Selepas obrolan yang sempat membuat Yoora down. Akhirnya, mereka sampai di restaurant yang Taehyung maksud, alunan musik sudah menyapanya lebih dulu ketika mereka baru saja melangkahkan kaki dipintu masuk. Taehyung terus menggenggam tangan Yoora, membuat Wanita itu tak bisa jauh-jauh dari Taehyung.
Pria disampingnya ini mengambil posisi meja didekat lantai dansa, yang berarti berada dipinggir pojok dekat jendela besar, setengah tertutup. Namun, Taehyung menyuruh pelayannya agar membuka gorden tersebut agar Ia bisa melihat pemandangan. Tak hanya itu, desain meja pun dibuat seromantis mungkin. Teman Taehyung cukup pintar, merekomendasikan tempat.
Yoora tak kalah kagum dengan semuanya, presetan dengan pembicaraan tadi. Yoora seakan tak peduli, Ia sedang menikmati waktu berdua dengan Taehyung. Yoora ingin membuat kenangan lagi, meskipun kenangannya akan membuat hatinya teriris lagi. Setidaknya, Yoora sudah bahagia saat itu.
Lagipula, Taehyung bilang jangan terlalu memikirkannya. Itu hanya sebuah pertanyaan bukan? Jadi untuk apa Yoora pusing-pusing memikirkannya. Sekarang, waktunya bersenang-senang.
“Kau mau pesan apa?” tanya Taehyung setelah pelayan tadi memberikan buku menu. “Beef Bulgogi?”
Yoora tersenyum. “Ternyata kau masih ingat?”
Taehyung tertawa. “Aku tidak mungkin melupakan makanan kesukaan orang yang ku cintai.”
Sehabis memilih menu dan pelayan tadi mencatat sesuai keinginan mereka, pelayan itu pergi dan segera menghidangkan pesanan Yoora dan Taehyung.
“Mau berdansa denganku?”
Yoora mengangkat sebelah alisnya, sebelum menyetujui tawaran Taehyung. Pandangannya melihat ke arah sekitar. Lebih tepatnya ke lantai dansa yang kosong tak ada siapapun disana.
“Memang boleh?” tanya Yoora sedikit ragu. “Tapi lantai itu masih kosong.”
“Tentu saja boleh, siapa yang melarang?” Taehyung sudah berdiri, mengulurkan tangannya ke hadapan Yoora.
“Tapi, Tae. Aku malu.”
Taehyung memutar bolamatanya jengah. “Kenapa mesti malu? Aku cukup tampan. Kau tidak perlu malu, sayang.”
“Bu—bukan itu, aku tidak bisa berdansa sejak dulu. Kau tau ‘kan?!”
“Lalu?” Taehyung tetap menarik paksa pergelangan Yoora, lalu membawanya ke lantai dansa. Sontak, aksinya itu membuat seluruh orang kini menatap mereka. Oh, sial! Yoora semakin malu saat sadar baju apa yang sedang Ia kenakan, jika saja tidak ada orang banyak disini, sudah pasti Yoora akan memukul Taehyung. Dan untung saja, Ia bisa menahannya. Yoora juga tak mau dirinya membuat malu, harus jaga image.
“Pegang tanganku.” Taehyung mengulurkan tangan sebelah kanannya, Yoora mengikuti intruksi Taehyung. Tangan keduanya pun saling mengait satu sama lain. “Dan sebelah tanganmu lagi, letakkan dipundakku.” Yoora menurut. Dan sedangkan Taehyung menaruh sebelah tangannya lagi di pinggang Yoora, tanpa aba-aba Pria itu merapatkan jarak diantara mereka.
Yoora tersentak. Matanya melotot menatap Taehyung, Pria itu membalas dengan mengedipkan sebelah matanya lantas tertawa.
“Sekarang ikuti langkahku.”
I found a love...for me
Tiba-tiba musik terganti menjadi lagu Perfect dari EdSheeran. Semua orang tau jika lirik dari lagu ini adalah lagu kekaguman seseorang terhadap kekasihnya, sama dengan apa yang Ia rasakan kini. Taehyung merasa beruntung dapat bertemu Yoora.
Kaki Taehyung mulai bergerak kebelakang—depan—sesuai irama, sama seperti orang-orang yang berdansa pada umumnya. Taehyung terlihat sangat menikmatinya, apalagi kini Ia bisa puas memandang wajah cantik Yoora. Berbeda dengan Yoora yang terus mencoba menetralisir detak jantungnya, Yoora sangat gugup. Dan kepalanya terus menunduk, tak berani menatap mata Taehyung. Hingga suara deheman Taehyung membuat Yoora mendongak.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN YOU AND ME [US] ✔
FanficKim Taehyung Han Yoora Ji Jeon Jungkook ••• "Aku yang menggugat, dan aku juga yang membuat kami berpisah. Tapi, disisi lain aku masih mencintainya. Apakah ini benar? Apakah ini akan membuat diriku lebih terluka?" -Han Yoora Ji. "Tidak. Aku adalah...