Your playist
Nicki minaj _ Regret in your tears
***
Ethan
"Cabut saham kita dari Fox grup!" Perintahnya pada seseorang melalui telepon.
"Sudah kuperingatkan Sarah, namun kau tak mau dengar, apa kau pikir ucapanku main-main" Desisnya dingin.
Dia sudah memperingatkan Sarah untuk jangan mengganggu wanitanya lagi. Namun wanita itu begitu keras kepala, jadi dengan terpaksa ia harus menyiksanya secara perlahan agar lebih menyenangkan, dan ia paham bahwa dirinya tak pernah sekalipun main-main dengan ucapannya.
Ethan berjalan menuju kamar kakaknya Reina. Tempat dimana Rose berada sehabis ditolong tadi, detak jangtung mendadak berdebar kencang begitu kakaknya hampir membongkar rahasianya. Untung saja ia dengan cepat memotong ucapan kakaknya yang cerewet itu.
_______
Keesokan harinya
"Minggir..." Ucap Ethan saat tubuh gempal Rose menghalangi langkahnya untuk masuk kedalam kelas.
Rose menoleh kebelakang, tepat dimana asal suara Ethan berada.
"Ethan..."
"Iya aku, kenapa?"Tanya Ethan sinis seraya memicing melihat wajah Rose. Apa wanita ini habis melamun, pikirnya.
"Tidak ada"
"Dasar aneh" Ucap Ethan kemudian menggeser tubuh Rose, untuk masuk kedalam kelas. Rose pun menyusul Ethan masuk, lalu duduk disebelah Ethan. Begitu Ethan duduk, ia langsung menatap keluar jendela, melamunkan sesuatu.
Kapan ini semua berakhir? kapan aku bisa berbicara dengannya tanpa nada sinis lagi, batinnya.
Byurr...
Sesuatu mengagetkan Ethan, dan langsung menoleh.
Seketika rahangnya mengeras, mendapati Rose basah kuyup oleh Sarah yang menyiramnya dengan seember air. Dengan cepat ia mengendalikan ekspresinya kembali tenang, walaupun sebenarnya ia ingin sekali mencekik leher Sarah hingga ia mati sekalian.
"Hei! Kau masih berani sekolah, ketika kemarin kami menghajarmu habis-habisan? Hebat sekali kau" Ucap Sarah.
Ia taubkali ini Rose sepertinya harus pulang lagi, dia sudah tidak tau berapa jumlah bolos yang dimiliki Rose karena terus membolos.
Tunggu kau Sarah! Kemalangan akan segera menimpamu, batinnya menjerit marah.
"Menjauhlah dariku, aku tidak mau ikut basah karenamu" Sahut Ethan dingin, namun sebenarnya terpaksa.
Rose berdiri."Kumohon, untuk beberapa minggu ini berhentilah menggangguku, karena setelah itu aku akan menghilang dari hadapan kalian, jadi kumohon berhenti.."
Menghilang? Kemana? Apa diabakan pergi?, batin Ethan lagi.
"Kau akan menghilang kemana, antartika? Jika iya, maka itu bagus" Ejek Sarah yang sontak memvuat kawan-kawannya tertawa karena ucapannya.
Rose tersenyum lirih."Mungkin iya..jadi berhentilah menggangguku" Ucapnya lalu berjalan pergi.
Ethan menatap kepergian Rose dengan datar.
_______
Beberapa minggu kemudian, Rose tidak lagi diganggu oleh Sarah dan antek-anteknya. Tentu saja, itu karena Ethan sudah membuktikan ancamanya. Perusahaan Sarah bangkrut, karena Ethan mencabut sahamnya dari perusahaan itu.
"Kumohon Ethan, kembalikan perusahaan ayahku seperti dulu lagi, maafkan aku, aku sudah tidak pernah mengganggu Rose lagi, jadi kumohon bantu aku. Tidak ada yang bisa kuharapkan lagi selain dirimu, ayahku menjadi pemabuk, karena kebangkrutannya, sedangkan ibuku bunuh diri karena jatuh miskin" Pinta Sarah berlutut dibawah kaki Ethan dengan air mata mengucur deras, ia memohon kepada Ethan seakan ia adalah dewa yang patut disembah.
"Aku sudah memperingatimu saat itu, tapi kau berani bermain-main denganku, jadi berusahalah untuk membangun kembali perusahaamu sendiri, masih mending rumahmu tidak kusita" Ucapnya dingin. Lalu menjauhkan dirinya dari Sarah yang masih berlutut dan masuk kedalam rumahnya.
***
Next chapter
Jangan lupa tinggalkan jejak, dan share cerita ini ke teman kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOUB✔️️(book 2: Mafia Lovers)
Dragoste⚠️chapter private Follow sebelum baca ROSALLINE MARTIN. Bertubuh gempal adalah hal yang mendefinisikan dirinya. Melalui banyak hinaan dan bulian, membuatnya tak pernah hidup tenang seperti orang lain. *** ETHAN BAILEY. Kesempurnaan adalah dirinya. T...