21. [Broken]

303 48 3
                                    

“Hallo, noona. Bisakah noona keluar sekarang? Aku sedang didepan rumahmu, Tapi—sebelum keluar, noona harus siap-siap dulu. Aku ingin mengajak noona makan malam, dan tak ada penolakan. Baiklah, aku tunggu ya. Sampai nanti.”

Belum sempat Yoora membalas ucapan Jungkook disambungan telepon tadi, Pria itu sudah memantikannya lebih dulu, bahkan sengaja tidak membiarkan Yoora berbicara. Benar-benar menyebalkan bagi Yoora, pasalnya ketika Jungkook menelpon, Wanita itu sedang meminum segelas susu yang biasa Ia lakukan, dan karena ucapan Jungkook Ia tersedak susu yang Ia buat. Tapi, untunglah itu tak terlalu parah. Buktinya, Yoora masih hidup sekarang.

Awalnya, Yoora ingin menolak mengingat sudah lama Ia tidak menghabiskan waktu bersama Jihoon, tapi Ia juga merasa bersalah saat dirinya menolak ajakan Jungkook kemarin. Baiklah, anggap saja ini sebagai ganti penolakan Yoora kemarin.

Dan, Ya! Disinilah mereka sekarang, mereka sudah berada di restaurant, baru saja, entah apa nama dari restaurant ini. Yang pasti, Jungkook membawanya pergi jauh dari daerah rumah Yoora. Setelah mobil Jungkook terparkir rapih, mereka turun, namun terpisah. Sebagai seorang lelaki, Jungkook turun lebih dulu lalu membukakan pintu untuk Yoora.

Wanita itu menerima uluran tangan Jungkook, tak lupa memberikan senyuman terbaiknya. “Terimakasih, Jung.”

“Sama-sama, noona.”

Yoora memerhatikan restaurant yang Jungkook pilih dari luar. Dari tempatnya berdiri, Yoora bisa mendengar suara alunan musik jazz yang sangat nyaring. Ah—memorinya kembali berputar tentang kejadian kemarin. Menyenangkan. Yoora tak henti-hentinya tersenyum, itu adalah the best moment.

Tapi—senyumnya memudar saat, pergelangan tangan menyentuh bahunya dengan mulus. Yoora langsung mengalihkan pandangan ke arah bahu kanannya, kedua alisnya menyatuh merasa heran. Kenapa Jungkook mencoba merangkul? Bahkan tak izin dulu dengan Yoora.

“Ayo!” ajak Jungkook, ketika Pria itu ingin berjalan, buru-buru Yoora menahannya sehingga Pria itu berhenti dan menatap Yoora dengan raut wajah bertanya-tanya.

“Tunggu. Ini—maaf...“ Yoora melepaskan tangan Jungkook dari sisi bahunya, tersenyum kikuk, sedikit tak enak. Bagaimana pun juga, Ia tetap harus menjaga perasaan Taehyung disana. Ya meskipun tadi Yoora sudah menelponnya ketika Taehyung berada dirumah, dan mengatakan kalau Ia akan pergi, tidak menutup kemungkinan akan ada salah paham diantara mereka. “Aku bisa jalan sendiri, kok, Jung.”

“Maaf, noona. Aku tidak bermaksud merangkulmu, hanya saja cuaca sedang dingin. Dan kau memakai—“ Jungkook meneliti pakaian Yoora dari atas sampai bawah. “—Dress. Apa kau tidak merasa kedinginan?”

“Ah, aku—“ Yoora jadi malu sendiri. Pikirannya sudah kalut kemana-mana, Ia tak menyangka jika Jungkook punya niat baik. “Tidak. Aku baik-baik saja.” Yoora tersenyum untuk meyakinkan. Jungkook, Pria itu tampaknya sedikit kurang percaya. Sampai-sampai Jungkook mengatakan lewat ekspresinya kau yakin?. Dengan cepat, Yoora mengangguk.

“Baiklah. Ayo masuk.” Jungkook mempersilahkan Yoora berjalan lebih dulu. Namun, sebelum masuk ke dalam restaurant itu. Jungkook berbicara sesuatu dengan pelayan, mungkin menanyakan meja pesanannya.

Dan benar saja, pelayan itu langsung menggiring mereka ke tempat meja yang sudah disediakan.

Yoora nyaris melebarkan matanya, begitu melihat interior design ruangan ini. Jika, kemarin Taehyung membawanya ke restaurant classic nan elegant, kali ini Jungkook membawa suasana yang berbeda, yakni lebih mewah tapi fasilitas tetap sama. Yoora tidak bilang jika Ia menyukai ini, Ia hanya merasa jika Jungkook terlalu berlebihan. Kenapa harus membawanya ke tempat ini kalau hanya untuk makan malam?

BETWEEN YOU AND ME [US] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang