28. [What happened with Ex?]

412 53 8
                                    

Masih di hari yang sama, Taehyung dan Jimin bercengkrama santai di cafetaria. Meskipun Taehyung sudah dipukul abis oleh Jungkook, namun tak ada ketakutan untuk Taehyung menginjak kaki di perusahaan Pria itu. Lagipula, Taehyung masih ada urusan dengan Jimin, dan ya—jangan lupakan soal siapa dirinya disini. Ia cukup penting mengenai film yang diproduksi oleh Golden Closet Film.

"Kapan?"

"Besok." Jawab Jimin santai.

"Ko mendadak? Kenapa baru memberitahuku sekarang?"

Jimin yang sedang meneguk orange juicenya, tak langsung menjawab. Setelah cairan tersebut membasahi kerongkongannya tanpa sisa, barulah Jimin berbicara. "Aku sudah mengabarimu, tapi ponsel mu tidak aktif."

Benar. Kemarin, Taehyung sempat mematikan ponselnya hanya karena tidak ingin diganggu, terlebih lagi Ia sedang pusing memikirkan masalah hidupnya. Tak ada pilihan lain, Ia memang harus datang ke acara conference film terbarunya. Yang akan tayang beberapa hari lagi.

"Oke, jam berapa mulainya? Apakah ada pesta setelah itu?" tanya Taehyung. "Kalau ada pesta, maaf. Aku tidak bisa ikut."

"Entalah, pemiliknya saja belum memberi kabar." Jimin meloloskan nafasnya sejenak, mengingat kejadian tadi, sepertinya Jungkook tak akan merayakan ini. Terlebih lagi, Taehyung yang peran utama dalam filmnya.

"Sebelumnya aku minta maaf." Ucap Jimin. "Aku sempat mendukung Jungkook berpacaran dengan Yoora, apakah aku mengkhianatimu?"

Taehyung terkekeh kecil, lantas menggeleng. "Tidak, seharusnya aku yang meminta maaf karena telat memberitahumu."

Hening. Keduanya sama-sama bungkam, mendadak suasana menjadi canggung, bingung mau berbicara apa. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing, apalagi Jimin, ada satu hal yang ingin Ia katakan. Dan ini cukup serius.

Tapi, apakah ini waktu yang tepat? Ya, tentu saja, sebelum semuanya terlambat. Jimin harus memberitakan kabar mengejutkan ini pada Taehyung.

"Tae..." panggil Jimin membuat Pria yang ada dihadapannya mengalihkan pandangan, menatap Jimin. "Aku tidak tau apakah ini benar atau salah, tapi—aku mendengarnya dengan jelas bahkan aku melihat dengan mata kepalaku sendiri. Ini, tentang Yoora..." Jimin menahan napas, saat melihat tatapan teduh Taehyung. Ia ragu untuk—mengatakan ini, Jimin takut-Taehyung akan melakukan merasa kecewa.

"Apa?" Taehyung mengangkat sebelah alisnya. Sial! Jimin menggantungkan ucapannya membuat Taehyung semakin penasaran. Dan entah kenapa jantung Taehyung berdegub kencang secara tiba-tiba. "Apa yang kau dengar?"

===

Penglihatannya tengah sibuk memerhatikan seseorang anak kecil yang sedang berlari kesana-kemari di pusat perbelanjaan. Sepertinya anak itu ingin membeli sesuatu untuk seseorang, buktinya saja Ia menenteng salah satu boneka besar yang bahkam melebihi tubuhnya.

Ternyata anak kecil itu tidak sendiri, melainkan bersama Pria muda yang usianya sekitar tiga puluh tahunan. Pria itu nampak seperti Ayah yang sempurna, menuntun anaknya, dan menuruti semua kemauannya tanpa mengeluh sedikitpun. Ya, dari raut wajahnya saja sudah terlihat betapa bahagia dan antusiasnya Pria muda itu saat anaknya meminta untuk membelikan boneka besar yang sedari tadi digenggamnya.

Matanya memejam erat lalu berdesis pelan. "Untuk apa dia menyuruhku memerhatikan anak itu?"

Pun Ia mengalihkan pandangan menatap selembar foto yang baru saja dikeluarkan dari saku jaketnya. "Tampan." Gumamnya pelan. Mata sipitnya meneliti setiap bagian bentuk wajahnya, mulai dari hidung, bibir bahkan mata bulatnya. Sekelebat muncul bayangan seseorang diotaknya. Alisnya memgerut heran, "Kenapa dia mirip mantan istri Taehyung?"

===

Hari sudah berganti malam, sehabis mengantarkan Yoora pulang. Jungkook mampir sejenak ke sebuah restaurant mewah dikawasan Gangnam, Ia sudah ada janji dengan seseorang. Dan sepertinya Jungkook telat beberapa menit, ya benar saja, seseorang yang sudah ditunggunya sudah ada disana.

Di meja makan nomer 203. Lebih tepatnya ditengah ruangan.

Tangannya yang mulus terangkat, melambai, menyapa Jungkook dari kejauhan. Senyuman indah melengkung sempurna, menyambut Jungkook dengan antusias dan mata berbinar. Dan saat Jungkook sudah berada didekatnya, seseorang tadi pun langsung memeluk tubuh atletis Pria yang selama ini sangat Ia rindukan.

Jungkook merengkuh balik, tubuh ramping tersebut, mengusap rambut Wanitanya, setelah merasa puas, barulah mereka melepaskan pelukannya.

Kedua manik matanya saling bertemu, menjelajah permukaan wajah mereka satu sama lain. Aht-idak ada yang berubah. Masih sama cantik dan tampan!

Tak ada yang berbicara, mereka tengah sibuk menatap satu sama lain, memberikan senyuman terbaik.

Sepertinya sudah lama sekali, mereka tidak seperti ini. Berdiri saling berhadapan dengan jarak dekat, dan keduanya pun sama-sama rindu.

Hingga akhirnya, kedua orang—yang terlihat seperti—pasangan—tersebut tertawa bersamaan. Padahal tidak ada yang lucu, aneh memang.

Masih dengan posisi awal, berhadapan seraya menggengam tangan satu sama lain. Lantas, salah satu dari mereka bertanya. Memecahkan keheningan.

"Jadi, bagaimana kabar mantanku?"

[]

-o0o-

Ada apa dengan mantan?


Apakah ada yang udah bisa nebak gimana endingnya?

BETWEEN YOU AND ME [US] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang