"Bodoh! Tidak ada yang bisa dia lakukan selain menyusahkanku." Wanita di dalam mobil terus saja menggerutu, sesekali Wanita itu membuang nafas kasar. Dirinya benar-benar kesal luar biasa, semua orang yang Ia suruh tak ada gunanya. Terutama, lelaki muda yang mungkin sekarang tengah mabuk—mungkin sudah. Entahlah, tapi yang jelas, Ia bisa menebak dari nada suaranya saat lelaki itu menelponnya. "Bisakah kau lebih cepat lagi?!" Kedua bawahan Wanita itu tersentak.
"Ba—baik nona."
...
"Dimana kau sekarang? Aku menelponmu dari tadi!" Seseorang disebrang sana membentak keras. Sampai, Lelaki yang mengangkat sambungan tersebut sedikit terkejut ketika mendengar nada bicaranya. "Hey, jawab aku! Dimana kau sekarang, Taehyung-ah?"
"Ada apa?" Taehyung menghirup nafas dalam-dalam. Baru semenit yang lalu, Ia mengistirahatkan tubuhnya. Tiba-tiba, ponselnya berdering menandakan panggilan masuk. "Kenapa kau bertanya seperti itu?"
"Jawab dulu pertanyaanku, kau dimana?" ucap Jimin penuh penekanan. Hingga, akhirnya suatu pertanyaan berhasil membuat Taehyung mengernyit heran. "Apa kau sedang bersama Yoora?"
"Jika iya—"
"Bawa dia ke rumah sakit sekarang juga."
"Ap—apa maksudmu?" Taehyung bergeming ditempatnya. "Kenapa aku harus membawanya kesana?"
"Tae, ini gawat!" jantung Taehyung semakin berdegub kencang. Pasti, ada sesuatu yang terjadi. Sebelum Jimin melanjutkan ucapannya, Taehyung mendengar jelas jika sahabat karibnya itu tengah menahan nafas beberapa saat. "Aku menemukan saudara lelakinya tergeletak dirumah Yoora, Dia..." Jimin menggantungkan ucapanya, "...dia tertusuk, Tae. Sekarang aku sedang menuggu kabar selanjutnya di rumah sakit."
...
"Sebelum kau melakukannya, aku akan menghabisimu lebih dulu, Jeon sialan!"
Taehyung melangkah cepat menuju tempat dimana Jungkook berada, sedangkan lelaki muda yang tengah terduduk itu terkejut bukan main. Baru saja bangkit dan belum mempersiapkan diri untuk melawan, tubuh Jungkook sudah terkapar lemah di lantai.
Ya, Taehyung memukulnya lebih dulu.
"Brengsek." Emosi Taehyung sudah meluap sejak tadi, ditambah saat Taehyung menangkap sosok wanitanya sedang tersiksa di ujung sana. Miris. Rambut yang sudah berantakan menutup seluruh wajahnya, serta gaun merah yang lecak dan sedikit robek dibagian lengan. Dan...
Kedua mata indah Yoora yang selalu menjadi favoritenya—sembab. Kini, netra mereka bertemu. Jika Taehyung menatap Yoora dengan sendu, maka berbeda dengan Wanita itu, Yoora terkejut saat sang mantan suami tiba-tiba ada disana.
Apa itu benar Taehyung?
Yoora menyipitkan matanya, mencoba fokus apa yang Ia lihat sekarang.
Tidak. Ini tidak mungkin, lelaki yang kini sedang berdiri dari jarak tak jauh itu bukan Taehyung. Yoora hanya halusinasi 'kan?
Kepala Yoora menggeleng pelan. "Tidak mungkin, bodoh. Mana mungkin Taehyung datang," Wanita itu terkekeh miris. "Tidak mungkin."
Sampai, suatu langkah kaki terdengar mendekat ke arahnya. Yoora menunduk, kedua matanya terpejam erat, berusaha menghilangkan Taehyung dipikirannya. Apa sekarang Yoora sudah gila? Ia memang mengharapkan seseorang menolongnya, setidaknya Seokjin, tapi jika Taehyung? Itu sangat mustahil.
"Apa kau baik-baik saja?" tiba-tiba sebuah tangan mengangkat dagu Yoora, membuat Wanita itu reflek membuka matanya. Apalagi ini? Kenapa halusinasi Yoora semakin mendekat? Wanita itu menggeleng, hingga tangan yang semula menempel pada dagunya mendadak menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN YOU AND ME [US] ✔
ФанфикKim Taehyung Han Yoora Ji Jeon Jungkook ••• "Aku yang menggugat, dan aku juga yang membuat kami berpisah. Tapi, disisi lain aku masih mencintainya. Apakah ini benar? Apakah ini akan membuat diriku lebih terluka?" -Han Yoora Ji. "Tidak. Aku adalah...