Waktu demi waktu berlalu, setelah menghabiskan beberapa jam diperjalanan. Akhirnya, Taehyung sampai. Tanpa babibu lagi, lelaki muda itu segera keluar dari dalam mobil. Berlari, menuju pintu gerbang putih yang menjulang tinggi. Begitu, Ia ingin membuka kunci gerbang, tiba-tiba tangannya merasakan sebuah gembok yang tergantung disana.
"Sial! Pintunya terkunci." Umpat Taehyung. "Dasar Jeon, sialan."
Lelaki itu diam beberapa saat, otaknya tengah berputar mencari cara agar dirinya bisa masuk ke dalam penthouse besar milik Jungkook. Ia tidak boleh terlambat. Taehyung harus gerak cepat, sebelum wanitanya sengsara.
Hingga, kepalanya mendongak. Menatap pagar besi yang menjulang tinggi. Mustahil, jika Taehyung manjat. Sebab, di ujung pagar tersebut terdapat besi tajam beserta kawat-kawat. Jungkook memang pandai menjaga rumahnya. Baiklah, cara lain. Taehyung harus cari cara lain.
Saat pandangannya tengah menyapu ke sekeliling, mata Taehyung tak sengaja melihat sebuah batu besar di pinggir dekat selokan. Mungkin, dengan benda keras itu, gemboknya bisa rusak. Saraf otaknya pun langsung memerintah tubuhnya untuk mengambil batu tersebut.
Taehyung langsung memukul gembok tersebut dengan batu.
TUNG!
Terus Ia lakukan sampai gembok itu benar-benar terbuka. Tak peduli jika ada pemiliknya akan marah atau orang-orang disekitar sini menegur, karena berisik. Yang paling penting sekarang adalah keselamatan Yoora.
TUNG!
"Yatuhan, gemboknya kuat sekali." Ngeluh Taehyung. Keringat asin sudah mulai bercucuran disekitar pelipis Taehyung, sekuat tenaga Taehyung terus memukul gembok tersebut. Sampai suara bunyi cleck terdengar, Taehyung berhasil. Lelaki itu tak bisa menahan senyum atas keberhasilan usahanya. "Akhirnya." Ia bernapas lega.
Dengan cepat, Taehyung membuka gerbang tersebut. Barulah, Ia melihat sebuah mobil terparkir sempurna disisi rumah. Dugaan Taehyung benar, Jungkook ada disini. Tidak ada tempat yang Jungkook senangi selain penthouse ini.
Keadaan sangat sepi, seperti tak berpenghuni. Dan saat mengetahui itu, Taehyung sangat bersyukur. Jeon sialan itu tidak menyewa bodyguard untuk menjaga rumah ini. Jadi, Taehyung tak perlu bersusah payah menghabiskan tenaganya. Langkahnya membawa Taehyung hingga ke depan pintu rumah. Ia bisa lihat ada beberapa kode yang harus dimasukan untuk membuka pintu.
Ternyata, masih ada rintangan lain.
Sayup-sayup, Taehyung mendengar suara jeritan. Lelaki itu terdiam ditempatnya. Taehyung menahan napas beberapa saat, sengaja, agar suara tersebut terdengar jelas.
"TOL...ONG..."
Deg!
Jantung Taehyung seakan terhenti sejenak. Raut wajahnya berubah memerah, kedua tangan yang menggantung disisi tubuh mengepal kuat. Emosinya langsung naik. Taehyung kenal, sangat kenal suara itu. Yatuhan, Taehyung benar-benar marah sekarang.
"Brengsek."
Taehyung langsung berlari ke sisi rumah yang lain, menemukan pintu yang lebih mudah didobrak ketimbang pintu otomatis tersebut. Tidak mungkin rumah sebesar ini hanya ada satu pintu. Hingga, dirinya berhasil sampai di halaman belakang. Pintu akses menuju dapur. Taehyung bisa lihat itu dari kaca.
Suara rintihan wanitanya masih terdengar jelas. Jujur saja, Taehyung sakit. Ia tidak pernah mendengar Yoora tersakiti seperti itu. Lelaki itu bersumpah demi apapun, akan membunuh Jungkook setelah ini. Ia tidak akan membiarkan orang yang berani menyakiti Yoora, tetap hidup. Jeon sialan itu harus mati malam ini juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN YOU AND ME [US] ✔
FanfictionKim Taehyung Han Yoora Ji Jeon Jungkook ••• "Aku yang menggugat, dan aku juga yang membuat kami berpisah. Tapi, disisi lain aku masih mencintainya. Apakah ini benar? Apakah ini akan membuat diriku lebih terluka?" -Han Yoora Ji. "Tidak. Aku adalah...