21. Sick

8K 356 2
                                    

Mobil Ethan yang tengah dikendarai Rose telah sampai di pekarangan rumahnya. Rose melepaskan pelukan Ethan diperutnya dan keluar dari mobil Ethan. Rose membopong Ethan susah payah untuk berjalan masuk kerumahnya, bahkan ia membuka pintu sudah bukan pakai tangan melainkan kakinya.

"Astaga! Siapa pria itu Rose?"Teriak ibunya menghampiri mereka.

"Nanti aku jelaskan ssekarang bantu aku membawanya kekamar"

Dengan mengangguk, Jasmine pun membantu Rose membawa Ethan kekamar Rose. Tentu saja, kamar rumah ini hanya dua, jadi terpaksa Ethan dibawah kekamar Rose.

Begitu mereka membaringkan Ethan dikasur, Rose membuka sepatu yang dikenakan Ethan,. Mengapa ia harus berbaik hati melakukan ini sebenarnya? Padahal Ethan dulu jahat dengannya, walaupun ia sudah meminta maaf, dan berjanji akan berubah, ia tidak mungkin akan mudah percaya, karena nyatanya tidak ada alasan jelas yang membuat Ethan meminta maaf padanya, apa karena rindu yang dikatakan Ethan? Tidak itu bukan alasan yang jelas, rindunya saja ia tidak mengerti mengapa ia merindukan Rose.

"Ibu seperti mengenal pria ini?"Tanya Jasmine membuyarkan lamunan Rose.

"Tentu saja, ibu sering melihatnya di tv, ia adalah bilionare playboy yang sering bergonta-ganti wanita tiap waktu."Desisnya.

Jasmine mengangguk mengerti, mungkin iya.

Merekapun keluar dari kamar Rose, dan meninggalkan Ethan yang tertidur didalamnya.

________

Ethan membuka matanya, dan menggerakan badannya yang lemas. Ethan mengernyit merasakan kasur yang ia tempati tidak selembut dan seempuk kasurnya. Ethan menatap sekeliling kamar. Ya, tidak salah lagi, ini bukan kamarnya, dia berusaha mengingat-ngingat dengan apa yang terjadi semalam. Rose? Ia pun segera turun dari ranjang, begitu mengingat apa yang terjadi tadi siang.

Begitu ia keluar, ia mendengar suara ribut-ribut orang berbincang dari arah yang sepertinya dapur. Kakinya bergerak melangkah ke arah tersebut.

Sesampainya didapur itu ia pun melihat dua wanita, yang satu sedang memasak, sedangkan yang satu yang ia yakin adalah Rose sedang duduk menikmati apel di meja.

"Permisi"

Panggilnya, dua wanita itu sontak menoleh dan menatapnya. Jasmine menatap Ethan dengan tersenyum, sedangkan Rose dengan pandangan datar. Miris rasanya dipandang seperti itu, seperti ada yang menusuk begitu didalam didadanya.

"Silakan duduk Ethan, sarapanlah bersama kita, aku tau kau belum makan malam"

Ya, saking enaknya ia tertidur, ia tidak sadar bahwa ini sudah malam, padahal biasanya ia tidak pernah tidur selama itu.

Ethan menurut dan langsung duduk di kursi yang berada disamping Rose.

Begitu makanan tiba, mereka pun makan dalam diam, hanya suara dentingan pisau yang mengiringi keheningan diantara mereka. Ethan yang menyadari keheningan ini merasa tidak enak dan ingin berbicara namun...

"Aku sudah selesai...."Ucap Rose, lalu berdir dari kursinya dan meninggalkan mereka.

"Maaf. Ini semua karena diriku"Lirih Ethan seraya menunduk.

"Ini bukan salahmu, sebaiknya jika ada masalah selesaikan dan bicaralah baik-baik"

"Terima kasih, akan aku bicarakan dengannya jika ia sudah tenang"

_______

Sudah tenga malam, namun Rose tidak bisa tidur, Ethan memang sudah pulang namun wangi khas Ethan tersimpan dikamar ini dan bercampur dengan wangi feminim kamarnya, hingga membuatnya tidak bisa tidur karena terus memikirkan Ethan.

Seharusnya ia sudah lama tidur agar cepat bangun dan mencari pekerjaan lagi, sampai saat ini ia belum mendapat pekerjaan tetap.

Tok....

Tok....

Bunyi ketukan pintu membuatnya terbangun seketika dari tidurnya, siapa yang bertamu tengah malam begini.

***

LOUB✔️️(book 2: Mafia Lovers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang