05. [Memories]

668 77 12
                                    

[p.s. aku mau rekomendasiin untuk mainin lagu sedih, seperti:
1. Lee Hi - Breathe
2. Let go - BTS
3. The truth untold - BTS
4. I Hate u, I Love u - Gnash
5. Only Then - Jungkook cover
you can choose one or two. Supaya ngefeel, semoga aja]

Tangannya terkepal disamping celana bahan yang Ia kenakan, nafasnya memburu tak teratur. Tubuh yang awalnya lemas kini menjadi tegang seketika. Raut wajahnya semakin tak sedap dipandang, matanya menatap penuh kebencian dengan Pria dihadapannya.

Ia harus cepat berlari. Yoora tidak boleh diam disini, dan membuka luka lama. Meskipun hatinya sangat ingin, tapi itu tidak boleh terjadi. Yoora harus ingat apa yang pernah Pria ini lakukan waktu dulu. Tanpa bicara apapun, Wanita itu berbalik hendak melanjutkan larinya. Namun, sebuah pelukan mencegahnya.

Deru nafas Pria itu berhembus dileher Yoora, Pria itu menghirup dalam-dalam aroma tubuh Yoora yang sangat Ia rindukan. Pelukannya masih sama, masih tetap membuat jantung Yoora berdegub kencang dan membuat Wanita itu terasa nyaman secara bersamaan.

Tubuh Yoora menjadi lemas seketika, akibat sentuhan tubuh mereka. Yoora sangat merindukannya. Sangat. Tapi tidak. Yoora tidak boleh lemah hanya karena ini, Ia harus tetap pergi.

“Lepaskan aku!” ucap Yoora penuh penekanan. Taehyung memeluknya seakan-akan tak ingin Yoora pergi secepatnya, tangannya semakin memeluk tubuh Yoora erat.

“Tidak. Aku merindukanmu, Yoo.” Bisik Taehyung pelan. “Maaf, maafkan aku.” Ketika Taehyung membisikannya dengan suara rendah, Yoora merasakan desiran aneh dalam dirinya. Pikirannya tiba-tiba melayang pada kejadian dulu, dimana Taehyung melakukan seperti ini disaat Yoora sedang marah. “Jangan pergi. Jangan tinggalkan aku, kumohon.” Ucap Taehyung terdengar pasrah.

Yoora terdiam. Hatinya tiba-tiba terhenyak, setetes air mata jatuh dipipi mulusnya. Dirinya tidak sanggup jika harus mendengar suara rapuh Taehyung, Ia benci ketika Taehyung merasa sakit. Jika Pria itu sakit, maka Yoora juga merasa sakit.

“Aku mencintaimu. Sangat mencintaimu. Bahkan setelah lima tahun,”

Dinginnya udara seakan terlupakan, dengan pelukan Taehyung membuat tubuh Yoora lebih hangat, Wanita itu menahan isakannya dalam diam. Ia tidak mau Taehyung menyangka jika dirinya masih mengharapakannya, meskipun sebenarnya masih.

“Maafkan aku. Setidaknya dengarkan penjelasanku, kumohon. Aku benar-benar menyesal.” Yoora merasakan curug lehernya basah, apakah Taehyung menangis? Tak lama setelah itu terdengar suara isakan. Yoora juga bisa merasakan tubuh Taehyung bergetar.

Yatuhan, Yoora semakin tidak tega sekarang. Haruskah Ia memeluknya? Haruskah Yoora menenangkannya lagi? Susah payah Yoora menggigit bibirnya dalam-dalam, tapi kejadian itu terus terulang diotaknya. Yang justru membuat hati Yoora semakin sakit.

Yoora menarik nafasnya terlebih dahulu kemudian tangannya menghapus airmata yang sempat membasahi pipinya. “Aku sudah memaafkanmu. Percuma kau menjelaskan semuanya, Tae. Kita sudah berakhir. Jadi, jangan pernah lagi menemuiku atau bahkan mencariku. Karena kita—tidak bisa lagi bersama.”

Dengan buru-buru Yoora melepaskan tangan Taehyung yang sedari tadi melingkar diperutnya, tanpa menoleh Yoora langsung berlari begitu saja. Meninggalkan Taehyung sendirian.

Taehyung hanya diam, tidak mengejar, Ia pantas mendapatkannya. Bodohnya Taehyung dulu, bagaimana bisa Ia melakukan itu?

===

Yoora terduduk lemas dikamarnya, malam hari udara semakin dingin. Sepertinya penghangat ruangan sedang tidak bisa berfungsi, seluruh tubuh Yoora menggigil namun begitu Ia mengingat bagaimana pelukan Taehyung tadi siang, justru membuat Yoora sedikit membaik. Ia masih bisa merasakan pelukan Taehyung saat ini, Yoora menginginkannya. Lagi.

BETWEEN YOU AND ME [US] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang