16. [Trust me]

408 69 5
                                    

Jarum jam sudah menunjukan pukul enam sore. Langit sudah mulai gelap, begitu juga jalan raya yang akan mulai padat. Yoora mengeratkan coat coklatnya tatkala udara semakin dingin menulusuk ke dalam kulit pucatnya. Setelah semua pekerjaan selesai, dan semua peralatannya sudah dimasukkan ke dalam pouch, Yoora segera menghampiri seseorang yang kini  sedang menunggunya di parkiran.

Namun, sebelum Ia menghampiri lelaki itu. Yoora mengirim pesan lebih dulu kepada seseorang. Jeon Jungkook. Tangannya mengambil benda pipih tersebut dari saku coat lalu mengetikkan beberapa pesan singkat bahwa malam ini Ia tak bisa menerima ajakkan Jungkook. Selain, Taehyung menawarkan diri untuk mengantar Yoora, Wanita itu juga tidak mau merepotkan Jungkook menjemputnya jauh-jauh dari Seoul ke daerah yang Yoora bekerja.

Hingga akhirnya, Yoora memutuskan untuk ikut dengan Taehyung. Ia sangat bersyukur hubungannya sudah membaik semenjak Taehyung menciumnya. Ingat, Yoora bukanlah Wanita tidak peka. Ia cukup peka dalam perasaan, dan Yoora bisa merasakan bagaimana perasaan Taehyung terhadap dirinya. Tak jauh beda, dan Yoora yakin bukan hanya dia yang mencintai sendiri, tapi juga ada Taehyung yang mencintainya.

Send. Yoora kembali memasukkan ponselnya setelah menekan tombol power lama agar benda itu mati. Irit baterai. Kakinya melangkah menuju parkiran dengan senyuman mengembang diwajahnya, ada perasaan gugup dalam dirinya, jantungnya berpacu cepat. Entah kenapa, Yoora merasa seperti jatuh cinta kembali. Ah—apakah ini akan berakhir baik? Yoora tak tau. Tapi, Ia mencoba menikmati apa yang terjadi saat ini. Sekali saja, Ia ingin memanjakan hatinya yang sempat retak.

Dari kejauhan, Yoora bisa melihat Taehyung yang sedang menyenderkan tubuhnya di kap mobil. Pria itu melambaikan tangan seraya tersenyum begitu Yoora sudah berjalan tak jauh dari tempatnya.

Ketika Yoora sudah sampai dihadapan Taehyung, Pria itu menyempatkan diri mengacak-ngacak surai Yoora, Pria itu cukup gemas. Sudah lama sekali, Taehyung tidak menyentuh Wanitanya ini. Dan selagi ada kesempatan, Taehyung tidak mau menyia-nyiakannya.

“Hey, stop mengacak-acak rambutku!” Yoora mengerucutkan bibirnya, lalu menata rambutnya lagi dengan tangannya sendiri. Ia tampak tak suka apa yang Taehyung lakukan. “Ayo, kita pulang.”

“Kau yakin mau pulang?” tanya Taehyung, kini Pria itu menunjukkan wajah menggodanya. Membuat pipi Yoora memerah seperti tomat, Wanita itu tak tau kenapa Ia justru malu mendengarnya. Pikirannya seolah-olah mengatakkan kalau Taehyung sedang mengajaknya untuk pergi.

“Tentu, memangnya kemana lagi selain pulang?”

“Kau tidak lapar? Bagaimana kalau kita ke taman dulu sebentar?”

Yoora terkekeh pelan. “Kalau lapar kenapa ke taman? Seharusnya kita ke restaurant, Tae.” Ucap Yoora ingin sekali mencubit pipi Taehyung yang tak disangka semakin tirus itu.

Taehyung tersenyum jenaka, menampilkan ekspresi menggelikan namun terlihat—seksi. “Ah—jadi kau mengajakku ke restaurant? Baiklah. Ayo, ini juga masih sore.” Tanpa menunggu jawaban dari Yoora, Pria itu sudah menarik tangan Yoora untuk masuk ke dalam mobil.

Yoora sampai kewalahan menyamai langkah Taehyung yang terkesan buru-buru, hingga Yoora sudah duduk dikursi samping pengemudi. “Yak! Aku tidak mengajakmu, kau yang—“

“Ssst!” Taehyung menaruh telunjuknya tepat di bibir Yoora. Kini, tatapan Taehyung melembut membuat siapapun yang menatapnya tak bisa berkutik. “Jangan menolakku. Bisakah kau menuruti perintahku kali ini?” Taehyung meneguk salivanya sangat cepat, tatapannya tak lurus menatap Yoora. Kegugupannya membuat Taehyung sulit mengucapkan sesuatu yang ingin Ia katakan, bahkan Yoora saja sempat bingung, tak mengerti. Satu helaan nafas lolos dari mulut Taehyung, sebelum berbicara, Ia pun membasahi bibirnya dahulu. Kemudian, kembali memandang Yoora. “Aku tidak tau, kapan kita akan berpisah lagi, meskipun aku tak ingin itu terjadi. Tapi—tidak ada yang tau bukan? Dan sekarang, Aku hanya ingin menghabiskan waktukku bersama mu, malam ini saja. Kemanapun, asalkan bersamamu. Biarkan aku, menghiburmu setidaknya untuk malam ini.”

BETWEEN YOU AND ME [US] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang