Rose langsung pulang dari rumah Ethan dengan perasaan sedih dan sakit hati. Perkataan Ethan begitu mempengaruhinya.Begitu sampai dirumahnya Rose segera masuk kedalam kamar dan membanting dirinya dikasur empuknya, terus menangis hingga tanpa sadar dirinya terlelap.
Tok
Tok
Beberapa menit kemudian terdengar bunyi pintu diketuk.
Ceklek,
Pintu kamar Rose terbuka dan masuklah ibu Rose atau biasa disebut Jasmine karena tak ada jawaban dari Rose saat ia mengetuk pintu.
"Sayang! Ayo bangun, makan malam dulu." Ucap Jasmine mendekati anaknya, lalu duduk disamping Rose yang tertidur, tangannya bergerak untuk mengelus rambut anaknya, Jasmine mengernyit ketika merasakan panas tubuh Rose.
"Rose demam?" Tanyanya pada diri sendiri.
Menyadari anaknya demam, dengan panik Jasmine segera keluar kamar Rose untuk mengambil air dingin dan handuk kecil untuk mengompres anaknya.
-------
Keesokan harinya, Rose tidak masuk sekolah karena masih sakit. Tak ada yang menyadari bahwa Rose sakit, kelas terlihat biasa saja tanpa keberadaan Rose, seakan-akan Rose hanya angin lalu yang singgah lalu menghilang begitu saja, terlupakan.
Satu minggu kemudian.
Rose akhirnya masuk sekolah setelah ia sembuh. Tidak, sebenarbya Rose sudah lama sembuh, ia sakit hanya tiga hari, hanya saja Rose sengaja menambah liburnya agar bisa menenangkan diri.
Rose menghela nafas berat begitubtiba dipintu masuk kelasnya. Rose sudah siap menghadapi apa yang akan terjadi jika masuk kedalam kelas nantinya, hinaan, cacian, atau yang lain sebagainya. Hell...sepertinya hidupnya memang sudah ditakdirkan menjadi bahan bulian sejati.
Rose pun menguatkan dirinya dan langsung masuk. Orang-orang yang ada dikelas itupun langsung menatapnya.
"Wow...kupikir kau sudah pindah habitat, ternyata masih disisni, kemana saja kau? Kau tau aku kesepian tampamu" Ucap suara bariton yang ia hapal siapa pemiliknya.
HAHAHAHA....
HAHAHAHA....
Suara tawaan langsung menghampiri dirinya.
See...benarkan, tidak salah ia menenangkan diri selama beberapa hari ini. Rose tidak memperdulikan ucapan Ethan dan langsung duduk disebelah iblis berparas tampan itu, kemudian mengelurkan Novel dari dalam tasnya untuk ia baca.
"Hei! Aku bertanya padamu?" Ucap Ethan emosi, begitu Rose mengabaikan pertanyaannya, dan tidak terpengaruh oleh ejekannya.
"Kau mau aku menjawab apa?" Ucap Rose santai tanpa berbalik sedikitun kearah Ethan. Rose hanya fokus membaca. Sontak hal itu menyulut emosi Ethan.
Brakk...
Ethan menggebrak meja, lalu berdiri dari duduknya."Beraninya kau mengabaikanku jalang!!"
Semua yang ada dikelas itu terkejut dengan perbuatan Ethan. Terkecuali Rose yang malah berbalik menatap Ethan dengan santainya.
"Sebenarnya ada apa denganmu? Aku tadi sudah bertanya padamu jawaban apa yang kau inginkan dariku."
"shit...are you kidding me, pertanyaan macam apa itu jalang, kau mencoba menyulut emosiku hah?" Desis Ethan lalu mencengkram rahang Rose, hingga pemiliknya meringis.
"Kau akan mendapat pelajaran dariku karena mulut nakalmu itu."Desis Ethan, kemudian melepaskan cengkramannya dengan kasar.
Ethan keluar kelas dengan wajah dinginnya tampa memperdulikan guru yang baru saja masuk.
"Mr.Bailey, where you go?"Tanya Beneath, guru Ethan. Namun pertanyaanya diabaikan oleh Ethan yang tetap berjalan meninggalkan kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOUB✔️️(book 2: Mafia Lovers)
Romance⚠️chapter private Follow sebelum baca ROSALLINE MARTIN. Bertubuh gempal adalah hal yang mendefinisikan dirinya. Melalui banyak hinaan dan bulian, membuatnya tak pernah hidup tenang seperti orang lain. *** ETHAN BAILEY. Kesempurnaan adalah dirinya. T...