketampanannya. Tak henti-hentinya Ia menggoda Yoora.

“Jimin!”

Jimin tertawa puas, melihat reaksi Yoora.

Bodohnya Kim Taehyung melepaskan Wanita menggemaskan seperti ini, batin Jimin.

Bersamaan dengan itu pintu lift terbuka.

“Mari kuantar Ms. Jeon.”

Pria itu membiarkan Yoora masuk lebih dulu, Yang digoda hanya mendengus sebal, ternyata Jimin tidak berubah.

===

“Ajak dia kesana.” Pinta seseorang Wanita berwajah tegas sekaligus menyebalkan. Jungkook heran, sejak kapan Wanita itu mengetahui segala tentang Jungkook? Apalagi soal perasaannya.

“Aku tidak mau.”

Singkat, padat, dan jelas. Dari awal, Jungkook sudah bilang. Kalau Ia tak suka dan tak akan pernah suka dengan Wanita licik ini.

“Oh—ayolah! Ini kesempatan untukmu. Dengan begitu kau bisa mendapatkan Yoora seutuhnya.” Katanya lagi. “Apa kau pikir setelah menolak ini, kau bisa mendapatkan Yoora dengan mudah?” wanita itu menggeleng sembari terkekeh. “Tidak, Jeon Jungkook! Mereka akan bahagia bersama sedangkan dirimu sengsara—“

“Sebenarnya apa yang kau inginkan?” rahang Jungkook mengeras, menatap tajam Hyeri dihadapannya. “Kenapa kau membawaku ke dalam rencana jahatmu itu?!”

Hyeri terdiam. Berpikir beberapa saat, lalu menghentikan pandangannya melihat Jungkook. Kini, tatapan mereka saling beradu. “Karena—aku ingin membuatnya menyesal...telah menyakitiku.”

Jungkook membuang nafas lelah. Kepalanya Ia sandarkan ke kursi kerja, membuat kepalanya menengadah menatap langit ruangannya.

Apakah aku membuat Taehyung terluka?

Sejujurnya, bukan ini yang Jungkook inginkan. Ia tidak mau Yoora mencintainya karena terpaksa. Mungkin benar, dengan cara seperti ini Jungkook akan mendapatkan Yoora. Tanpa perlu berusaha keras, tapi, Jungkook merasa ini tidak benar. Ia mengetahui bagaimana perasaan Taehyung kepada Hyeri. Dan jika Jungkook memberitahunya pada Yoora, apakah Yoora akan langsung percaya? Tentu saja.

Yoora pasti akan langsung meninggalkan Jungkook dan kembali pada Taehyung.
Mereka akan bahagia bersama sedangkan dirimu sengsara.
Benar. Kali ini, biarkan Jungkook egois, Ia hanya mencoba merasakan bagaimana rasanya dicintai oleh seseorang. Meskipun terpaksa.

Tok...tok...tok...

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Jungkook, Pria itu segera menatap benda persegi berwarna coklat.

“Masuk.” Teriaknya kencang.
Tak lama kemudian, seorang Wanita cantik muncul dari balik pintu tersebut. Jungkook terpaku melihat senyuman Yoora yang berbeda dari sebelumnya, entahlah mungkin menurut Yoora senyumnya tetap begitu-begitu saja—tapi bagi Jungkook—kali ini lebih menawan.

“Siang, Tuan Jeon. Apakah aku mengganggu?” ledek Yoora, langkahnya pun mendekat ke meja kerja Jungkook.

“Kenapa tidak bilang jika mau kesini?”

“Kejutan.” Kata Yoora santai.
Tubuhnya bangkit dari kursi, lalu berdiri sejajar dengan Yoora. Menarik pinggang Wanita itu dengan posesif. Jungkook tersenyum penuh arti saat memerhatikan bagaimana wajah Yoora saat ini.

“Kenapa?” tanya Yoora bingung melihat ekspresi Jungkook yang sangat aneh.

Senyuman Jungkook langsung memudar beberapa detik setelahnya. “Maafkan aku...” Yoora mengerutkan keningnya, tak mengerti. Dan tanpa diduga, Jungkook mengecup singkat bibir Yoora. Membuat si empunya bibir mematunf ditempat.



















“...karena sudah merindukanmu.”




[]

-o0o-

Double update setuju?

BETWEEN YOU AND ME [US] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang